Jalur Pluit–Halim Perdanakusuma
Jalur Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma | |
---|---|
Informasi rute | |
Dikelola oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta | |
Panjang: | 22 km (14 mi) |
Berdiri: | 1960-an – sekarang |
Persimpangan besar | |
Simpang Cawang Simpang Jalan Dewi Sartika dan Jalan Otto Iskandardinata Simpang Pancoran Simpang Jalan Tendean Simpang Kuningan (menuju Jalan Mampang Prapatan Raya dan Jalan HR Rasuna Said) Simpang Susun Semanggi Simpang Senayan Simpang Pejompongan Simpang Slipi 1 (Jl. KS tubun) Simpang Slipi 2 (Jalan Brigjen Katamso) Simpang Susun Tomang Simpang Grogol (menuju Jalan Raya Daan Mogot dan Jalan Kyai Tapa Simpang Dekat TM Seasons City Simpang Jalan Pangeran Tubagus Angke Simpang Jalan Bandengan Utara Raya Simpang Pluit Simpang Jalan Pluit Indah | |
Letak | |
Kota besar: | Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma adalah sebuah ruas jalan di Kota Jakarta, Indonesia yang memiliki panjang 22 km menghubungkan Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur dengan Penjaringan, Jakarta Utara. Jalan ini terbagi menjadi 9 bagian, yakni Jalan Halim Perdana Kusuma, Jalan MT Haryono, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Letjen S. Parman, Jalan Satria, Jalan Dr. Makaliwe, Jalan Dr. Latumenten, Jalan Jembatan Dua, dan Jalan Jembatan Tiga. Di sepanjang jalan raya ini juga dilewati oleh Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta[1][2] dan memiliki persimpangan menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek beserta Jalan Tol Jagorawi.
Jalan raya ini merupakan pembentuk kawasan Segitiga Emas Jakarta[3] yang dibangun dengan tujuan untuk memperlancar aktivitas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma dan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta di Kota Tangerang, Banten menuju ke pusat kota Jakarta, serta sekaligus menjadi tolak ukur dari perkembangan Kota Jakarta di sebelah barat-timur. Jalan ini juga berperan penting untuk menciptakan jalan yang bercabang dengan orientasi barat-timur dari kota Jakarta yang didominasi poros jalan utara-selatan. Jalur jalan raya ini menghubungkan 5 wilayah administrasi di Provinsi DKI Jakarta.
Bagian
[sunting | sunting sumber]Jalan Raya Pluit-Halim Perdanakusuma terbagi menjadi sembilan ruas jalan, dua diantaranya dinamakan setelah Pahlawan Revolusi Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI, yaitu Mas Tirtodarmo Haryono dan Siswondo Parman. Tiga ruas di jalur jalan raya ini masuk ke dalam sistem ganjil-genap Jakarta, antara lain Jalan MT Haryono, Jalan Jenderal Gatot Subroto, dan Jalan Jenderal S Parman.[4] Bagian ruas jalan tersebut, yakni;
- Jalan Halim Perdana Kusuma, mulai dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma di sampai dengan persimpangan antara Jalan Mayjend Soetoyo dan Jalan Letjen M.T. Haryono di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
- Jalan Letjen M.T. Haryono, mulai dari persimpangan Jalan Mayjend Soetoyo dan Jalan Letjen D.I. Panjaitan di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur sampai dengan Patung Dirgantara di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
- Jalan Jenderal Gatot Subroto, mulai dari Patung Dirgantara di Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan sampai dengan persimpangan Jalan Letjen S. Parman serta Jalan Aipda K.S. Tubun di perbatasan antara Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dan Tanah Abang, Jakarta Pusat
- Jalan Letjen S. Parman, mulai dari persimpangan Jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jalan Aipda K.S. Tubun di perbatasan antara Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dan Tanah Abang, Jakarta Pusat sampai dengan Stasiun Grogol di Kecamatan Grogol Petamburan
- Jalan Jembatan Dua, mulai jembatan layang Jembatan Dua di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat sampai dengan Jembatan Tiga di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
- Jalan Jembatan Tiga, mulai jembatan layang Jembatan Tiga sampai dengan persimpangan antara Jalan Jembatan Tiga dan Pluit Selatan
Secara administratif, jalan raya ini melewati wilayah:
- Kota Administrasi Jakarta Timur
- Kecamatan Makasar
- Kelurahan Halim Perdana Kusuma
- Kelurahan Kebon Pala
- Kecamatan Kramat Jati
- Kelurahan Cawang
- Kecamatan Jatinegara
- Kelurahan Cipinang Cempedak
- Kelurahan Bidara Cina
- Kecamatan Makasar
- Kota Administrasi Jakarta Selatan
- Kecamatan Tebet
- Kelurahan Kebon Baru
- Kelurahan Tebet Timur
- Kelurahan Tebet Barat
- Kelurahan Menteng Dalam
- Kecamatan Pancoran
- Kecamatan Mampang Prapatan
- Kelurahan Mampang Prapatan
- Kelurahan Kuningan Barat
- Kecamatan Setiabudi
- Kelurahan Kuningan Timur
- Kelurahan Karet Semanggi
- Kecamatan Kebayoran Baru
- Kelurahan Senayan
- Kecamatan Tebet
- Kota Administrasi Jakarta Pusat
- Kecamatan Tanah Abang
- Kelurahan Gelora
- Kelurahan Bendungan Hilir
- Kelurahan Petamburan
- Kecamatan Tanah Abang
- Kota Administrasi Jakarta Barat
- Kecamatan Palmerah
- Kelurahan Slipi
- Kelurahan Kemanggisan
- Kelurahan Kota Bambu Selatan
- Kelurahan Kota Bambu Utara
- Kelurahan Jatipulo
- Kecamatan Grogol Petamburan
- Kelurahan Tomang
- Kelurahan Tanjung Duren Selatan
- Kelurahan Tanjung Duren Utara
- Kelurahan Jelambar
- Kelurahan Grogol
- Kecamatan Tambora
- Kelurahan Angke
- Kecamatan Palmerah
- Kota Administrasi Jakarta Utara
- Kecamatan Penjaringan
- Kelurahan Pejagalan
- Kelurahan Penjaringan
- Kecamatan Penjaringan
Diurutkan dari arah Halim Perdanakusuma ke Pluit
Persimpangan
[sunting | sunting sumber]Jalur Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma memiliki banyak persimpangan besar maupun kecil. Persimpangan besar pada jalur jalan raya ini adalah:
- Persimpangan Cawang (menuju Jalan DI Panjaitan/Jalan Mayjen Sutoyo (Pusat Grosir Cililitan)/Bandara Halim Perdanakusuma)
- Persimpangan Otista (menuju Jalan Otto Iskandardinata (Otista) (menuju Jatinegara dan Jalan Dewi Sartika (menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata))
- Persimpangan Utara Selatan Menara Hijau (menuju Tebet dan Pengadegan)
- Persimpangan Patung Dirgantara (Pancoran) (menuju Jalan Letjen Soepomo/Jalan Raya Pasar Minggu).
- Persimpangan Tendean (menuju Jalan Kapten Tendean (Kantor Pusat Trans TV))
- Persimpangan Kuningan (menuju Jalan Mampang Prapatan/Jalan HR Rasuna Said)
- Simpang Susun Semanggi (menuju Jalan Jenderal Sudirman)
- Simpang Jalan Gerbang Pemuda (menuju Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno)
- Persimpangan Pejompongan (menuju Jalan Palmerah Timur dan Jalan Pejompongan Raya))
- Persimpangan Jalan Palmerah Utara dan Jalan Aipda KS Tubun
- Persimpangan Jalan Bridgen Katamso dan Jalan Kemanggisan Utama Raya
- Simpang Susun Tomang (menuju Jalan Tol Jakarta-Tangerang/Jalan Tomang Raya)
- Persimpangan Jalan Daan Mogot dan Jalan Kyai Tapa
- Persimpangan dekat Mall TM Seasons City
- Persimpangan Jalan Pangeran Tubagus Angke
- Persimpangan Bandengan (menuju Kapuk dan Kota)
- Persimpangan Jalan Tol Pelabuhan (menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno-Hatta)
- Persimpangan Pluit Selatan Raya (menuju Pluit, Pantai Indah Kapuk dan Muara Baru)
- Persimpangan Pluit Junction (dari arah Jalan Pluit Raya dan menuju Jalan Pluit Selatan Raya)
- Persimpangan Jalan Pluit Indah
Diurutkan dari arah Halim Perdanakusuma ke Pluit
Jalan Tol
[sunting | sunting sumber]Disepanjang jalan raya ini juga dilewati Jalan Tol Cawang-Pluit yang dibangun membelah Jalan Raya ini. Jalan Tol tersebut memiliki panjang 21 km dari Tol Jagorawi hingga Pluit menuju Bandara Internasional Soekarno–Hatta atau Pelabuhan Tanjung Priok. Jalan Tol Cawang-Pluit merupakan salah satu bagian dari jaringan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Angkutan Bus
[sunting | sunting sumber]Jalur Pluit–Halim Perdanakusuma dilalui oleh layanan BRT Transjakarta koridor 9 yang menghubungkan halte Penjaringan dengan Cawang. Kemudian, angkutan bus kota Transjakarta juga dijangkau di jalur ini, yaitu Lin 9E, 1B, 1F, 6M, 4K, dan 7D. Beberapa bus ekspres yang dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek melalui layanan Transjabodetabek maupun JR Connexion serta Transjakarta berasal dari Kabupaten–Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten–Kota Bekasi, dan Kabupaten–Kota Bogor, melintasi sepanjang poros Jalan Letjen S. Parman–Letjen M.T. Haryono.
Angkutan Rel
[sunting | sunting sumber]Terdapat ada dua stasiun kereta api komuter yang melintasi poros jalan ini, yaitu Stasiun Grogol di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat melayani Commuter Line Tangerang yang menghubungkan Jakarta dengan Kota Tangerang serta Stasiun Cawang di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan melayani Commuter Line Bogor yang menghubungkan Jakarta dengan Kabupaten Bogor bagian tengah, Kota Bogor, dan Kota Depok. Selain itu, layanan lintas rel terpadu juga dilayani sepanjang poros jalan raya ini, ialah LRT Jabodebek yang melayani Lin Bekasi serta Cibubur menghubungkan Jakarta dengan Kota Bekasi dan Kota Depok bagian timur.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)
- Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)
- Jalan Letnan Jenderal S. Parman
- Segitiga Emas Jakarta
- Koridor 9 Transjakarta
- LRT Jabodebek
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Perkembangan Konektivitas Jalan Tol Tempo Dulu". Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. 2021-12-23. Diakses tanggal 2022-10-31.
- ^ Iqbal, Muhammad. "Ini 6 Ruas Tol Pertama yang Dibangun di Indonesia (Bagian 2)". Kumparan. Diakses tanggal 2022-10-31.
- ^ Din, Mulia (2013-01-21). "Kawasan Segitiga Emas DKI Jakarta". Doyan Jalan. Diakses tanggal 2022-11-07.
- ^ Flora, Maria (2022-11-07). Putra, Putu Merta Surya, ed. "Cek Jam Operasi dan 26 Titik Ganjil Genap di Jakarta yang Berlaku 7 November 2022". Liputan 6. Jakarta: Surya Citra Media. Diakses tanggal 2022-11-07.