Hasbullah Djabar
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Hasbullah Djabar | |
---|---|
Bupati Gowa ke-8 | |
Masa jabatan 2002–2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Gubernur | Zainal Basri Palaguna Amin Syam |
Wakil Bupati Gowa ke-1 | |
Masa jabatan 1999–2002 | |
Presiden | B. J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Gubernur | Zainal Basri Palaguna |
Bupati | Syahrul Yasin Limpo |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Abd. Razak Badjidu | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Majene, Sulawesi, Indonesia | 4 Mei 1952
Meninggal | 18 Juli 2014 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia | (umur 62)
Suami/istri | Maryam Yunus (meninggal 1995), Hj. Hasnawati |
Hubungan | Ryaas Rasyid (sepupu) |
Anak | 8 |
Orang tua | Kolonel Pol (Purn) Abd. Djabar (ayah) Madrah (ibu) |
Almamater | Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Makassar |
Profesi | Birokrat |
Sunting kotak info • L • B |
Hasbullah Djabar (4 Mei 1952 – 18 Juli 2014) adalah Bupati Gowa yang menjabat sejak bulan November 2002 hingga 18 Januari 2004. Sebelum menjabat sebagai Bupati, Hasbullah Djabar pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Gowa mendampingi Syahrul Yasin Limpo selama satu periode. Setelah Syahrul Yasin Limpo terpilih sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Gubernur H.M. Amin Syam, maka Hasbullah Djabar kemudian naik menduduki jabatan Bupati Gowa definitif. Ia merupakan seorang pamong senior yang pernah menduduki beberapa jabatan penting dan strategis dalam struktur pemerintahan Kabupaten Gowa. Di antaranya sebagai Camat Bajeng, Kepala Bagian Personalia, Kepala Kantor Kebersihan, Pembantu Bupati, Asisten I Kabupaten Gowa, dan purna bhakti dalam jabatan terakhir sebagai Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan.
Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Hasbullah Djabar dikenal dalam kalangan keluarga dan teman dekat dengan nama Makassar dan gelar kehormatan Daeng Manaja' Tumakkanayya ri Tinggimae adalah anak sulung dari Kolonel Polisi (Purn) Abdul Djabar Daeng Matutu dan Madrah (asal Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat). Ia menikah pertama kali dengan seorang wanita asal Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara dan memiliki 2 orang anak; Haslinda dan Irawan Hasbullah. Setelah bercerai, ia kemudian menikah dengan Maryam binti Yunus (asal Kabupaten Barru) dan memiliki 4 orang anak; (mendiang) Iswan, Susilawati, Dewi, dan Maryati. Setelah istri keduanya meninggal dunia, ia kemudian menikah lagi dengan Hasnawati dan memiliki 2 orang anak; Setiawan dan Asmarani.