Jodhi Yudono
Jodhi Yudono | |
---|---|
Lahir | Jodhi Yudono 16 Mei 1963 Cilacap, Jawa Tengah |
Pekerjaan | Musikus, Penulis, Wartawan |
Tahun aktif | 1986 - sekarang |
Jodhi Yudono (lahir 16 Mei 1963) adalah musikus dan penulis berkebangsaan Indonesia. Karya musiknya, dalam bentuk nyanyian puisi, dibawakan di panggung-panggung konvensional, dan juga dipersembahkan untuk menghibur kepada sesama kawan yang tengah mengalami penderitaan. Jodhi juga sering terlibat langsung dalam penggalangan dana kemanusiaan bagi daerah-daerah yang sedang terkena bencana. Catatan-catatan perjalanannya ke berbagai daerah dan luar negeri tentang seni-budaya telah dimuat di beberapa media massa.[1][2][3]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Jodhi Yudono lahir dan besar di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Usai menamatkan SMA-nya di Purwokerto, dia melanjutkan kuliah di Universitas Tujubelas Agustus (Untag) Semarang, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Di sanalah dia mulai merintis debutnya sebagai penulis puisi dan musisi dengan memusikalisasi puisi beberapa penyair antara lain karya Timur Sinar Suprabana, Eko Tunas. Bersama Joshua Igho, dia melakukan pertunjukan di beberapa kota antara lain Gedung Pemuda Kota Semarang, Auditorium IKIP Semarang, dan Gedung Kesenian Kota Tegal (1989). Kemampuannya di dunia seni peran pun pernah dia jalani saat bergabung di Teater 17 dan Teater Dhome, Semarang.
Awal tahun 1990-an Jodhi hengkang ke Jakarta menekuni profesi barunya sebagai jurnalis di tabloid Citra, milik grup Kompas Gramedia. Tak lama kemudian dia dipindahtugaskan di Kompas Cyber Media.[4] Di situ kemampuan menulisnya semakin terasah tajam, sembari tetap setia pada dunia lama sebagai musisi. Perkenalannya dengan beberapa musisi Indonesia antara lain Totok Tewel, Jockie Surjoprajogo, Iwan Fals, dan Syaharani, telah menghasilkan beberapa komposisi lagu yang digarap bersama-sama. Jodhi juga telah melakukan pertunjukan musiknya di beberapa gedung pertunjukan, stasiun televisi (Metro TV [5] dan MNC TV[6]), serta diundang pentas di beberapa negara. Jodhi menggeluti musik bukan untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada sesama manusia dalam rangka turut berempati atas penderitaan/duka yang sedang dialami.
Karya-karya
[sunting | sunting sumber]- Demi Kehidupan (kompilasi album Satu Hati)
- Angin (kompilasi album Angin pun Berbisik)
- Jogja
- Sukma yang Merdeka
- Nenek
- Cinta
- Mata Air
- Semesta Suatu Saat
- Derai Cemara (puisi Chairil anwar)
- Doa (puisi Chairil anwar)
- Diponegoro (puisi Chairil anwar)
- Pamflet Cinta (puisi W.S. Rendra)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sesawi.net, diakses 4 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-14. Diakses tanggal 2015-02-04.
- ^ "Situs resmi Suara Merdeka, diakses 4 Feb 2015". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-04. Diakses tanggal 2015-02-04.
- ^ Tribun News, diakses 4 Feb 2015
- ^ Situs resmi Kompas Cyber Media, diakses 4 Feb 2015[pranala nonaktif permanen]
- ^ Situs resmi Metro TV, diakses 4 Feb 2015
- ^ Situs resmi MNC TV, diakses 4 Feb 2015