Ikranagara
Ikranagara | |
---|---|
Lahir | Ikranagara 19 September 1943 Jembrana, Hindia Timur Jepang |
Meninggal | 6 Maret 2023 Denpasar, Bali, Indonesia | (umur 79)
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1970–2023 |
Suami/istri | Kay Ikranagara |
Anak | 2 |
Ikranagara (19 September 1943 – 6 Maret 2023) adalah seorang aktor, pelukis dan sastrawan Indonesia. Dikenal oleh khalayak karena peran komedi dan dramatisnya, ia adalah salah satu bintang film paling disegani dan terkemuka pada masanya. Karya aktingnya yang paling terkenal termasuk yang paling diapresiasi, adalah kolaborasinya dengan Ully Artha dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku... Kau Kutangkap (1986) dan Keluarga Markum (1986)—yang merupakan sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku... Kau Kutangkap.
Dalam karier yang membentang lebih dari lima dekade, ia telah dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia dua kali, untuk perannya sebagai paman yang menjengkelkan dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku... Kau Kutangkap (1986) sebagai Aktor Pendukung Terbaik dan untuk perannya sebagai tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari dalam film biografi Sang Kiai (2013) sebagai Aktor Terbaik.
Karier
[sunting | sunting sumber]Ia memulai kiprah di dunia kesenian melalui drama dan puisi.[1] Keterlibatannya di dunia film sendiri diakui Ikra karena faktor keisengan belaka. Sekurangnya hingga detik ini sudah sekitar 13 film berhasil ia bintangi. Tidak hanya bermain film, penghargaan pun berhasil ia raih, seperti Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (2009), dan Pemeran Utama Pria Terbaik Indonesian Movie Award (2009).[2]
Ikranagara melakukan dekonstruksi terhadap teater tradisional (terutama yang ada di Bali) dalam arti yang positif, artinya berangkat dari hasilnya itu dia kemudian melanjutkan dengan proses intertekstualitas, atau kreatif dan kritis, sambil juga melibatkan intuisi kesenimanannya, yang berakhir dengan melahirkan karya teater masakini yang berakar kepada budaya pra-Indonesia. Bersama Putu Wijaya, ia mendekonstruksi teater tradisional dengan menggali budaya Bali, seperti yang dilakukan Rendra melalui budaya Jawa dan Arifin melalui kesenian Cirebon dan Betawi.[3]
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1970 | Bernafas dalam Lumpur | ||
1977 | Cinta Biru | Prayoga | |
1979 | Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa | ||
1982 | Djakarta 1966 | Tohid | Dokumenter |
1985 | Kejarlah Daku... Kau Kutangkap | Markum | |
1986 | Bintang Kejora | Sobrat | |
Keluarga Markum | Markum | ||
1987 | Ayahku | ||
2008 | Laskar Pelangi | Pak Harfan | |
Under the Tree | Darma | ||
2009 | Garuda di Dadaku | Kakek Usman | |
2010 | Sang Pencerah | Kyai Abubakar | |
2013 | Sang Kiai | Hasyim Asy'ari | |
Laskar Pelangi 2: Edensor | Pak Harfan |
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1980 | Untukmu Indonesiaku! | Sebagai penulis | Debut dalam penulisan |
Sinetron
[sunting | sunting sumber]- Sebuah Pintu Sebuah Kalbu (1992)
- Masih Ada Waktu (1997)
Karya-karya
[sunting | sunting sumber]Karya teater
[sunting | sunting sumber]- Topeng (1972)
- Saat-Saat Dram Band Mengerang-ngerang (1973)
- Topeng II (1975)
- Para Narator (1975)
- Gusti (1976)
- Rang Gni (1976)
- Ssst! (1977)
- Priiit! (1978)
- Rimba Tiwikrama (1978)
- Zaman Kalong (1980)
- Mumpungisme (1980)
- Ancemon (1980)
- Bayang-Bayang Sepanjang Kota (1981)
- Terdakwa (1982)
- Rites of the Mask (Ritus Topeng)
- Tok Tok Tok (1986)
- Byurrr...! (1985)
- Kok Berani-Beraninya Menuggu Godot (1993)
Karya sastra
[sunting | sunting sumber]- Angkat Puisi (1979)
- Tirai (1984)
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1986 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Kejarlah Daku... Kau Kutangkap | Nominasi |
2009 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Utama Pria Terbaik | Laskar Pelangi | Menang |
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
Festival Film Bandung | Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop | Menang | ||
2010 | Festival Film Bandung | Garuda di Dadaku | Nominasi | |
2013 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Sang Kiai | Nominasi |
Piala Maya | Aktor Utama Terpilih | Nominasi | ||
2014 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Utama Pria Terbaik | Nominasi | |
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
Festival Film Bandung | Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop | Menang |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ikranegara[pranala nonaktif permanen], diakses pada 7 Juli 2009
- ^ Ikranagara, Mau Main Film Bareng Suzana Diarsipkan 2009-07-08 di Wayback Machine., diakses pada 7 Juli 2009
- ^ Ikranegara Diarsipkan 2012-01-28 di Wayback Machine., diakses pada 7 Juli 2009
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Ikranagara di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Profil Diarsipkan 2012-01-28 di Wayback Machine.
- Profil di Cineplex Diarsipkan 2009-07-08 di Wayback Machine.