Lompat ke isi

Jonathan Pradana Mailoa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jonathan Pradana Mailoa
Lahir(1989-09-20)20 September 1989
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasFisikawan
Orang tua
  • Edhi Mailoa (bapak) Sherlie darmawan (ibu)

Jonathan Pradana Mailoa, adalah Fisikawan berdarah Ambon dan Tionghoa yang lahir di Jakarta, 20 September 1989 adalah peraih medali emas sekaligus peraih gelar “The Absolute Winner” dalam Olimpiade Fisika Internasional 2006. Anak pertama pasangan Edhi Mailoa dan Sherlie Darmawan ini, berhasil menjadi peserta terbaik pada ajang kompetisi yang diikuti 386 peserta dari 83 negara tersebut.[1][2]

Prestasi Internasional

[sunting | sunting sumber]

Dalam Olimpiade Fisika Internasional (nama resmi: International Physics Olympiad atau IPhO) ke-37 yang diselenggarakan di Singapura pada 8-17 Juli 2006, Jonathan berhasil meraih medali emas dengan nilai tertinggi dalam ujian teori (29,70) dan eksperimen (17,10).[3] Ia berhasil mengungguli saingan utamanya dari China, Yang Suo Long, yang meraih nilai 29,60 untuk teori dan 16,45 untuk eksperimen. Berdasarkan nilai tersebut, Jonathan berhak mendapat gelar "The Absolute Winner" (Juara Dunia dalam bidang Fisika).[4]

Jonathan selain merebut gelar "Juara Dunia", juga berhasil meraih medali emas, "The Best ASEAN Student", serta dinobatkan sebagai “The Best Experiment Result” (peserta yang mempunyai kemampuan terbaik dalam bidang penguasaan eksperimen fisika).[5] Gelar juara dunia ini merupakan gelar pertama kalinya bagi Indonesia yang mengikuti Olimpiade Fisika Internasional sejak 1993.[6]

Prestasi nasional

[sunting | sunting sumber]

Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil merebut 4 medali emas dan 1 perak (dari total 37 medali emas, 48 perak, 83 perunggu dan 81 gelar kehormatan). Medali emas diraih oleh Jonathan Mailoa (SMAK 1 PENABUR Jakarta), Pangus Ho (SMAK 3 PENABUR Jakarta), Raffely Jhon (SMUN 1 Pekanbaru), dan Andy Octavian Latief (SMUN 1 Pamekasan). Sedangkan peserta termuda Indonesia, Muhammad Firmansyah Kasim (SMP Islam Athirah Makassar) dan Yusuf Bashari (SMK Telkom Sandhy Putra Medan), berhasil meraih medali perak.[7] Perolehan empat medali emas itu melebihi yang ditargetkan semula yang hanya tiga medali emas.[8] Keberhasilan Jonathan dan kawan-kawan itu berkat bimbingan Prof. Yohanes Surya. Saat ini Jonathan sedang melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ nurhadiphymat, Penulis (2018-05-11). "Jonathan Pradana Mailoa". Nurhadi_Phymat. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  2. ^ KOMPUTER, UNIVERSITAS SAINS & TEKNOLOGI. "Jonathan Pradana Mailoa" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-08. 
  3. ^ antaranews.com (2006-07-16). "Siswa Indonesia Raih Empat Medali Emas Olimpiade Fisika". Antara News. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  4. ^ "semua tentang fisika: siswa berprestasi". semua tentang fisika. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  5. ^ "Jonathan Pradana Mailoa". Nurhadi_Phymat. 2018-04-07. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  6. ^ Unknown. "Biografi Jonathan Pradana Mailoa - Juara Olimpiade Fisika Internasional" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-07. 
  7. ^ Fipiranus2 (2012-11-10). "Anak Berprestasi di Indonesia: Prestasi anak Indonesia di bidang Fisika". Anak Berprestasi di Indonesia. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  8. ^ Samara, Kevin. "Jonathan Pradana - Juara Fisika Internasional". Diakses tanggal 2023-12-07. 
  9. ^ Fimela.com (2017-07-28). "Yohanes Surya, Profesor yang Sanggup Bikin Anak Muda Berprestasi". fimela.com. Diakses tanggal 2023-12-07.