Jaya Baya (majalah)
Frekuensi | mingguan |
---|---|
Pendiri | Tadjib Ermadi |
Terbitan pertama | 1945 |
Negara | Indonesia |
Berpusat di | Kota Surabaya |
Bahasa | Bahasa Jawa |
Jaya Baya (ejaan lama: Djaja Baja) adalah sebuah majalah mingguan berbahasa Jawa yang terbit di Surabaya, Jawa Timur. Majalah ini terutama memuat aktualitas dalam bahasa Jawa dan berita seputar bahasa, budaya, dan sastra Jawa. Selain itu seperti di majalah Jawa lainnya, Jaya Baya sejak tahun 2002 juga memuat segmen cerita misteri.
Mingguan ini didirikan pada tahun 1945 oleh Tadjib Ermadi, seorang mantan guru Taman Siswa di Yogyakarta. Meski berbahasa Jawa, mingguan ini menyebut dirinya bukan hanya milik orang Jawa melainkan punya semua golongan dan segala angkatan.[1]
Djaja Baja terbit di tengah keterbatasan, yakni dicetak tangan di atas kertas merah. Pada suatu waktu, Djaja Baja bahkan terpaksa menolak pelanggan dikarenakan kekurangan kertas. Kantor redaksi mingguan ini semula berada di Kediri, lalu pindah ke Surabaya.[1]
Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Djaja Baja identik dengan figur Soekarno. Mingguan ini berisikan propaganda Soekarno yang menggelorakan semangat rakyat, memupuk rasa kebangsaan rakyat, mengajari pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Petuah, wejangan, ajaran, maklumat, bahkan iklan tentang buku-buku karya Soekarno, tak pernah jemu dipublikasikan.[1]
Djaja Baja terbit dengan 32 halaman. Rubriknya antara lain: "Djangka Djaja Baja", "Wewarah", "Djaman Anjar", "Djaman Antara", "Pepali", "Taman Moedha", "Kasoesastraan", "Taman Lare", "Sedjarah", "Dongeng", dan "Primbon".[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Rahzen, Taufik; et al. (2007). Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007. Jakarta: I:Boekoe. hlm. 521–523. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.