Johannes van den Bosch
Johannes van den Bosch | |
---|---|
Anggota Tweede Kamer | |
Masa jabatan 7 November 1842 – 28 Januari 1844 | |
Penguasa monarki | Willem II |
Menteri Urusan Koloni | |
Masa jabatan 30 Mei 1834 – 1 Januari 1840 | |
Penguasa monarki | Willem I |
Gubernur Jenderal Hindia Belanda | |
Masa jabatan 16 Januari 1830 – 2 Juli 1833 | |
Penguasa monarki | Willem I |
Informasi pribadi | |
Lahir | Herwijnen, Republik Belanda | 2 Februari 1780
Meninggal | 28 Januari 1844 Den Haag, Belanda | (umur 63)
Karier militer | |
Pihak | Belanda |
Pangkat | Letnan jenderal |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Johannes graaf van den Bosch (2 Februari 1780 – 28 Januari 1844) adalah seorang perwira dan politikus Belanda. Ia adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda ke-43 yang memerintah pada 1830–1844. Ia pernah menjabat sebagai komandan KNIL, Menteri Urusan Koloni, dan Menteri Negara.[1]
Pada masa pemerintahan Van den Bosch sebagai Gubernur-Jenderal, kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel) mulai direalisasi. Sebelumnya, kebijakan ini hanya sebuah konsep kajian yang dibuat untuk menambah kas pemerintah kolonial maupun negara induk Belanda yang kehabisan dana karena peperangan di Eropa maupun daerah koloni (terutama di Jawa dan Sumatra).[1]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Van den Bosch dilahirkan di Herwijnen, Provinsi Gelderland, Belanda. Kapal yang membawanya tiba di Pulau Jawa tahun 1797, sebagai seorang letnan; tetapi pangkatnya cepat dinaikkan menjadi kolonel. Pada tahun 1810 sempat dipulangkan ke Belanda karena perbedaan pendapat dengan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Setelah kepulangannya ke Belanda pada bulan November 1813, Van den Bosch beragitasi untuk kembalinya Wangsa Oranje. Dia diangkat kembali sebagai kolonel di ketentaraan dan menjadi Panglima Maastricht. Di Belanda karier militernya membuatnya terlibat sebagai komandan di Maastricht dengan pangkat sebagai mayor jenderal. Di luar kegiatan karir, Van den Bosch banyak membantu menyadarkan warga Belanda akan kemiskinan akut di wilayah koloni. Pada tahun 1827, dia diangkat menjadi jenderal komisaris dan dikembalikan ke Batavia (kini Jakarta), hingga akhirnya menjadi Gubernur Jenderal pada tahun 1830. Van den Bosch kembali ke Belanda sesudah lima tahun. Dia pensiun secara sukarela pada tahun 1839.[1]
Gelar
[sunting | sunting sumber]- 17 Juni 1835: menjadi seorang bangsawan Belanda dengan gelar Baron.
- 25 Desember 1839: menjadi Graaf.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Ningsih, Widya Lestari (2022-07-27). "Johannes van den Bosch, Penggagas Sistem Tanam Paksa". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-15.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Van Wersch, M. (2013). Johannes graaf van den Bosch: de levensloop van een groot man. Mijnbestseller.nl. ISBN 9461938195.
- Sens, Angelie (2019). De kolonieman: Johannes van den Bosch (1780-1844), volksverheffer in naam van de Koning. Amsterdam: Uitgeverij Balans. ISBN 9789460038914.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Jabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: L.P.J. du Bus de Gisignies |
Gubernur-Jenderal Hindia Belanda 1830-1834 |
Diteruskan oleh: Jean Chrétien Baud |
Didahului oleh: Hendrik Merkus de Kock |
Komandan KNIL 1830-1831 |
Diteruskan oleh: Hubert Joseph Jean Lambert de Stuers |
Didahului oleh: Arnoldus Brocx |
Menteri Urusan Koloni 1834-1840 |
Diteruskan oleh: Jean Chrétien Baud |