Jerapah kordofa
Jerapah kordofa | |
---|---|
Jerapa kordofa di Zoo Dresden, Dresden, Jerman | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Artiodactyla |
Famili: | Giraffidae |
Genus: | Giraffa |
Spesies: | |
Subspesies: | G. c. antiquorum
|
Nama trinomial | |
Giraffa camelopardalis antiquorum | |
Sebaran dalam warna biru |
Jerapah kordofa (Giraffa antiquorum[2] atau Giraffa camelopardalis antiquorum) adalah spesies atau subspesies jerapah yang ditemukan di Kamerun utara, Chad selatan, Republik Afrika Tengah, dan mungkin Sudan barat.[3] Spesies ini biasanya hidup di sabana pohon, sabana semak, dan sabana berduri.[4] Dibandingkan dengan sebagian besar subspesies lainnya, jerapah Kordofan relatif kecil, yakni 3,8 hingga 4,7 meter,[5] dengan bintik-bintik yang lebih tidak teratur di kaki bagian dalam. Ada sekitar 2.300 individu yang hidup di alam liar.[6] Di alam liar, jerapah Kordofan betina hidup dalam kelompok longgar, sementara jerapah jantan hidup menyendiri.[4] Spesies ini memiliki rentang hidup rata-rata sekitar 35 tahun.[4]
The Christian Science Monitor mencatat hanya 38 individu yang masih hidup di Taman Nasional Garamba yang sedang dilanda perang di Republik Demokratik Kongo karena perburuan liar; kulit jerapah Kordofan digunakan untuk barang-barang mewah dan spesies ini dikatakan menghasilkan cukup daging untuk memberi makan pemburu liar selama berminggu-minggu.[butuh rujukan] Studi genetika terkini juga menunjukkan populasi genetik jerapah yang berbeda sehingga membuat konservasi subspesies ini menjadi lebih penting.[7]
Populasi di Kompleks Bénoué, Kamerun (bentang alam yang terdiri dari tiga taman nasional: Taman Nasional Bénoué, Taman Nasional Faro, Taman Nasional Bouba Njida); yang saling terhubung oleh 29 zona perburuan), jumlahnya kurang dari 300 individu pada tahun 2023.[8] Perburuan liar merupakan ancaman terbesar bagi subspesies ini, khususnya di Taman Nasional Bénoué, yang dapat menyebabkan kepunahan lokal tanpa adanya intervensi konservasi lebih lanjut.[8]
Jerapah Kordofan memakan berbagai ranting, daun, dan kulit kayu, biasanya dari pohon Akasia. Selain itu, jerapah Kordofan memakan rumput, kuncup, serta biji-bijian.[9] Seperti jerapah lainnya, spesies ini tergolong herbivora.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Fennessy, J.; Marais, A. (2018). "Giraffa camelopardalis ssp. antiquorum". 2018: e.T88420742A88420817.
- ^ Groves, Colin; Grubb, Peter (2011). Ungulate Taxonomy (dalam bahasa Inggris). JHU Press. hlm. 68–70. ISBN 9781421400938.
- ^ Hassanin, A.; A. Ropiquet; A. L. Gourmand; B. Chardonnet; J. Rigoulet (2007). "Mitochondrial DNA variability in Giraffa camelopardalis: consequences for taxonomy, phylogeography and conservation of giraffes in West and central Africa". Comptes Rendus Biologies . 330 (3): 265–274. doi:10.1016/j.crvi.2007.02.008. ISSN 1631-0691. PMID 17434121.
- ^ a b c d "Kordofan-Giraffe". Zoo Dresden (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2024-07-28.
- ^ "Giraffe Species". www.Giraffworlds.com. 13 March 2014. Diakses tanggal 2018-01-31.
- ^ "Kordofan Giraffe Conservation in Chad". Giraffe Conservation. Diakses tanggal 2 December 2020.
- ^ Hinckley, Story (28 February 2016). "Why is this rare giraffe almost extinct?". The Christian Science Monitor. Diakses tanggal 11 September 2016.
- ^ a b Colston, Kane (12 July 2023). "Viability analysis of Kordofan giraffe (Giraffa camelopardalis antiquorum) in a protected area in Cameroon". African Journal of Ecology. 61 (4): 929–944. doi:10.1111/aje.13196. Diakses tanggal 16 November 2023.
- ^ Basel, Zoo. "Kordofan-Giraffe". www.zoobasel.ch (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 2024-07-28.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Kordofan Giraffes di Wikimedia Commons
- Informasi terkait dengan Giraffa camelopardalis antiquorum dari Wikispecies.