Indika Energy
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: INDY |
Industri | |
Didirikan | 19 Oktober 2000 |
Kantor pusat | Graha Mitra Lt. 3, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 21, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan 12930 |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Arsjad Rasjid[1] (Direktur Utama) Agus Lasmono Sudwikatmono[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Jasa |
|
Pendapatan | US$ 4,33 milyar (2022)[2] |
US$ 452,67 juta (2022)[2] | |
Total aset | US$ 3,58 milyar (2022)[2] |
Total ekuitas | US$ 1,34 milyar (2022)[2] |
Pemilik | PT Indika Inti Investindo (37,79%) PT Teladan Resources (30,65%) |
Karyawan | 7.593 (2021)[2] |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | www |
PT Indika Energy Tbk adalah sebuah perusahaan asal Jakarta yang terutama bergerak di bidang pertambangan dan EPC. Sepanjang tahun 2021, perusahaan ini berhasil memproduksi batu bara sebanyak 37,4 juta ton.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]2000 - 2017
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan pada tahun 2000. Empat tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi 41% saham PT Kideco Jaya Agung yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Kalimantan Timur. Pada tahun 2006, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di Kideco menjadi 46%. Pada tahun 2007, Tripatra Company dan Ganesha Intra Development Company digabung ke dalam perusahaan ini. Perusahaan ini lalu ikut mendirikan PT Cirebon Electric Power yang akan membangun PLTU berkapasitas 660 MW di Cirebon. Tripatra lalu juga mengakuisisi 45% saham PT Cotrans Asia yang bergerak di bidang logistik batu bara. Pada tahun 2008, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Tripatra lalu ikut mendirikan PT Sea Bridge Shipping yang bergerak di bidang transshipment dan mengakuisisi 50,1% saham PT Kuala Pelabuhan Indonesia yang mengelola pelabuhan milik Freeport Indonesia. Pada tahun 2009, perusahaan ini mengakuisisi 98,55% saham Petrosea yang bergerak di bidang rekayasa teknik & konstruksi serta kontraktor penambangan batu bara.
Pada tahun 2010, perusahaan ini mendirikan PT Indika Logistic & Support Services untuk menaungi bisnisnya di bidang logistik dan berbagai jasa pendukungnya. Pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati yang bergerak di bidang logistik dan transportasi batu bara terintegrasi. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendivestasi 28,75% saham Petrosea. Perusahaan ini juga mengakuisisi 60% saham PT Mitra Energi Agung yang memiliki konsesi tambang batu bara seluas 5.000 hektar di Kalimantan Timur serta mengakuisisi 85% saham PT Multi Tambangjaya Utama yang memiliki konsesi tambang batu bara seluas 24.970 hektar di Kalimantan Tengah. Pada tahun 2013, PT Indika Logistic & Support Services mengambil alih 95% saham PT Kuala Pelabuhan Indonesia yang dipegang oleh Tripatra. PT Cirebon Electric Power juga mulai mengoperasikan PLTU berkapasitas 660 MW di Cirebon. Pada tahun 2015, kompleks Indy[4] Bintaro Office mulai dioperasikan. Pada tahun 2016, Tripatra mendapat kontrak pengerjaan Proyek Ekspansi LNG Tangguh – Train 3. Pada tahun 2017, perusahaan ini dan anak usahanya, PT Indika Inti Corpindo, masing-masing meneken perjanjian pembelian saham dengan Samtan Co., Ltd. dan PT Muji Inti Utama untuk membeli 40% saham PT Kideco Jaya Agung yang dipegang oleh Samtan dan 5% saham Kideco yang dipegang oleh Muji Inti Utama dengan total harga US$677,5 juta.
2018 - sekarang
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2018, perusahaan ini berekspansi ke bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan mendirikan PT Indika Digital Teknologi sebagai anak usaha dari PT Indika Inti Corpindo. PT Indika Digital Teknologi lalu mendirikan PT Zebra Cross Teknologi (ZebraX) dan PT Xapiens Teknologi Indonesia (Xapiens). Perusahaan ini juga berekspansi ke bisnis pertambangan mineral dengan mendirikan PT Indika Mineral Investindo (IMI) yang lalu mengakuisisi 19,9% saham Nusantara Resources Ltd untuk mempercepat pengembangan tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. PT Indika Logistic & Support Services juga menjual 95% saham PT Kuala Pelabuhan Indonesia ke Petrosea. Petrosea juga mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Santan Batubara ke PT Harum Energy Tbk dan PT Sentral Batubara Jawa dengan harga Rp 86,41 miliar. Pada tahun 2019, perusahaan ini mendirikan PT Indika Multi Properti yang bergerak di bidang pengusahaan hutan. PT Indika Logistic & Support Services juga melepas semua saham PT Indika Multi Niaga yang mereka pegang ke PT Interport Mandiri Utama. PT Tripatra Multi Energi juga membeli 99,99% saham PT Indika Multi Energi Internasional yang dipegang oleh PT Indika Energy Infrastructure dan membeli 98,65% saham Indika Power Investments Pte. Ltd. PT Indika Multi Properti pun mengakusisi 75% saham PT Telaga Mas Kalimantan. Indika Capital Investment Pte. Ltd. juga membeli 15% saham PT Multi Tambangjaya Utama.
Pada tahun 2020, PT Indika Multi Properti mengakusisi 100% saham PT Jaya Bumi Paser. PT Indika Mineral Investindo juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Masmindo Dwi Area menjadi 25%. Interport pun berhasil menyelesaikan pembangunan dan mulai mengoperasikan fasilitas penyimpanan bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur. Kementerian Perhubungan juga menunjuk konsorsium Patimban sebagai operator dari Pelabuhan Patimban, yang mana PT Indika Logistic dan Support Service memegang 29% saham dari konsorsium tersebut. Pada tahun 2021, bersama Fourth Partner Energy Ltd, perusahaan ini mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya untuk mengembangkan bisnis PLTS di Indonesia. Bersama PT Indika Energy Infrastructure, perusahaan ini juga mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia untuk mengembangkan bisnis kendaraan listrik beroda dua di Indonesia. PT Indika Energy Infrastructure juga mendivestasi 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati. PT Indika Mineral Investindo juga resmi mengakuisisi 72,2% saham Nusantara Resources Ltd.[5] PT Indika Multi Properti juga mengakusisi 75% saham PT Diva Perdana Pesona dan 80% saham PT Trisetia Cita Graha.[2][3]
Anak usaha
[sunting | sunting sumber]Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 12 anak usaha dan 1 perusahaan patungan, yakni:
- PT Indika Indonesia Resources
- PT Indika Inti Corpindo
- PT Tripatra Multi Energi
- PT Petrosea Tbk
- PT Indika Energy Infrastructure
- PT Electra Mobilitas Indonesia
- PT Indika Mineral Investindo
- PT Indika Digital Teknologi
- PT Indy Properti Indonesia
- PT Indika Multi Properti
- Indo Energy Finance II B.V.
- Indika Energy Capital Pte. Ltd.
- PT Indika Tenaga Baru (50%)
- PT Ilectra Motor Group
- PT Solusi Mobilitas Indonesia
- PT Kalista Nusa Armada
- PT Kalista Nayara Dayautama
- PT Energi Makmur Buana
- Indika Nature
Mantan anak usaha
[sunting | sunting sumber]- PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) (dijual ke PT Galley Adhika Arnawama pada tahun 2022)
- PT Gentamulia Infra (The East) (dijual ke PT Jones Lang LaSalle (JLL Indonesia) pada tahun 2024)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Indika Energy Tbk. Diakses tanggal 26 Mei 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Indika Energy Tbk. Diakses tanggal 26 Mei 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Indika Energy Tbk. Diakses tanggal 26 Mei 2022.
- ^ "Saham INDY PT Indika Energy Tbk Lengkap 2022" (dalam bahasa Inggris). 2022-08-17. Diakses tanggal 2022-08-17.
- ^ Wareza, Monica (6 Oktober 2021). "Setor Rp 609 M, Indika Resmi Akuisisi Tambang Emas di Sulsel". CNBC Indonesia. CNBC Indonesia. Diakses tanggal 26 Mei 2022.