Lompat ke isi

Hidayah (Islam)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam agama Islam, Hidayah adalah nikmat berupa keimanan yang diberikan oleh Allah kepada individu manusia. Dalil mengenai hidayah banyak terdapat di dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Sifat pemberian hidayah bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh Allah saja. Jenis hidayah yang diberikan oleh Allah dibedakan menjadi hidayah petunjuk yang dapat diterima oleh seluruh makhluk di alam semesta, dan hidayah bimbingan yang hanya diterima oleh orang yang beriman dan beramal saleh.

Hidayah merupakan salah satu permintaan pertama oleh mukmin kepada Allah dalam Al-Qur'an. Pembukaan Al-Qur'an berisi doa oleh manusia kepada Allah untuk menerima hidayah dan petunjuk-Nya. Hidayah ini berupa keimanan yang merupakan nikmat pemberian Allah yang sifatnya paling agung dan mahal.[1] Terdapat banyak ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang hidayah.[2] Beberapa di antaranya memberikan pesan secara tersirat akan pentingnya hidayah, antara lain Surah Al-An’am ayat 72 dan 82, Surah An-Nisa' ayat 66-68, Surah Al-Isra’ ayat 9, Surah Ali Imran ayat 101, dan Surah Al-Baqarah ayat 2.[3]

Hidayah merupakan pemberian langsung dari Allah yang sifatnya rahasia. Tidak ada yang mampu mengetahui kepada siapa dan kapan hidayah diberikan kepada seseorang. Begitu pula dengan cara penyampaian hidayah, tiada yang mengetahuinya kecuali Allah semata. Penjelasan demikian disebutkan dalam Surah Fatir ayat 8.[4]

Dalam ajaran Islam, hidayah terbagi menjadi dua macam yaitu hidayah petunjuk dan hidayah bimbingan. Hidayah petunjuk merupakan petunjuk dari Allah menuju kebaikan yang telah disampaikan dengan pengutusan Muhammad sebagai petunjuk bagi seluruh alam semesta baik bagi makhluk yang beriman maupun yang kafir. Sedangkan hidayah bimbingan merupakan kondisi mengikuti dan meyakini secara teguh atas iman yang telah diperoleh sambil tetap memperoleh bimbingan untuk menyempurnakan keimanan.[5] Dalam Surah Yunus ayat 9 dinyatakan bahwa hidayah bimbingan hanya Allah berikan kepada orang-orang yang telah beriman dan yang mengerjakan amal saleh.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Al-Qaradhawi, Yusuf (2019). Artawijaya, ed. Tafsir Juz 'Amma. Diterjemahkan oleh Nurdin, Ali. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 2. ISBN 978-979-592-827-0. 
  2. ^ Rustina N. (2018). "Konsep Hidayah dalam Al-Qur'an". Jurnal Fikratuna. 9 (1): 84. 
  3. ^ Suhemi, Emi (2019). "Hidayah dalam Pandangan Al-Qur'an". Al-Mu'ashirah. 16 (1): 73. 
  4. ^ Ghofur, A., dkk. Ghozali, Imam, ed. Bergegas, Berhenti Sejenak, Lalu Bertebarlah: Kumpulan Khutbah Jumat Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Indonesia (PDF). Sleman: Penerbit Bintang Pustaka Madani dan Penerbit Omah Ilmu. hlm. 95. 
  5. ^ Asy-Sya'rawi 2007, hlm. 478.
  6. ^ Asy-Sya'rawi 2007, hlm. 478-479.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]