Ilseongnok
Ilseongnok adalah sebuah kronik yang berasal dari Korea. Kronik ini merupakan jurnal harian yang disusun pada akhir era Dinasti Joseon.[1] Pada awalnya berbentuk catatan refleksi harian yang berasal dari buku harian pribadi Raja Jeongjo. Ia merefleksikan kehidupan sehari-hari dan kemajuan akademisnya.[1]
Setelah ia naik takhta, Raja Jeongjo mengubah Ilseongnok dari buku harian pribadi raja menjadi jurnal harian resmi urusan negara, sehingga jurnal ini berisi kegiatan raja-raja dan administrasi negara. Mencakup semua urusan kenegaraan dari tahun 1760 hingga 1910.[2]
Pada Mei tahun 2011, Ilseongnok terdaftar dalam kategori Memory of The World atau warisan ingatan dunia UNESCO.[3] Karya ini sangat monumental yang memiliki nilai unik, karena masih sedikit contoh yang sebanding di dunia tentang raja-raja monarki despotik pra-modern dengan tujuan untuk merefleksikan pemerintahan mereka dan menggunakannya sebagai referensi bagi penyelenggara negara di masa depan.[4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Ilseongnok tidak terlepas dari adanya Dinasti Joseon. Selama periode Dinasti ini berjalan, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat.[5] Ilseongnok sendiri mulanya berasal dari Jonhyeongak Ilgi (buku harian), buku harian yang disimpan oleh Raja Jeongjo sejak masa mudanya, selama hari-harinya di Aula Jonhyeongak tempat calon raja dididik.[2]
Kemudian Raja Jeongjo terus membuat jurnal harian setelah ia naik takhta pada tahun 1776. Namun dengan semakin banyaknya urusan negara yang harus ditangani, ia merasa kesulitan untuk melanjutkan jurnalnya tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 1783, yang merupakan tahun ke-7 masa pemerintahannya, dia memerintahkan pejabat Perpustakaan Kerajaan untuk menyimpan catatan harian dan menulis salinan yang adil setiap lima hari untuk mendapatkan persetujuannya.[2]
Pada tahun 1785, penulisan Ilseongnok menggunakan gaya deskriptif, dan di tahun itu juga, Raja Jeongjo menginstruksikan Perpustakaan Kerajaan untuk menyusun jurnal dengan gaya dan format yang jelas dan terorganisir dengan baik berdasarkan catatan sejak kelahirannya dan seterusnya.
Buku Harian Jonhyeongak serta Seungjeongwon Ilgi (Buku Harian Sekretariat Kerajaan) yang disusun setelah penobatannya kemudian dikompilasikan dan diberi nama Ilseongnok (Catatan Refleksi Harian) sehingga Ilseongnok bertransformasi dari buku harian pribadi raja menjadi jurnal harian resmi urusan kenegaraan.[2]
Isi
[sunting | sunting sumber]Hingga sekarang Ilseongnok tercatat memiliki 2.329 volume yang masih ada dan terdapat di Institut Studi Korea Kyujanggak (KIKS) di Universitas Nasional Seoul, meskipun catatan untuk jangka waktu 21 bulan hilang. Jurnal-jurnal ini sangat berharga karena melengkapi Joseon Wangjo Sillok atau Sejarah Dinasti Joseon dan menawarkan rincian yang lebih menarik untuk mempelajari akhir Dinasti Joseon.[2]
Ilseongnok bukan hanya sekedar catatan sejarah dinasti Joseon yang ada di Korea, akan tetapi buku ini juga memiliki signifikansi yang sangat kompleks dari segi isi, serta mempunyai nilai yang unik bagi sejarah dunia,karena penjelasan rincinya terkait dengan pertukaran politik dan budaya antara timur dan barat pada abad ke-18 hingga abad ke-20, selain itu juga mencakup beragam tren wawasan universal pada masa itu.
Ilseongnok berisi catatan spesifik tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi ini disebarkan ke seluruh wilayah pada abad ke-18 hingga ke-19, oleh karena itu karya ini merupakan sumber penting untuk mempelajari sejarah budaya dunia.[2]
Ilseongnok mencatat semua aspek administrasi negara selama 151 tahun pada akhir Joseon, dari tahun 1760 hingga 1910. Dari segi teks, Ilseongnok menampilkan orisinalitas konten, yang sebagian besar sulit ditemukan dalam dokumen sejarah lain dari era Joseon, adapun isi dan tema dari Ilseongnok berupa prosedur upacara kenegaraan, laporan pejabat pemerintah provinsi, daftar narapidana, dan catatan investigasi oleh Pengadilan Negara (Ulgeumbu). dan Kementerian Kehakiman (Hyeongjo), petisi dari masyarakat umum dan tindakan selanjutnya yang diambil, laporan-laporan rahasia, dokumen terkait diplomasi, dan beragam laporan utusan.[2]
Dari uaraian tersebut, isi dari Ilseongnok dapat dikategorikan menjadi 11 topik yakni;
- Kondisi cuaca yang berhubungan dengan pertanian, seperti hujan, hujan es, guntur dan embun.
- Berbagai macam ritual yang dilakukan oleh rumah tangga kerajaan atau negara.
- Pembahasan antara raja dan pejabat mengenai urusan negara.
- Penghargaan bagi pegawai pemerintah dan bantuan bagi masyarakat yang terkena bencana.
- Manajemen personalia seperti pengangkatan, penggantian atau pemberhentian pejabat sipil atau militer.
- Petisi dari pejabat pemerintah dan cendekiawan Konfusianisme dan instruksi raja terhadap mereka.
- Laporan lembaga pemerintah termasuk Dewan Negara dan Sekretariat Kerajaan serta instruksi raja.
- Laporan kepada raja oleh Komando Pertahanan Perbatasan (Bibyeonsa), enam kementerian, dan catatan rahasia yang dikirim ke provinsi.
- Laporan pejabat di provinsi, seperti gubernur provinsi, panglima militer provinsi, dan panglima angkatan laut.
- Catatan kenegaraan.
- Catatan perkara yang ditangani oleh Pengadilan Negara dan Kementerian Keadilan dan daftar tahanan.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "문화재청". CULTURAL HERITAGE ADMINISTRATION (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ a b c d e f g h "ILSEONGNOK The Records of Daily Reflection" (PDF). Memory of The World.
- ^ "Warisan catatan budaya dunia, catatan 'Gerakan Demokrasi Gwangju 18 Mei' dan Ilseongnok". world.kbs.co.kr. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ "Ilseongnok: Records of Daily Reflections". UNESCO (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-12-31). "Dinasti Joseon: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Penemuan Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-10-20.