Bahasa Hindi
Bahasa Hindi adalah bahasa resmi di India selain bahasa Inggris, dan bahasa ini merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia setelah bahasa Tionghoa dan bahasa Inggris. Bahasa ini merupakan saudara kembar bahasa Urdu. Bahasa ini dipertuturkan di India, komunitas di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, Nepal, serta kelompok kecil peranakan India di Indonesia dan Malaysia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Hindi pada mulanya digunakan oleh kebanyakan penduduk India Utara atau Madhyadesa dan Hindavi atau Hindui adalah istilah yang umum dipakai pada masa itu. Ketika dialek Bakha mulai berkembang, India Utara menghadapi serangan dari utara, utamanya dari kesultanan Mughal dan permukimannya di India. Di sinilah situasi mulai membingungkan, para penyerbu tersebut berbahasa ibu Turki, sedangkan untuk bahasa keagamaan adalah bahasa Arab, dan bahasa resmi pemerintahan serta kesusasteraan adalah bahasa Persia. Masyarakat Madhyadesa saat itu sudah mengembangkan bahasa Brajbhasa dan bahasa Awadhi, Dingal dan Maithili. Bahasa Khariboli yang tidak dipakai untuk transaksi resmi maupun kesenian, digunakan untuk skala komunikasi yang lebih luas. Status Khariboli sebagai bahasa resmi ditetapkan pertama kali di Golkunda (saat ini bernama Bijapur dan Hyderabad, Andhra Pradesh serta Karnataka) oleh para penguasa Muslim dan ulama di India Selatan menggunakannya untuk tujuan intelektual. Akhirnya, muncullah istilah zaban-e Hind yang kemudian dinamai Dakhini.
Beberapa cendekiawan berpendapat bahwa bahasa Hindi muncul sebagai akibat interaksi antara penduduk asli dan para penyerbu Muslim. Bahasa campuran ini tidak digunakan sebagai bahasa resmi dan disebut zaban-I-Urdu-e-mualla (bahasa tenda) yang kemudian disebut Urdu atau Rekhta. Pada masa itu unsure Bakha dalam bahasa Hindavi banyak diganti dengan kosakata-kosakata dari bahasa Persia. Istilah 'Urdu' baru terdengar setelah 500 tahun penyerbuan Muslim ke India Utara.
Pada saat Inggris mulai berkuasa di India, terdapat jurang yang sangat tajam antara dua bentuk verbal tersebut, yakni Hindustani dan Urdu. Hal inilah yang mendorong Gilchrist mendeskripsikan adanya tiga varian yang berbeda, yakni:
- Bahasa tinggi atau gaya Persia
- Bahasa menengah
- Bahasa rakyat (Hindavi)
Mahatma Gandhi menyadari propaganda yang dibuat Inggris untuk membesar-besarkan masalah itu khususnya dikotomi Hindi-Urdu. Dia kemudian membuat konsep bahasa persatuan, setelah menerima Hindustani sebagai varian nonformal, dengan Hindi memakai huruf Dewanagari dan Urdu dengan huruf Arab-Persia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, para cendekiawan bahasa memasukkan berbagai kosakata yang berakar dari Bahasa Sanskerta, dan akibatnya bahasa Hindi dan bahasa Urdu semakin jauh persamaannya.
Status bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa Hindi menjadi bahasa nasional India selain bahasa Inggris. Disamping itu menjadi bahasa resmi di negara bagian Himachal Pradesh, New Delhi, Haryana, Uttar Pradesh, Chandigarh, Bihar, Madhya Pradesh dan Rajashtan. Disamping itu, juga dipakai luas di kota Bombai dan Hyderabad.
Daerah tutur
[sunting | sunting sumber]Sekitar 180 juta orang India menganggap bahasa Hindi sebagai bahasa ibunya, sedangkan 300 juta lainnya menggunakannya sebagai bahasa kedua atau kesekian. Bahasa Hindi juga tersebar di beberapa negara di luar India, seperti di AS (100.000 jiwa), Mauritius (685.170 jiwa), Afrika Selatan (890.292), Yaman (232.760 jiwa), Uganda (147.000 jiwa), Singapura (5.000 jiwa), Selandia Baru (20.000 jiwa), dan Jerman (30.000 jiwa).
Selain itu banyak penutur bahasa Hindi yang tinggal di negara-negara seperti: Fiji, Nepal, Suriname, Trinidad & Tobago, Guyana, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Bahasa Hindi makin populer dengan makin tenarnya film-film Bollywood. Bollywood kini semakin diakui di dunia internasional dan bahkan mampu menembus pasar dunia barat.
Sistem penulisan
[sunting | sunting sumber]Aksara Dewanagari digunakan sebagai abjad resmi dalam penulisan bahasa Hindi.
Contoh
[sunting | sunting sumber]- Namastey! = Halo!
- Aap kaise hain? = Apa kabar?
- Mein acchaa hun = Baik-baik
- Dhanyavad = Terima kasih
- Aapkaa naam kyaa hai? = Siapa namamu?
- Meraa naam…..hai = Nama saya….
- Alvida!/ Namastey! = Sampai jumpa!
- Aurat = Wanita
- Kabab = Kebab
- Acchaa = Baik
- Ghar = Rumah
- Angur = Anggur
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Ethnologue, "Hindi"
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022
- ^ Central Hindi Directorate regulates the use of Devanagari script and Hindi spelling in India. Source: Central Hindi Directorate: Introduction Diarsipkan 2010-04-15 di Wayback Machine.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Hindi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Hindi". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
Daftar Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Bhatia, Tej K. Colloquial Hindi: The Complete Course for Beginners. London, UK & New York, NY: Routledge, 1996. ISBN 0-415-11087-4 (Book), 0415110882 (Cassettes), 0415110890 (Book & Cassette Course)
- Gordon, Raymond G., Jr. (ed.) (2005), "Hindi", Ethnologue: Languages of the World (edisi ke-15th), Dallas: SIL International .
- Grierson, G. A. Linguistic Survey of India Vol I-XI, Calcutta, 1928, ISBN 81-85395-27-6
- McGregor, R. S. (1977), Outline of Hindi Grammar, 2nd Ed., Oxford University Press, Oxford-Delhi, ISBN 0-19-870008-3 (3rd ed.)
- Masica, Colin (1991), The Indo-Aryan Languages, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 9780521299442.
- Ohala, Manjari (1999), "Hindi", dalam International Phonetic Association, Handbook of the International Phonetic Association: a Guide to the Use of the International Phonetic Alphabet, Cambridge University Press, hlm. 100–103, ISBN 9780521637510.
- Shapiro, Michael C. (2001), "Hindi", dalam Garry, Jane; Rubino, Carl, An encyclopedia of the world's major languages, past and present, New England Publishing Associates, hlm. 305–309.
- Shapiro, Michael C. (2003), "Hindi", dalam Cardona, George; Jain, Dhanesh, The Indo-Aryan Languages, Routledge, hlm. 250–285, ISBN 9780415772945.
- Snell, Rupert; Weightman, Simon (1989), Teach Yourself Hindi (edisi ke-2003), McGraw-Hill, ISBN 9780071420129.
- Taj, Afroz (2002) A door into Hindi. Retrieved November 8, 2005.
- Tiwari, Bholanath ([1966] 2004) हिन्दी भाषा (Hindī Bhasha), Kitab Pustika, Allahabad, ISBN 81-225-0017-X.
Kamus
[sunting | sunting sumber]- John Thompson Platts (1884). A dictionary of Urdū, classical Hindī, and English (edisi ke-reprint). LONDON: H. Milford. hlm. 1259. Diakses tanggal 2011-7-06. Oxford University
- McGregor, R.S. (1993), Oxford Hindi–English Dictionary (edisi ke-2004), Oxford University Press, USA.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Bhatia, Tej K A History of the Hindi Grammatical Tradition. Leiden, Netherlands & New York, NY: E.J. Brill, 1987. ISBN 90-04-07924-6