Jlarem, Gladagsari, Boyolali
Jlarem | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Boyolali | ||||
Kecamatan | Gladagsari | ||||
Kode pos | 57352 | ||||
Kode Kemendagri | 33.09.20.2010 | ||||
Luas | 619.907 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 3.559 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Jlarem adalah desa di kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.Sebuah desa yang berbatasan langsung dengan kabupaten Magelang dan Kab Semarang,lebih tepatnya lagi desa ini berada di lereng Gunung Merbabu.
Gambaran Umum Desa
[sunting | sunting sumber]Merupakan Desa terakhir Kabupaten Boyolali yang posisinya berada di barat laut dari kabupaten ini. ketinggianya kurang lebih 1900 Dpl. Mayoritas penduduknya adalah sebagai petani, baik tanaman sayuran maupun tanaman jagung. kampung ini juga sangat potensi untuk di kembangkan wisata seperti wilayah Selo Kabupaten Boyolali, bahkan sebenarnya kampung ini leih menarik karena dari kampung ini kita dapat melihat panorama alam yang menjauh sejauh mata kita memadang ke bawah.
Di Desa ini kita akan merasakan kesejukan alam dan keramahan para penduduknya, jika kita menuju Desa ini pasti akan terpesona dengan keindahan alam yang di milikinya, jika kita melihat ke arah barat kita akan di suguhi puncak Gunung Merbabu, melihat ke utara kita akan di suguhi beberapa perbukitan di kota semarang lebih tepatnya masuk daerah Kecamatan Getasan, melihat ke timur kita dapat melihat Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali dan Gunung lawu. sedangkan ke selatan kita dapat melihat sebagian gunung merbabu dan beberapa kampung di Desa Jlarem. selain itu di atas kampung ini Juga terdapat Air terjun yang orang di sekitar sini menyebutkan Grojokan Mongkrong.
Selain potensi wisata kampung ini juga sangat potensi untuk pengembangan agribisnis. Sebab kampung memiliki lahan yang terasiringnya sangat tertata dengan bagus. Selain itu kesuburan tanah sangat masih terjaga hingga saat ini. Penggunaan pupuk kandang masing mendominasi pada lahan pertanian yang dijalankan hingga saat ini.
Batas-batas wilayah
[sunting | sunting sumber]- Utara: Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
- Timur: Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
- Selatan: Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali
- Barat: Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
Pedukuhan
[sunting | sunting sumber]Desa Jlarem Mempunyai 19 pedukuhan. diantaranya[1]:
- Dukuh Jlarem
- Dukuh Ngaglik
- Dukuh Grogolan
- Dukuh Mongkrong
- Dukuh Gemawang
- Dukuh Tegalrejo
- Dukuh Sugihwaras
- Dukuh Sukodono
- Dukuh Kumpulrejo
- Dukuh Semirat
- Dukuh Dora
- Dukuh Gondang Kulon
- Dukuh Gondang Sari
- Dukuh Soka
- Dukuh Jetis
- Dukuh Ngablak A
- Dukuh Ngablak B
- Dukuh Kebondowo
- Dukuh Sidorejo
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Di Jlarem ada beberapa sekolahan diantaranya:
- SD Negeri 1 Jlarem
- SD Negeri 2 Jlarem
- TK Pertiwi 1 Jlarem
- TK Pertiwi 2 Jlarem
Hasil Bumi
[sunting | sunting sumber]Di Desa Jlarem terdapat usaha kecil dan menengah (UKM) yang di kelola oleh kelompok Tani yaitu
Teh Tiongke, merupakan teh hijau yang diproduksi oleh petani di dataran tinggi Kabupaten Boyolali. Salah satu desa yang memproduksi Teh Tiongke adalah Desa Jlarem yang terletak di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Lokasi Desa Jlarem yang berada di kaki Gunung Merbabu menjadikannya lokasi yang cocok untuk budidaya tanaman teh.
Produksi Teh Tiongke di Desa Jlarem masih dilakukan dalam skala kecil dan dikelola oleh Kelompok Wanita Tani Bhakti Putri. Tanaman teh dapat mulai berproduksi pada umur tanam sekitar 3 tahun. Adapun bahan baku pembuatan Teh Tiongke adalah 2-3 daun teh yang berada di pucuk. Setelah dipetik, daun teh segera dilayukan selama kurang lebih 15 menit, kemudian disangrai hingga kering. Perbedaan pembuatan Teh Tiongke dengan teh lainnya, adalah pada Teh Tiongke, daun teh yang telah dipetik tidak mengalami penjemuran, karena hal tersebut dapat mengurangi aroma dan citarasanya.
Saat ini The Tiongke produksi KWT Bhakti Putri dipasarkan dalam bentuk kemasan kecil seberat 40 gram dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp5.000,-. Pemasaran Teh Tiongke adalah ke pasar di sekitar Kecamatan Ampel dan Salatiga. Namun tidak sedikit pula konsumen yang datang langsung ke KWT Bhakti Putri guna membeli Teh Tiongke.
Keberadaan Teh Tiongke menjadikannya sebagai salah satu produk unggulan khas daerah Kabupaten Boyolali. Hanya saja produksinya masih dalam skala kecil dikarenakan keterbatasan sarana produksi, manajemen, dan pemasarannya. Ke depan diperlukan adanya bantuan berupa rumah produksi teh agar dapat meningkatkan produksi Teh Tiongke, teh hijau asli dari Kabupaten Boyolali.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Nama Dukuh di Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali". printilan.com. 20 Januari 2024. Diakses tanggal 9 Juli 2024.