Lompat ke isi

Hedung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tarian Hedung adalah tarian tradisional dalam budaya Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur [1]yang dulunya dibawakan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang. Tarian ini melambangkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat berjuang yang tak kenal menyerah. Pada komunitas rantau di wilayah Jakarta misalnya, tarian ini juga dilakukan

  1. ^ author, author (16 januari 2018). "Penjelasan tari Hedung, tarian tradisional dari Flores, NTT". budayanusantara. Diakses tanggal 2 febuari 2025. 

pada momen-momen persaudaraan seperti saat pembukaan atau penutupan petandingan sepak bola Adonara, penyambutan imam baru, pernikahan, penyambutan Tamu, dan lain-lainnya.

Dalam tarian ini, para penari baik tua/muda yang terdiri dari lelaki dan juga beberapa perempuan menggunakan berbagai perlengkapan yang biasanya digunakan para ksatria Adonara dalam berperang, yaitu:

  1. Parang Adonara (Kenube witi Taran).
  2. Tombak (Gala).
  3. Perisai (Dopi).
  4. Ikat kepala daun kelapa (Knobo).
  5. Gemerincing yang diikat di kaki (Bolo’n).
  6. Sarung tradisional ( Kwatek – untuk Perempuan, Nowi’n – untuk Laki – laki ).

Diiringi musik tradisional (dari gong, gendang dan irama bolo’n), para penari memperagakan gerakan yang mirip dengan orang yang sedang berperang. Mereka akan saling ”berperang” dengan mengayunkan parang atau berancang-ancang melemparkan tombak.