Invasi Pajajaran oleh Banten
Salah satu invasi yang berhasil menjatuhkan Kerajaan Sunda.
Invasi Pajajaran oleh Banten | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penemuan batu tulis pertama Bogor | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
didukung oleh: Kesultanan DemakKesultanan Cirebon | Kerajaan Sunda | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Maulana Yusuf dari Banten Maulana Hasanuddin dari Banten |
Ratu Dewata Ratu Nilakendra Raga Mulya † Tohaan Ratu Sarendet † Tohaan Ratu Sangiang † |
Penaklukan Banten Girang
[sunting | sunting sumber]Maulana Hasanuddin merupakan pendiri sekaligus sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1527 setelah merebut wilayah Banten Girang dari Pucuk Umun. Banten Girang kemudian menjadi wilayah pertama dari Kesultanan Banten[1]
Serangan pertama
[sunting | sunting sumber]Banten begitu mempersiapkan dirinya untuk menyerang Pajajaran, pasukan sudah dilatih sedemikian rupa untuk menghadapi serangan sewaktu-waktu. Bahkan serangan Banten ke ibu kota Pakuan benar-benar dilakukan. Tetapi kuatnya benteng pertahanan Pajajaran yang dibangun sejak Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi membuat pasukan Banten kembali dan mundur.
Tetapi serangan itu menyisakan duka bagi Kerajaan Pajajaran yang saat itu dipimpin oleh Ratu Dewata, pasca raja Surawisesa mangkat. Sebab dua punggawa terkenal dan disegani di Pajajaran yakni Tohaan Ratu Sarendet dan Tohaan Ratu Sangiang gugur di medan peperangan.
Serangan kedua
[sunting | sunting sumber]Serangan kedua terjadi saat pemerintahan Ratu Nilakendra sekitar tahun 1551 Masehi hingga 1567 Masehi. Dimana dikisahkan dalam suatu naskah "Alah prengrang mangka tan nitih ring kadat-wan" yang artinya kalah perang, karena itu tidak tinggal di keraton. Dimana saat itu berkat serangan dari pasukan Banten, Ratu Nilakendra terpaksa melarikan diri dari istana ke sebuah wilayah di Sukabumi selatan.dan akibat serangan kedua ini membuat Pajajaran hancur.
Serangan ketiga
[sunting | sunting sumber]serangan ketiga yang dinilai benar-benar membuat riwayat Kerajaan Pajajaran tamat saat Pajajaran dipimpin oleh Raga mulya. Dimana ia merupakan raja terakhir dari Pajajaran yang memerintah sekitar tahun 1567 hingga 1579 Masehi. Namun ia memindahkan pusat pemerintahan ke Pulasari, Pandeglang, bukan lagi di ibu kota Pakuan Pajajaran, yang berhasil dihancurkan Banten di serangan keduanya.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Hitam Putih Pajajaran : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran
Fery Taufiq El Jaquenne