Lompat ke isi

Hispania

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Seri Sejarah Spanyol
Spanyol Prasejarah
Penaklukan Romawi
- Spanyol Romawi
Spanyol Abad Pertengahan
Kerajaan Suebi
- Bangsa Goth (Kerajaan Visigoth)
Spania Bizantium
Penaklukan Muslim
- Al-Andalus
- Penaklukan Kembali
Monarki Katolik
Zaman Ekspansi
Kolonisasi Spanyol di Amerika
Zaman Pencerahan
Reaksi dan Revolusi
Republik Spanyol Pertama
Restorasi
Republik Spanyol Kedua
Perang Saudara Spanyol
Pemerintahan Diktatur
Transisi menuju demokrasi
Spanyol modern
Topik
Sejarah Ekonomi
Sejarah Militer
Sejarah Sosial
Pembagian wilayah Hispania Romawi (293 M).

Hispania adalah nama yang digunakan oleh Kekaisaran Romawi untuk merujuk kepada Semenanjung Iberia, yang mencakup wilayah yang kini menjadi negara Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar, serta sebagian kecil wilayah Prancis selatan. Hispania menjadi salah satu provinsi Romawi yang paling penting baik secara ekonomi, politik, maupun militer. Sebelum kedatangan Romawi, Hispania dihuni oleh berbagai suku, termasuk Iberia, Kelt, Lusitania, dan suku-suku lainnya. Nama "Hispania" diyakini berasal dari kata Fenisia i-špania yang berarti "pulau kelinci".

Sejarah Hispania

[sunting | sunting sumber]

Sebelum Penaklukan Romawi

[sunting | sunting sumber]

Sebelum kedatangan Romawi, Hispania dihuni oleh sejumlah besar kelompok etnis dengan budaya yang beragam. Di antara kelompok ini, suku Iberia mendominasi wilayah pesisir timur dan selatan, sementara suku Kelt menghuni wilayah pedalaman. Lusitania, yang kini mencakup sebagian besar Portugal modern, dihuni oleh suku Lusitania, yang dikenal sebagai pejuang yang tangguh. Selain itu, koloni Fenisia dan Yunani berkembang di pesisir selatan dan timur, seperti Gadir (kini Cádiz) yang didirikan oleh bangsa Fenisia, serta koloni Yunani seperti Emporion (kini Empúries). Kartago juga memainkan peran penting di Hispania, terutama selama Perang Punisia Kedua.

Penaklukan Romawi

[sunting | sunting sumber]

Penaklukan Romawi atas Hispania dimulai selama Perang Punisia Kedua (218–201 SM), ketika Romawi merebut kendali dari Kartago. Setelah kemenangan Romawi, Hispania dibagi menjadi dua provinsi: Hispania Citerior (Hispania Dekat) di timur laut dan Hispania Ulterior (Hispania Jauh) di selatan. Namun, penaklukan penuh Hispania tidak selesai hingga abad ke-1 SM, karena suku-suku lokal seperti Keltiberia dan Lusitani melakukan perlawanan sengit. Salah satu tokoh terkenal perlawanan adalah Viriatus, pemimpin Lusitani, yang berhasil melawan Romawi hingga kematiannya pada tahun 139 SM.

Hispania di Bawah Kekuasaan Romawi

[sunting | sunting sumber]

Setelah penaklukan selesai, Hispania menjadi salah satu provinsi terkaya di Kekaisaran Romawi. Romawi membangun kota-kota, jalan raya, akuaduk, dan infrastruktur lainnya. Kota-kota seperti Tarraco (kini Tarragona), Emerita Augusta (kini Mérida), dan Corduba (kini Córdoba) menjadi pusat administrasi dan ekonomi. Hispania dikenal sebagai penghasil utama logam seperti emas, perak, dan tembaga, serta produk agrikultur seperti zaitun, anggur, dan gandum. Budaya Romawi, termasuk bahasa Latin, hukum Romawi, dan agama politeistik Romawi, dengan cepat menyebar di seluruh wilayah.

Pembagian Administratif

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kekaisaran, Hispania dibagi menjadi beberapa provinsi:

  1. Hispania Tarraconensis: Wilayah terbesar mencakup sebagian besar Spanyol utara dan tengah.
  2. Hispania Baetica: Berada di selatan, wilayah ini adalah salah satu daerah terkaya dan paling Romawi.
  3. Hispania Lusitania: Meliputi wilayah Portugal modern dan bagian barat daya Spanyol.
  4. Gallaecia dan Asturia: Dibentuk di wilayah barat laut pada masa Domitianus.

Pengaruh Budaya Romawi

[sunting | sunting sumber]

Hispania memainkan peran penting dalam budaya Romawi. Beberapa kaisar Romawi, termasuk Trajanus, Hadrianus, dan Theodosius I, lahir di Hispania. Selain itu, Hispania menghasilkan sejumlah besar filsuf, penyair, dan penulis terkenal, seperti Lucanus dan Seneca.

Akhir Kekuasaan Romawi

[sunting | sunting sumber]

Kekuasaan Romawi di Hispania mulai melemah pada abad ke-5 M ketika suku-suku barbar seperti Vandal, Suebi, dan Visigoth menyerbu wilayah ini. Pada tahun 409 M, Hispania jatuh ke tangan Vandal dan Suebi, tetapi akhirnya Visigoth menguasai sebagian besar wilayah pada pertengahan abad ke-5. Dengan jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, Hispania menjadi bagian dari Kerajaan Visigoth hingga invasi Muslim pada tahun 711 M.

Warisan Hispania

[sunting | sunting sumber]

Warisan Romawi tetap hidup di Semenanjung Iberia hingga hari ini. Bahasa-bahasa Roman, termasuk Spanyol, Portugis, dan Katalan, berkembang dari bahasa Latin yang digunakan di Hispania. Banyak kota modern di Spanyol dan Portugal didirikan oleh Romawi, dan beberapa struktur Romawi, seperti aquaduk di Segovia dan teater di Mérida, masih berdiri kokoh.

Kesimpulan

[sunting | sunting sumber]

Hispania adalah salah satu provinsi penting Kekaisaran Romawi, yang berkontribusi besar pada ekonomi, politik, dan budaya Romawi. Warisan Romawi di wilayah ini tidak hanya membentuk sejarah Semenanjung Iberia tetapi juga memberikan pengaruh yang abadi hingga masa modern.