Lompat ke isi

Jatisari, Jakenan, Pati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jatisari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPati
KecamatanJakenan
Kode pos
59182
Kode Kemendagri33.18.09.2018 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°47′30.01″S 111°9′32.22″E / 6.7916694°S 111.1589500°E / -6.7916694; 111.1589500

Jatisari adalah desa di kecamatan Jakenan, Pati, Jawa Tengah, Indonesia.

Terdiri atas 2 pedukuhan yaitu:

- Karangjati (sebelah barat) - Sentul (sebelah timur)

  • == GEOGRAFI ==

Desa Jatisari berbatasan dengan:

Di sisi barat daya dibatasi oleh Kali Glonggong yang merupakan anak sungai dari Sungai Juwana.

Dari arah utara dibelah oleh jalan raya Jakenan-Pucakwangi yang juga merupakan jalan alternatif menuju Blora melalui Todanan

Desa Jatisari berjarak + 2 km ke arah selatan dari pusat kota kecamatan. Dan + 24 km ke arah timur dari kota Pati.

Perekonomian

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penduduk desa Jatisari menggantungkan hidup dari usaha pertanian. Namun tidak sedikit pula yang memilih untuk merantau maupun menjadi buruh di berbagai industri di Pati maupun Juwana.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Desa Jatisari hanya mempunyai 1 Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri Jatisari disamping beberapa lembaga pendidikan non formal seperti; TK dan TPQ.

Kampung Singget

[sunting | sunting sumber]

Singget bagi masyarakat Jatisari adalah suatu tempat yang mempunyai aura mistic yang sangat kuat. Kalau dilihat dari jauh tampak sepeti daerah perkampungan atau pedukuhan. Tapi sebenarnya daerah ini kosong tanpa penghuni. Banyak sekali kejadian-kejadian aneh dan tidak masuk akal terjadi di daerah yang bernama Singget ini. Hal itu merupakan hal yang biasa bagi masyarakat Jatisari karena sudah terjadi sejak lama. Kebanyakan yang mengalaminya adalah orang dari luar daerah yang tidak mengetahui keadaan Singget yang sebenarnya. Menurut sejarah pada masa kolonial ada penduduk yang pernah bermukim di daerah ini. Tapi karena banyak sekali gangguan-ganguan mistic membuat penduduk tidak betah. Akibatnya banyak mereka berpindah tempat satu persatu dan akhirnya daerah itu kosong hingga sekarang. Sampai sekarang ini juga tidak ada satupun warga Jatisari yang berani menempati kampung Singget ini.