Jikustik
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Jikustik | |
---|---|
Asal | Yogyakarta, Indonesia |
Genre | |
Tahun aktif | 1996-sekarang |
Label | Seven Music (2011-2015) Warner Music Indonesia (2000-2011, 2015 - Sekarang) |
Situs web | https://instagram.com/jikustik?igshid=MzMyNGUyNmU2YQ== |
Anggota | |
Mantan anggota |
Jikustik adalah grup musik Indonesia yang terbentuk tanggal 26 Februari 1996 di Yogyakarta yang formasi awalnya adalah : Pongki Barata (vokal, gitar), Aji Mirza Hakim (bass, vokal), Dadi (gitar, vokal), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum).[1] Setelah album Malam vokalis Pongki keluar dan digantikan oleh Brian. Setelah album Kembali Indah, sang bassist, Icha mengundurkan diri dan digantikan oleh Bayu.
Perjalanan Karir
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic. Huruf 'G' berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang berperan dalam berdirinya Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic. Geronimo FM memiliki sebuah program radio yang mendukung band-band independen untuk memperdengarkan karya mereka pada khalayak ramai, G-indie. Dari situlah dua lagu berjudul "Berdua Lagi" dan "Seribu Tahun Lamanya" mulai dikenal khalayak Jogja.
Sebelum bergabung dengan Jikustik, Icha dan Adhit pernah membentuk grup band bersama Eross "Sheila on 7" . Kelompok musik mereka bernama Dizzy dan sering tampil di acara sekolah dan kampus. Dizzy membawakan lagu rock n roll sampai top 40 dengan Icha sebagai vokalisnya.
Tahun 1999, sebuah album rekaman independen, "Bulan di Yogya", menjadi langkah awal G-Coustic menapaki belantara musik Indonesia. Album tersebut berisi lagu-lagu, "Bulan di Pangkuan", "Bersanding Denganmu", "Rie...", "Menunggumu Pulang", "Seribu Tahun Lamanya", "Separuh Hati", "Didera Hujan", dan "Adinda". Album itu di produseri oleh Woodel's Production, yang akhirnya mempertemukan G-Custic dengan Warner Music Indonesia. Tahun 2000 terciptalah album "Seribu Tahun" dan Jikustik terlahir.
Pongki dan Icha merupakan anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu. Tidak hanya untuk grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan banyak yang akhirnya menjadi hits. Lagu ciptaan mereka dibawakan oleh, antara lain, Audy, Iwan Fals, Chrisye dan Rossa. Penyanyi Malaysia pun membawakan lagu ciptakan dari personel Jikustik itu. Siti Nurhaliza dengan lagu "Seindah Biasa" ciptaan Pongki. Serta Sheila Madjid yang menyanyikan lagu Icha berjudul "Cobalah Bertahan".
Jikustik sempat menjadi Ambassador di beberapa perusahaan baik lokal Yogyakarta maupun nasional. Band yang cukup banyak digemari dari segala kalangan baik muda maupun tua tersebut sering diundang di acara-acara pelajar seperti acara tutup tahun sekolah, acara perusahaan dan instansi-instansi.
Album
[sunting | sunting sumber]"Seribu Tahun" beredar pada pertengahan tahun 2000 dengan beberapa lagu unggulannya yaitu, "Seribu Tahun Lamanya", "Maaf", "Saat Kau Tak Disini (SKTD)", dan "Setia". Satu tahun kemudian dibuat album edisi khusus "Seribu Tahun" dengan dibumbui 2 lagu baru yaitu "Kau Menghilang (Remix)" dan "Jangan Pernah Kau Layu". Album edisi khusus "Seribu Tahun" ini mampu terjual hingga 600.000 kopi.
Pada 5 Juni 2002, Jikustik merilis album kedua mereka "Perjalanan Panjang" di Planet Hollywood Jakarta, album kedua ini berisi 12 lagu terbaik karya mereka. Beberapa lagu dari album kedua ini sempat menduduki posisi teratas pada chart beberapa radio di tanah air, antara lain "Tak Ada Yang Abadi", "Pandangi Langit Malam Ini", "Menggapaimu", dan "Akhiri Ini Dengan Indah".
Jikustik mengeluarkan album ketiga mereka bertajuk "Sepanjang Musim" pada 13 Oktober 2003, dalam album ini terdapat 10 lagu dalam format kaset dan 11 lagu untuk format CD, tak berbeda dengan album sebelumnya, beberapa lagu dalam album ini mampu menduduki tangga lagu tanah air, seperti "Untuk Dikenang", "Tak Pantas Untukmu", "Ini Bukan Kesalahan", dan "Samudera Mengering". Lagu "Aku Dan Dunia" menjadi Original Sound Track (OST) dalam sinetron 'Buce Li'.
Dalam minggu perdana peluncurannya, album "Sepanjang Musim" mencatat penjualan 150.000 kopi, album keempat Jikustik "Pagi" 'dilempar' ke pasaran tanggal 4 November 2004. Unsur akustik mendominasi album ini, seperti lagu "Pergi Tanpa Pesan", "Pulanglah Padanya", "Aku Pasti Mencarimu", "Lelaki Yang Tersisa", "Sudah Terjawab", "Melawan Kesepian", "Kawan Aku Pulang", "Akupun Menunggu", "Aku Percaya Padamu", dan "Lagu Sedih". Dalam album ini terdapat 14 lagu dalam dua format yaitu kaset dan CD, masing-masing berisi 12 lagu dengan bonus track yang berbeda satu dengan lainnya.
Setahun kemudian, Jikustik merilis album "Kumpulan Terbaik", selain berisi kumpulan lagu-lagu terbaik dari album terdahulunya, juga disuguhkan 3 lagu baru. Salah satu di antaranya berjudul "Aku Datang Untukmu" ciptaan Pongki yang dinyanyikan Jikustik featuring Lea Simandjuntak.
Album keenam Jikustik, "Siang" yang merupakan kelanjutan trilogi "Pagi" dirilis pada tanggal 8 Desember 2006, album ini berisi 11 lagu, dengan lagu andalan "Puisi" karya Dadi. Akhir 2007 Jikustik berencana mengeluarkan album ketujuh mereka, yang menjadi seri terakhir dari trilogi "Pagi", "Siang", "Malam".
Dan yang terakhir adalah album teranyar dari band asal Jogjakarta yakni Malam, yang menjagokan hits "Selamat Malam" dan "Dia Harus Tau", kedua Lagu tersebut sedikit berbeda dengan lagu-lagu Jikustik yang lain, karena ada unsur disco di lagunya.
Pongki yang memutuskan vakum dari Jikustik akhirnya digantikan posisinya oleh brian sejak tahun 2010. Pada awal April 2011, Brian Prasetyoadi secara resmi telah menggantikan Pongki sebagai vokalis tetap Jikustik, tak lama setelah itu, single ke-2 untuk album "Kembali Indah" dirilis, lagu berjudul "Pujaan Hatiku" yang diciptakan oleh Adhit sang keyboardist itu pun sempat merajai chart di radio-radio di penjuru tanah air. Pertengahan November 2011, album 'Kembali Indah" dirilis.
Pada April 2012, Icha sang bassis dan vokalis pun mengundurkan diri dari Jikustik, alasan keluarnya Icha dari Jikustik masih belum diketahui hingga saat ini. Hal ini sangat ironis karena bisa dikatkan 80% lagu-lagu hits Jikustik diciptakan oleh Pongky dan 15% diciptakan oleh Icha, sedangkan mereka berdua sudah hengkang dari grup band ini. Untuk sementara, posisi bassis Jikustik dipegang oleh Abadi Bayu.
dengan formasi Dadi (gitar/vokal) , Adhit (keyboard) , Carlo (drum) , Brian (vokal) dan Bayu (bass) mereka merilis lagu baru baru yang berjudul "Bila Ada Cinta yang Lain" dan merycle ulang lagu "Puisi" kedua lagu tersebut dimasukan ke album "Live At Acoustic" yang di rilis pada tahun 2013.
Pada tahun 2015, Jikustik kembali merilis album studio yang berjudul "Tetap Berjalan" dengan single berjudul "So Sweet", sekitar pertengahan januari 2019 sang bassis Abadi Bayu resmi mengundurkan diri dari Jikustik yang telah membesarkan namanya dan alasan keluarnya masih belum diketahui hingga saat ini. Hal ini sudah terlihat dengan ketidakhadiran Bayu di konser Jikustik beberapa tahun belakangan, untuk sementara posisi Bass di gantikan oleh Thomas Enggal sebagai additional Player.
Pada 25 Januari 2023, Jikustik mengumumkan lewat akun Instagram pribadinya bahwa sang vokalis, Brian hengkang dari grup band yang membesarkannya. Sedangkan icha, mantan bassist Jikustik resmi kembali bergabung pada 4 Februari 2023. Hal ini juga diumumkan oleh Jikustik lewat akun Instagram pribadinya.
Diskografi
[sunting | sunting sumber]Album
[sunting | sunting sumber]- Album studio
- Seribu Tahun (2000)
- Perjalan Panjang (2002)
- Sepanjang Musim (2003)
- Pagi (2004)
- Siang (2006)
- Malam (2008)
- Kembali Indah (2011)
- Live Acoustic (2014)
- Tetap Berjalan (2015)
- Rekam/Kenang (2023)
- Album indie
- Bulan di Jogja Dengan Nama G-Coustic (1999)
- Kompilasi
- Kumpulan Terbaik Jikustik (2005)
- Singel
- Bila Ada Cinta Yang Lain (2013)
- So Sweet (2015)
- Tuhan Itu Ada (2018)
- Bidadari Hidupku (2019)
- Aku Masih Punya Puisi (2020)
- Hanya Aku Yang Merasa (2020)
- Gadis Perekam Hujan (2020)
- Puisi (Live Version) (2021)
- Teman Seperjuangan menampilkan Pongki Barata (2023)
- Nona Hujan menampilkan Pongki Barata (2023)
- Bunga Tolong Dengarkan menampilkan Pongki Barata (2023)
- Yang Terjadi Terjadilah menampilkan Pongki Barata (2023)
- Puisi (New Version) (2023)
- Indah Surga menampilkan Pongki Barata (2023)
- Aku Tak Mau Sendiri (New Version) (2023)
- Where Do You Want To Go? menampilkan Pongki Barata (2023)
- Diriku Suci menampilkan Pongki Barata (2023)
- Pujaan Hatiku (New Version) (2023)
- Aku Bukan Untukmu (New Version) (2023)
Videografi
[sunting | sunting sumber]Judul | Tahun Rilis | Album | Sutradara | Model Klip | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
"Maaf" | 2000 | Seribu Tahun | |||
"Seribu Tahun Lamanya" | Andhara Early Bunga Citra Lestari Revalina S. Temat |
||||
"Saat Kau Tak Disini (SKTD)" | Astrid Tiar | ||||
"Setia" | 2001 | Seribu Tahun Repackaged | Rachel Maryam | ||
"Jangan Pernah Kau Layu" | Astrid Tiar | ||||
"Kau Menghilang" | |||||
"Tak Ada Yang Abadi" | 2002 | Perjalan Panjang | Gary Iskak | ||
"Pandangi Langit Malam Ini" | |||||
"Meninggalkanmu" | 2003 | ||||
"Akhiri Ini Dengan Indah" | |||||
"Untuk Dikenang" | Sepanjang Musim | Masayu Anastasia | |||
"Tak Pantas Untukmu" | Sandy Tumiwa | ||||
"Samudera Mengering" | 2004 | ||||
"Pulanglah Padanya" | 2005 | Pagi | |||
"Bahagia Melihatmu Dengannya" | |||||
"Aku Datang Untukmu" (ft. Lea Simanjuntak) | Kumpulan Terbaik Jikustik | ||||
"Puisi" | 2006 | Siang | Anneke Jodi | ||
"Lanjutkan Hidupmu" | 2007 | ||||
"Selamat Malam" | Malam | Andhara Early | |||
"Dia Harus Tahu" | 2008 | Sophie Navita | |||
"Melupakanmu" |
Trivia
[sunting | sunting sumber]Sekuel Trilogi
[sunting | sunting sumber]Jikustik menerapkan konsep trilogi pada judul-judul album mereka. Tiga album pertama Jikustik (Seribu Tahun, Perjalanan Panjang dan Sepanjang Musim), bertemakan sebuah waktu yang panjang. Sedangkan tiga album selanjutnya bertemakan hari. Pagi, judul album keempat yang disusul dengan album kelima yang berjudul Siang, kemudian album terbaru mereka Malam. Dalam album-album trilogi itu tidak ada tema yang benar-benar masuk kedalam lagu-lagu dalam album tersebut, mungkin ada makna tersirat yang membuat lagu-lagu itu dimasukkan dalam album, maupun trilogi albumnya.
Tiga Vokalis
[sunting | sunting sumber]Meskipun sebagian besar lagu Jikustik dinyanyikan oleh Pongki, tetapi Icha sang pencabik bass dan Dadi sang pemetik gitar juga menyumbangkan suara sebagai vokalis utama dalam beberapa lagu. Hampir dalam setiap album Icha menyumbangkan suaranya sebagai vokal utama, salah satunya pada lagu "Saat Kau Tak Disini". Dadi sendiri pernah menyumbangkan suaranya sebagai vokal utama untuk tiga lagu, yaitu "Hutan" (album Seribu Tahun), "Ini Bukan Kesalahan" dan "Meminjam Waktu" (album Sepanjang Musim). Saat Icha dan Dadi menjadi vokal utama, Pongki bermain gitar.
Tanpa Kata Cinta
[sunting | sunting sumber]Meskipun sebagian besar lagu Jikustik bertema cinta dan mempunyai lirik romantis, tetapi tidak ada satu lagu pun di antara lagu-lagu mereka yang memuat kata ‘cinta’ dalam liriknya. (baru pada Januari 2011, lagu mereka memiliki lirik dengan kata cinta, lagu tersebut berjudul "Untuk Cinta")
Angka Delapan
[sunting | sunting sumber]Secara mitos tidak langsung, Jikustik banyak terlibat dengan angka delapan. Kata 'Jikustik' terdiri delapan huruf. Nama band Jikustik juga berasal dari Geronimo yang terdiri dari delapan huruf. Studio rekaman mereka di Jogja terletak di Jl. Wulung No. 8.
Anggota Band
[sunting | sunting sumber]Anggota sekarang
- Icha - vokalis, bassis
- Ardi Nurdin - gitaris utama
- Adhitya Bagaskara - keyboardist
- Carolus Liberianto - drummer
Mantan anggota
- Pongki Barata - vokalis, gitar akustik
- Brian Prasetyoadi - vokalis
- Abadi Bayu - bassis
- Bobby Febian - vokalis
- Agung Dhani - bassis
- Henry Budhidharma - gitaris
- Ivan - keyboardist
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Jikustik (Band)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-06. Diakses tanggal March 10, 2012.