Lompat ke isi

Jalur Barat Laut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rute Jalur Barat Laut

Jalur Barat Laut (bahasa Inggris: The Northwest Passage) (disingkat JBL) merupakan lintasan yang berasal dari sudut pandang Eropa dan Atlantika utara, dengan rute laut ke arah Samudra Pasifik melalui Samudera Arktik, di sepanjang pantai utara Amerika Utara, dan melintasi perairan di Kepulauan Arktik Kanada.[1][2] Lintasan di arah selatan, yang menjalur di sepanjang pantai Arktika, di Norwegia dan Siberia biasa disebut Jalur Timur Laut (disingkat JTT).

Berbagai pulau di kepulauan Kanada dipisahkan satu sama lain oleh serangkaian perairan Arktika yang secara kolektif dikenal sebagai Jalur Barat Laut atau Lintasan Barat Laut.[3]

Selama berabad-abad, penjelajah Eropa mencari jalan yang bisa dilalui sebagai jalur perdagangan yang memungkinkannya ke Asia. Jalur utara yang dibatasi es ditemukan pada tahun 1850 oleh penjelajah Irlandia Robert McClure; Namun, harus melewati kawasan pembukaan yang lebih ke arah selatan; yang sedang dieksplorasi oleh penjelajah Skotlandia, John Rae pada tahun 1854. Roald Amundsen, seorang warga kebangsaan Norwegia membuat lintasan lengkap pertama pada tahun 1903-1906. Hingga tahun 2009, Paket Es Arktik mencegah pelayaran laut di sepanjang tahun tersebut. Penurunan es laut Arktik membuat perairan tersebut lebih mudah dinavigasi, dalam hal ini adalah navigasi es.[4]

Klaim kedaulatan atas wilayah perairan dapat mempersulit proses pengiriman melalui wilayah ini di masa depan. Pemerintah Kanada berpendapat bahwa Lintasan Barat Laut adalah bagian dari Perairan Dalam Kanada,[5] tetapi Amerika Serikat dan berbagai negara Eropa mengklaim bahwa lintasan tersebut merupakan selat internasional atau jalur transit, yang merupakan jalur bebas bagi siapa saja.[6][7] Telah diketahui bahwa di ujung timur lintasan ini memiliki kedalaman hampir 15 meter (49 kaki),[8] oleh sebab itu kelayakan rute sebagai jalur pengiriman Euro-Asia akan semakin berkurang. Namun, sebuah jalur pelayaran Tiongkok dapat melakukan pelayaran kapal kargo dengan menggunakan jalur tersebut ke Amerika Serikat bagian timur dan Eropa. Sebuah lintasan khusus pernah dibuat oleh perusahaan kapal Nordic Orion, sehingga pengiriman dengan berat 73.500 ton di bulan September 2013 dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan ukuran kapal Nordic Orion terlalu besar jika harus melintasi Terusan Panama.[9]

Selat Anian. Pojok kiri atas. (Hugo Allard, 1685)

Sebelum Zaman Es Kecil (akhir Abad Pertengahan hingga abad ke-19), suku Viking Norwegia berlayar sejauh kawasan utara dan barat, seperti Pulau Ellesmere, Pulau Skraeling dan Pulau Ruin untuk berburu dan berdagang dengan suku Inuit dan orang-orang dari budaya Dorset;; yaitu penduduk di kawasan tersebut.[10] Antara akhir abad 15 dan 20, kekuatan kolonial Eropa mengirim penjelajah dalam upaya menemukan rute laut komersial utara dan barat di sekitar Amerika Utara. Jalur Barat Laut mewakili rute baru ke negara-negara pusat perdagangan di Asia.

Inggris menyebut rute utara tersebut sebagai 'Jalur Barat Laut'. Keinginan membangun rute baru tersebut memotivasi sebagian besar penjelajahan Eropa di kedua pantai di Amerika Utara. Ketika sudah dipastikan bahwa tidak ada rute yang dapat dilalui menuju jantung benua, perhatian beralih pada kemungkinan lintasan yang dapat dilalui lewat perairan utara. Orang-orang di zaman tersebut belum mengenal pengetahuan ilmiah mengenai kondisi alamiah, misalnya mereka meyakini bahwa air laut tidak dapat membeku. (hingga di akhir abad ke-18, Kapten James Cook melaporkan bahwa gunung es di Antartika dihasilkan dari air tawar, setelah menguji hipotesisnya.) Para penjelajah menyarankan bahwa rute di perairan terbuka yang dekat dengan Kutub Utara harus tersedia. Pencarian sebuah rute menuju utara jauh, terus berlanjut selama berabad-abad, sehingga banyak ekspedisi dilakukan ke wilayah Arktik. Banyak ekspedisi berakhir dengan bencana, seperti yang dialami Sir John Franklin pada tahun 1845 yang hilang di lautan dan ditemukan oleh Ekspedisi Arktik McClure ketika menemukan Jalur Barat Laut pada tahun 1850.

Rute lintasan

[sunting | sunting sumber]
Lancaster Sound di ujung utara Pulau Baffin. Terusan Parry mengalir langsung ke arah barat.
Prince of Wales, yaitu Selat di barat laut Pulau Victoria.
9 Agustus 2013
9 Agustus 2013
9 Agustus 2016
9 Agustus 2016
Jalur Barat Laut semakin terbebas dari es.

Jalur Barat Laut mencakup tiga bagian:

  • Timur
    • Bagian Timur Pulau Baffin: Teluk Baffin yang berada antara Pulau Greenland dan Pulau Baffin ke ujung utara Pulau Baffin; Lancaster Sound.
    • Bagian Barat Pulau Baffin (tidak mudah dilalui): Melewati Selat Hudson di selatan Pulau Baffin, lalu ke utara melewati Lembah Foxe, dan ke arah barat melalui Selat Fury & Hecla, lalu ke arah utara Lancaster Sound melalui Teluk Boothia dan Prince Regent Inlet. Selat Fury & Hecla biasanya ditutup oleh es.
  • Pusat: Kepulauan Arktik Kanada
    • Utara: Dari Lancaster Sound ke arah barat melalui Saluran Parry ke arah Selat Prince of Wales di sisi barat laut Pulau Victoria. Selat M'Clure ke barat laut dipenuhi es; arah barat laut melewati Selat Prince of Wales antara Pulau Victoria dan Pulau Banks (yang diperkirakan bisa dilewati), atau
    • Selatan: Dari Lancaster Sound barat melewati Prince Regent Inlet (pada dasarnya jalur ini merupakan sebuah 'cul-de-sac', tapi dapat keluar dari arah barat melewati Selat Bellot), melewati Pulau Somerset, dan di bagian selatannya melalui Peel Sound antara Pulau Somerset dan Pulau Prince of Wales, baik arah barat daya melalui Selat Victoria (yang dipenuhi es), atau langsung ke selatan di sepanjang pantai melalui Selat Rae dan Selat James Ross dan arah barat melalui Selat Simpson di selatan Pulau King William ke arah Teluk Queen Maud, lalu ke barat di sepanjang daratan pantai selatan Pulau Victoria.
  • Barat: Tidak ada pulau besar, maka harus mengikuti pantai ke arah Selat Bering.

Berbagai usaha telah dikerahkan untuk menemukan lintasan keluar air laut dari Teluk Hudson, tetapi sayangnya Selat Fury & Hecla di ujung utara terblokir es. Pintu masuk di bagian timur dan poros utama Jalur Barat Laut yaitu Kanal Parry, ditemukan pada tahun 1819. Pendekatan dari arah barat melalui Selat Bering yang tidak mudah dilewati atau tidak praktis, karena harus berlayar mengelilingi es di dekat Point Barrow. Point Barrow bagian timur pantai terlihat cukup jelas di musim panas. Daerah ini dipetakan dari daratan pada tahun 1821-1839. Hal ini meninggalkan persegi panjang besar di utara pantai di bagian selatan saluran Parry, dan Pulau Baffin berada di bagian timur. Daerah ini sebagian besar dipetakan pada tahun 1848-1854 oleh kapal yang sedang mencari ekspedisi Franklin yang hilang. Penyeberangan pertama di jalur ini dilakukan oleh Amundsen pada tahun 1903-1905. Dia menggunakan sebuah kapal kecil dan akhirnya mecapai pantai.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Northwest passage". Merriam-Webster Online Dictionary. 
  2. ^ "The Northwest Passage Thawed". Diarsipkan dari versi asli tanggal July 30, 2007. 
  3. ^ IHO Codes for Oceans & Seas, and Other Code Systems: IHO 23-3rd: Limits of Oceans and Seas, Special Publication 23 (edisi ke-3rd). International Hydrographic Organization. 1953. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-07-03. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  4. ^ Keating, Joshua E. (December 2009). "The Top 10 Stories You Missed in 2009: A few ways the world changed while you weren't looking". Foreign Policy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-07. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  5. ^ "TP 14202 E Interpretation". Transport Canada. 
  6. ^ "The Northwest Passage and Climate Change from the Library of Parliament—Canadian Arctic Sovereignty". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-22. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  7. ^ "Naval Operations in an ice-free Arctic" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-05. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  8. ^ "No to shipping ore through Northwest Passage – Baffinland CEO". Steel Guru. 2013-10-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-21. Diakses tanggal 2013-10-21. The head of a Canadian mining company developing a massive mineral deposit within the Arctic Circle said the Northwest Passage won’t work as a viable shipping route to Europe and Asia. 
  9. ^ https://www.theguardian.com/world/2016/apr/20/china-northwest-passage-trade-route-shipping-guide
  10. ^ Inuit-Norse contact in the Smith Sound region/Schledermann, P. McCullough, K.M.

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Østreng, Willy; Eger, Karl Magnus; Fløistad, Brit; Jørgensen-Dahl, Arnfinn; Lothe, Lars; Mejlænder-Larsen, Morten; Wergeland, Tor (2013). Shipping in Arctic Waters: A Comparison of the Northeast, Northwest and Trans Polar Passages. Springer. doi:10.1007/978-3-642-16790-4. ISBN 978-3642167898. 
  • Edinger, Ray (2003). Fury Beach: The Four-Year Odyssey of Captain John Ross and the Victory. New York: Berkley. ISBN 0-425-18845-0. 
  • Hakluyt Society (2010) [1849]. Narratives of Voyages Towards the North-West: In Search of a Passage to Cathay and India, 1496–1631. Cambridge University Press. ISBN 978-1108008020. 
  • Neatby, Leslie H. (1958). In Quest of the Northwest Passage. Toronto, Ontario: Longmans, Green, and Co. hlm. 194.  Illustrated with black&white photos and reproductions and with maps (some fold to open out).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]