Lompat ke isi

Jordan Grand Prix

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain, lihat Jordan.
Jordan
Kantor pusatSilverstone, Northamptonshire, Britania Raya
PendiriEddie Jordan
Staf terkenal
Pembalap terkenal
Nama selanjutnyaMF1 Racing
Sejarah dalam ajang Formula Satu
MesinFord-Cosworth, Yamaha, Hart, Peugeot, Mugen-Honda, Honda, Toyota
Gelar Konstruktor0
Gelar Pembalap0
Jumlah lomba250
Menang4
Poin291
Posisi pole2
Putaran tercepat2
Lomba pertamaGrand Prix Amerika Serikat 1991
Lomba terakhirGrand Prix Tiongkok 2005

Jordan Grand Prix adalah sebuah tim dan konstruktor mobil balap Formula Satu (F1), yang pernah berpartisipasi dalam ajang ini dari musim 1991 sampai 2005 dengan memakai identitas negara Republik Irlandia.[1] Tim ini didirikan oleh Edmund "Eddie" Jordan, seorang pria asal Dublin yang pada masa mudanya sempat bekerja sebagai bankir dan akuntan, sebelum kemudian terjun ke dunia balap mobil dengan mengikuti beragam perlombaan sampai akhir tahun 1979. Ia kemudian mendirikan tim balap yang dinamai Eddie Jordan Racing, yang turun di ajang Formula Tiga Inggris dan Formula 3000. Berbekal kesuksesan yang diraih dalam kedua ajang tersebut, Eddie kemudian membulatkan tekadnya untuk mencoba masuk ke ajang F1, yang berhasil terwujud dengan perlombaan pertama tim pada Grand Prix Amerika Serikat 1991. Dalam mengelola timnya, Eddie mengadopsi pendekatan ala rock and roll, yang memberikan warna tersendiri di kalangan komunitas F1.[2] Catatan prestasi tim Jordan selama berkiprah di F1 adalah empat kali kemenangan lomba dan dua kali posisi pole. Posisi klasemen konstruktor tertinggi yang pernah diraih tim ini adalah peringkat ketiga di musim 1999. Kemenangan pertama tim ini diraih di Grand Prix Belgia 1998 oleh Damon Hill, sementara kemenangan terakhirnya diraih di Grand Prix Brasil 2003 oleh Giancarlo Fisichella.

Sebanyak 30 pembalap pernah bergabung dengan tim Jordan sepanjang sejarahnya. Beberapa diantaranya berhasil meraih kesuksesan setelah keluar dari tim ini seperti Michael Schumacher yang berhasil menjadi juara dunia F1 tujuh kali, Alex Zanardi yang berhasil menjadi juara CART dua kali, serta Takuma Sato yang berhasil memenangkan lomba Indianapolis 500 dua kali. Rubens Barrichello menjadi pembalap pertama yang mempersembahkan posisi pole dan raihan finis podium untuk tim ini. Sementara itu, dengan raihan dua kemenangan lomba dan nyaris menjadi juara dunia di musim 1999, Heinz-Harald Frentzen menjadi pembalap paling sukses yang pernah dikontrak oleh tim ini.

Setelah ditinggalkan oleh perusahaan mesin Honda di akhir musim 2002, tim Jordan mulai mengalami penurunan performa. Kegagalan Eddie Jordan dalam upayanya menuntut perusahaan telekomunikasi Vodafone ke pengadilan di musim 2003 terkait masalah kontrak sponsor membuat tim ini jatuh dalam krisis keuangan saat memasuki musim 2004, yang memaksa Eddie menjual seluruh aset timnya kepada Midland Group di awal musim 2005. Nama tim Jordan tetap dipertahankan oleh Midland di musim tersebut sebelum diubah menjadi MF1 Racing untuk musim 2006.

Awal mula

Artikel utama: Eddie Jordan dan Eddie Jordan Racing
Eddie Jordan (EJ), sosok dibalik tim Jordan Grand Prix.

Tim Jordan didirikan oleh Eddie Jordan, seorang pria asal Dublin, Irlandia. Ia pernah menjadi mahasiswa fakultas kedokteran gigi di Universitas Dublin sebelum memilih berhenti berkuliah untuk mengambil kursus akuntansi selama enam minggu di College of Commerce, Dublin.[3] Setelah menyelesaikan kursus tersebut, Eddie memulai kariernya sebagai karyawan untuk Bank Irlandia cabang Mullingar. Setelah empat tahun di sana, Eddie dimutasikan ke cabang Camden Street, Dublin.[4] Saat krisis perbankan melanda Irlandia pada tahun 1970, Eddie memilih mengundurkan diri dari Bank Irlandia untuk bergabung dengan Jersey Electricity Company sebagai akuntan. Ia juga bekerja sampingan pada malam hari dengan menjadi pramutama bar.[5] Pada tahun ini juga Eddie mulai mengenal olahraga balap saat ia menyaksikan sebuah perlombaan gokar di Bouley Bay Hill Climb.[6] Dengan memakai uang tabungan yang dimilikinya, Eddie membeli sebuah gokar untuk ia kendarai di sebuah lintasan tanah di St Brelade's Bay.[5] Pada tahun 1971, Eddie berpartisipasi dan kemudian berhasil memenangkan Kejuaraan Gokar Irlandia.[7] Selama dekade 1970-an, Eddie membalap di beragam ajang balap mobil roda terbuka seperti Formula Ford, Formula Tiga, dan Formula Atlantik. Prestasi tertingginya adalah saat memenangkan gelar juara Formula Atlantik Irlandia di tahun 1978.[7]

Bermodalkan kenekatan dan sisa uang yang dimiliki saat itu, Eddie kemudian mendirikan sebuah tim balap yang diberi nama Eddie Jordan Racing pada tahun 1980.[8] Tim ini memulai kiprahnya dalam ajang Formula Tiga Inggris musim 1981 dengan menurunkan duet pembalap David Leslie dan David Sears.[9][10] Prestasi besar pertama yang diraih tim ini adalah saat Martin Brundle berhasil meraih posisi kedua dalam klasemen akhir Formula Tiga Inggris musim 1983.[11][12] Pada tahun 1987, tim merekrut Johnny Herbert yang kemudian berhasil memenangkan Kejuaraan Formula Tiga Inggris di musim tersebut.[9]

Tim Jordan selanjutnya mencoba berkiprah di ajang Formula 3000 pada musim 1988 dengan duet pembalap Herbert dan Martin Donnelly. Pada musim 1989, tim berhasil menjuarai ajang F3000 bersama pembalap Prancis, Jean Alesi.[9] Pada musim itu juga, tim mulai mempekerjakan Gary Anderson untuk menjadi kepala teknik untuk mobil yang dikendarai Donnelly sekaligus mengawasi operasional tim. Anderson kemudian diangkat menjadi karyawan penuh waktu tim mulai tahun 1990.[13]

Sejarah dalam ajang Formula Satu

1991: Musim debut

Debut tim Jordan dalam ajang Formula Satu diawali di Grand Prix Amerika Serikat pada musim 1991.

Kesuksesan Eddie Jordan Racing di ajang balap kelas junior menginspirasi Eddie untuk naik ke ajang yang lebih tinggi, yaitu Formula Satu. Dengan modal uang sebesar GB£2,5 juta, Eddie mencoba mempresentasikan proyeknya di depan seluruh karyawan yang ia bina. Ironisnya, mayoritas karyawan malah menertawakan proposal Eddie dan menganggapnya sebagai hal yang tidak masuk akal karena dengan jumlah uang sebesar itu hampir pasti akan sangat sulit untuk membangun sebuah tim F1.[14][15] Meskipun ditertawakan oleh para karyawannya, Eddie tidak patah semangat. Ia kemudian meminta Gary Anderson untuk melanjutkan proyek 'tidak masuk akal' tersebut. Anderson berhasil menyelesaikan sebuah desain sasis yang kelak akan disebut sebagai mobil Jordan 191.[16] Saat tim melakukan persiapan untuk pengujian di Sirkuit Silverstone bersama pembalap John Watson, mereka kebingungan karena tidak memiliki mesin apapun untuk dipasangkan ke sasis. Di tengah kebingungan ini, Eddie berkenalan dengan Bernard Ferguson yang membantunya untuk mendapatkan kontrak mesin dari perusahaan Ford-Cosworth.[17] Setelah berhasil mendapatkan mesin, Eddie bersama timnya melanjutkan proses pengujian mobil yang sebelumnya sempat tertunda. Sesi pengujian ini berjalan lancar dan membuat tim semakin optimis untuk menggelar acara peluncuran mobil secara resmi. Dalam acara peluncuran, tim ditertawakan oleh beberapa wartawan yang hadir karena dianggap tidak punya dana dengan corak warna mobil yang hitam polos.[18] Setelah peluncuran tersebut, Eddie berusaha keras mencoba meyakinkan beberapa perusahaan agar mau menjadi sponsor timnya. Eddie berhasil mencapai kesepakatan dengan 7 Up, sebuah merek minuman ringan yang dimiliki PepsiCo, untuk menjadi sponsor timnya yang kemudian membuat mobil Jordan 191 berwarna hijau.[19] Ia juga sempat mengadakan negosiasi dengan Kodak, tapi manajemen Kodak menolak karena corak warna hijau di mobil Jordan 191 dinilai malah akan mengarahkan orang kepada merek Fujifilm yang menjadi saingan abadi mereka. Eddie lantas beralih mendekati manajemen Fujifilm dan akhirnya perusahaan tersebut setuju untuk menjadi sponsor tim Jordan.[20]

Tim merekrut pembalap Italia Andrea de Cesaris dan pembalap Belgia Bertrand Gachot untuk turun di musim debutnya.[21] De Cesaris dan Gachot sukses meraih raihan finis ganda di Grand Prix Kanada, yaitu di urutan keempat dan kelima, yang sekaligus menjadi raihan poin perdana tim di ajang F1.[22] Pada Grand Prix Belgia, Gachot terpaksa absen dari perlombaan akibat melakukan tindak kriminal di Inggris dengan menyerang seorang sopir taksi memakai gas CS.[23] Tim kemudian merekrut seorang anak muda Jerman, yaitu Michael Schumacher, yang saat itu masih terikat kontrak dengan Sauber di Kejuaraan Sportscar.[24] Selanjutnya, tim hanya berhasil mempertahankan Schumacher selama satu perlombaan saja, karena ia ditarik oleh Flavio Briatore untuk masuk ke tim Benetton dengan skema kontrak yang dibayar setiap satu lomba balapan.[25] Eddie yang kesal dengan tindakan kontroversial Briatore tersebut kemudian mencoba mengajukan tuntutan hukum kepada Briatore dan Benetton ke Pengadilan Tinggi Inggris, tetapi kasus ini terselesaikan dengan jalan tengah dari Bernie Ecclestone, yang juga terlibat dalam kepindahan Schumacher ke Benetton, dengan tim Jordan yang ditawari 'jalan damai' berupa pasokan mesin gratis dari Yamaha untuk musim 1992.[26][27]

De Cesaris sukses finis di posisi kesembilan pada klasemen pembalap, sementara Gachot berada di posisi ke-13. Pembalap lainnya yang juga pernah turun bersama tim Jordan di musim 1991 adalah Roberto Moreno dan Alex Zanardi, yang keduanya gagal mencetak satu poin pun sampai akhir musim. Tim mengakhiri musim tersebut dengan berada di posisi kelima klasemen konstruktor dengan raihan 13 poin.[28]

1992: Memakai mesin Yamaha

Mobil Jordan 192 yang memakai mesin Yamaha.

Pada musim 1992, tim Jordan menurunkan mobil Jordan 192 yang memakai mesin Yamaha, dengan duet pembalap baru yaitu Stefano Modena dan Mauricio Gugelmin.[29] Dengan mesin yang kurang begitu reliabel, performa tim menurun drastis jika dibandingkan dengan musim sebelumnya. Modena gagal lolos kualifikasi di Afrika Selatan, Spanyol, Jerman, dan Italia. Sementara Gugelmin hanya mampu meraih lima kali hasil masuk finis di musim tersebut. Satu-satunya poin tim diraih di Australia saat Modena finis di urutan keenam.[30] Dalam klasemen akhir musim, tim terjatuh ke peringkat ke-11 dengan hanya meraih satu poin saja.[31]

1993–1994: Era mesin Hart

Setelah mengetahui penampilan mesin Yamaha yang buruk, Eddie mencoba mencari mesin lain yang lebih baik untuk musim 1993. Ia berhasil mengadakan kesepakatan kontrak dengan Hart Racing Engines untuk menjadi pemasok mesin bagi timnya selama dua musim.[32][33] Tim kembali menurunkan pasangan pembalap baru untuk musim 1993, kali ini pembalap Italia Ivan Capelli dan pendatang baru (rookie) asal Brasil, Rubens Barrichello. Capelli hanya bertahan di tim selama dua perlombaan, sebelum akhirnya ia digantikan secara beruntun oleh empat pembalap lain, yaitu: Thierry Boutsen, Marco Apicella, Emanuele Naspetti, dan Eddie Irvine.[34] Selama musim berjalan, tim Jordan tampil stabil di papan tengah, meskipun untuk raihan poin lagi-lagi baru bisa diraih pada perlombaan akhir musim di Jepang, melalui Barrichello dan Irvine yang finis berurutan di posisi kelima dan keenam.[35][36] Dalam lomba itu juga, Irvine sempat berselisih dengan Ayrton Senna setelah Senna merasa dirinya dihalang-halangi oleh Irvine selama lomba berjalan, yang kemudian berujung pada wajah Irvine yang terkena pukulan tinju dari Senna.[37]

Garasi tim Jordan di Grand Prix Inggris 1994.

Duet Barrichello dan Irvine dipertahankan untuk musim 1994.[38] Irvine mengalami awal musim yang buruk, ketika ia terkena larangan mengikuti perlombaan sebanyak tiga kali akibat gaya membalapnya yang dinilai berbahaya saat terlibat insiden di Grand Prix Brasil.[39] Sebagai pengganti sementara Irvine, tim Jordan memanggil Aguri Suzuki untuk lomba Grand Prix Pasifik dan Andrea de Cesaris untuk lomba di San Marino dan Monako.[40][41] Barrichello berhasil meraih podium pertama untuk tim saat ia finis ketiga di Pasifik.[33] Namun, ia juga mengalami kecelakaan parah yang nyaris merenggut nyawanya dalam sesi latihan di Grand Prix San Marino.[42] Dalam lomba itu juga, pembalap Austria Roland Ratzenberger dan pembalap Brasil Ayrton Senna tewas akibat kecelakaan yang menimpa mereka masing-masing dalam dua kejadian yang berbeda.[42] Irvine kembali membalap mulai Grand Prix Spanyol, yang ditandai dengan keberhasilannya meraih poin dengan finis di urutan keenam.[43] Di akhir musim, Barrichello meraih kejutan dengan mencatatkan posisi pole pertama untuk tim di Grand Prix Belgia, meskipun pada perlombaan keesokan harinya ia gagal finis.[33] Di akhir musim, tim Jordan finis di peringkat lima klasemen dengan raihan 28 poin.[44]

1995–1997: Era mesin Peugeot

Eddie Irvine di Grand Prix Inggris 1995.

Kecerdikan Eddie Jordan dalam melirik peluang kembali membuatnya sukses menjelang musim 1995 dimulai. Tidak lama setelah McLaren memutuskan kontrak dengan Peugeot akibat mesinnya yang dinilai buruk,[45] Eddie berhasil mengikat kontrak pasokan mesin dari perusahaan Prancis tersebut untuk timnya.[46] Dengan masih mempertahankan duet pembalap Rubens Barrichello dan Eddie Irvine, Jordan mampu mempertahankan catatannya sebagai tim papan tengah yang stabil. Dalam lomba Grand Prix Kanada, tim ini berhasil mencatat finis podium ganda melalui Barrichello yang finis kedua dan Irvine yang finis ketiga.[47] Selanjutnya, mereka juga berhasil meraih hasil finis poin ganda di Grand Prix Eropa, dengan Barrichello yang finis keempat dan Irvine yang finis keenam.[48] Pada akhir musim, tim berada di urutan keenam klasemen konstruktor dengan 21 poin.[49]

Pada musim 1996, tim Jordan mendapatkan kucuran dana sponsor dari perusahaan rokok Benson & Hedges. Sebagai konsekuensinya, warna mobil mereka berubah menjadi kuning terang.[50] Irvine hengkang ke tim Scuderia Ferrari dan digantikan oleh pembalap Inggris lainnya, Martin Brundle. Sementara itu, Barrichello masih bertahan bersama tim.[51] Poin pertama tim pada musim ini diraih di Argentina melalui Barrichello yang finis keempat.[52] Tim selanjutnya meraih tiga kali hasil finis poin ganda yaitu di Eropa, Inggris, dan Italia. Meskipun tidak meraih podium selama musim berjalan, tim sukses mengakhiri musim dengan berada di posisi kelima klasemen dengan 22 poin. Hasil ini satu peringkat lebih baik dari hasil yang diraih pada musim sebelumnya.[53]

Jordan 197, mobil tim Jordan yang ditenagai mesin Peugeot.

Pada musim 1997, tim Jordan kembali melakukan perombakan di skuad pembalapnya. Barrichello hengkang ke tim Stewart,[54] sementara Brundle memutuskan untuk pensiun.[55] Pada awalnya, tim sempat mengetes Nigel Mansell di bulan Desember 1996, dengan kemungkinan mengontraknya untuk musim 1997 sebelum akhirnya Mansell memilih menolak tawaran tim ini.[56] Sebagai alternatif, tim memberanikan diri mengontrak dua pembalap yang minim pengalaman yaitu Ralf Schumacher asal Jerman dan Giancarlo Fisichella asal Italia.[57][58] Ralf berhasil mempersembahkan podium saat finis ketiga di Argentina,[59] disusul Fisichella yang berhasil menyumbang dua kali finis podium, yaitu masing-masing di Kanada dan Belgia.[60] Namun, keduanya juga pernah terlibat dalam konflik internal sesama rekan setim seperti yang terjadi di Argentina dan Luksemburg.[59][61] Tim sekali lagi berhasil finis kelima dalam klasemen konstruktor dengan 33 poin.[62]

1998–2000: Kesuksesan dengan mesin Mugen-Honda

Pada musim 1998, tim membuat kejutan dengan mengontrak mantan juara dunia tahun 1996 Damon Hill sebagai rekan setim Ralf Schumacher.[63] Di musim sebelumnya, Hill bergabung dengan tim Arrows, tetapi tidak mampu meraih hasil yang memuaskan.[64] Sementara itu, Fisichella hengkang ke tim Benetton.[65] Untuk mesin sendiri, tim Jordan kali ini menjalin kemitraan selama tiga musim kedepan dengan Mugen-Honda, sebuah perusahaan Jepang yang memiliki kedekatan teknis dengan Honda.[66] Pada musim sebelumnya, Mugen-Honda memasok tim Prost, sebelum memilih beralih ke mesin Peugeot yang sebelumnya dipakai oleh tim Jordan.[67] Tim juga merekrut insinyur Mike Gascoyne dari tim Tyrrell untuk menggantikan Gary Anderson yang hengkang.[68] Dalam setengah musim pertama di musim 1998, tim ini gagal mencetak satu poin pun karena faktor reliabilitas mobil.[69] Hill sempat terkena hukuman diskualifikasi di Grand Prix Brasil akibat pelanggaran batas berat mobil minimal yang lebih ringan 8 kg dari yang seharusnya.[70] Tim baru bisa meraih poin di musim ini pada Grand Prix Inggris, saat Ralf finis di urutan keenam.[71] Hill turut menyumbangkan poin melalui raihan hasil finis keempat di Jerman dan Hungaria.[72][73]

Damon Hill: "Saya ingin meminta sesuatu untuk Anda di sini dan saya pikir Anda sebaiknya mendengarkannya. Jika kita (Hill dan Ralf) saling bersaing, kita tidak akan mendapatkan apa-apa, jadi ini terserah Eddie (Jordan). Jika kita memilih untuk tidak bersaing satu sama lain, kita punya peluang untuk meraih posisi pertama dan kedua, dan itu terserah pilihan kalian."

Pesan radio Hill ke garasi pit tim Jordan di Grand Prix Belgia 1998.[74]

Pada Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps, Hill berhasil memimpin lomba sejak putaran pertama, setelah berhasil menghindari kecelakaan beruntun yang melibatkan 12 mobil, yang diawali dari melintirnya David Coulthard tidak lama setelah start dimulai. Perlombaan dihentikan dan prosedur start pun diulangi kembali.[75] Hill sempat kehilangan posisinya saat disalip Michael Schumacher di putaran kedelapan, tetapi kembali memimpin pada putaran ke-26 usai Schumacher tersingkir karena bertabrakan dengan Coulthard.[75] Saat Hill dan Ralf berada di posisi 1-2 di sisa perlombaan, tim sempat bimbang mengenai pilihan strategi yang akan dipakai, antara membiarkan kedua pembalapnya saling bertarung secara bebas atau menerapkan perintah tim. Pada akhirnya, Hill menyarankan timnya untuk memilih pilihan yang pasti yaitu membawa kedua mobil masuk finis, yang membuat Eddie Jordan kemudian memerintahkan agar Hill dan Ralf bertahan sesuai posisi mereka masing-masing.[74] Hill memenangkan lomba ini dan sekaligus juga mempersembahkan kemenangan pertama untuk tim Jordan di ajang F1.[76] Dalam lomba selanjutnya di Italia, Ralf kembali mempersembahkan podium untuk tim dengan finis di posisi tiga.[77] Hill menutup musim 1998 dengan meraih poin saat finis keempat di Jepang.[78] Di akhir musim, tim Jordan berhasil finis di peringkat empat klasemen dengan 34 poin.[79]

Damon Hill di Grand Prix Inggris 1999.

Pada musim 1999, melalui sebuah negosiasi yang diadakan oleh Michael Schumacher yang tidak puas atas kebijakan perintah tim di Grand Prix Belgia 1998, tim Jordan melakukan pertukaran pembalap dengan tim Williams.[80] Heinz-Harald Frentzen masuk ke Jordan sementara Ralf pindah ke Williams, atas permintaan calon pemasok mesin tim Williams saat itu, BMW.[81][82] Tim selanjutnya mengawali musim dengan hasil bagus melalui Frentzen yang finis kedua di Australia dan ketiga di Brasil.[83] Namun, penampilan Hill disisi lain menunjukan penurunan.[84] Pada Grand Prix Kanada, Hill mengumumkan akan pensiun dari kegiatan membalap setelah musim 1999 berakhir. Setelah gagal finis di Grand Prix Prancis, sementara disisi lain rekan setimnya berhasil tampil sebagai pemenang lomba, Hill secara mendadak memutuskan untuk pensiun dari F1 lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya.[85] Eddie Jordan kemudian membujuk Hill untuk tetap membalap paling tidak sampai lomba selanjutnya. Hill setuju tetapi ia tetap memilih untuk pensiun secepatnya dari F1, yang membuat tim melakukan serangkaian pengujian untuk Jos Verstappen sebagai kandidat pengganti Hill.[86] Setelah finis kelima di Inggris, Hill berubah pikiran dan setuju untuk bertahan sampai akhir musim.[87] Hill meraih poin terakhirnya di ajang F1 saat finis di posisi keenam di Belgia.[88] Sementara itu, Frentzen melanjutkan hasil positifnya melalui raihan podium di Jerman dan Belgia, serta kemenangan di Italia. Rentetan hasil tersebut kemudian membawa Frentzen menjadi salah satu kandidat juara dunia.[83] Sayangnya perjuangan Frentzen terhenti di Grand Prix Eropa setelah ia mengalami masalah teknis saat sedang memimpin lomba.[89] Hasil finis keenam yang diraih di Malaysia mengakhiri harapan Frentzen untuk meraih gelar, karena setelah lomba tersebut ia tertinggal 12 poin dari Mika Hakkinen dengan satu lomba tersisa.[83] Meski demikian, melalui hasil finis keempat yang ia raih di Jepang, tim Jordan sukses memastikan diri meraih posisi ketiga klasemen konstruktor musim tersebut dengan raihan total 61 poin.[90]

Jarno Trulli di Grand Prix Italia 2000.

Untuk musim 2000, tim Jordan mengontrak pembalap Italia Jarno Trulli sebagai pengganti Hill yang pensiun.[91] Trulli sebelumnya sudah memiliki reputasi sebagai pembalap yang mampu memaksimalkan mobil saat membalap bersama tim Minardi dan Prost.[92] Eddie Jordan sebagai pemilik tim berharap duet Frentzen dan Trulli bisa melanjutkan hasil yang diraih pada musim 1999 saat mereka finis di urutan tiga klasemen konstruktor.[83] Namun, harapan tinggi Eddie sirna setelah timnya tampil buruk di beberapa perlombaan. Selama musim 2000, tim hanya mampu meraih dua podium saat Frentzen finis ketiga di Brasil dan Amerika Serikat.[93][94] Sementara itu, Trulli tampil inkonsisten selama musim berjalan, meskipun ia sering mendapat posisi start di barisan depan seperti saat start kedua di Monako dan Belgia.[95] Dampak dari hasil buruk yang diraih selama musim berjalan membuat tim ini harus rela turun ke peringkat enam klasemen konstruktor dengan raihan 17 poin.[96]

2001–2002: Era mesin Honda

Heinz-Harald Frentzen di Grand Prix Kanada 2001.

Pada musim 2001, tim Jordan beralih memakai mesin Honda, setelah sebelumnya mereka tertarik dengan penampilan mesin tersebut saat dipakai oleh tim British American Racing (BAR).[97] Duet Frentzen dan Trulli masih dipertahankan untuk musim ini. Pada lomba di Kanada, Frentzen mengalami masalah dengan penglihatannya dan memilih untuk absen. Posisinya untuk sementara digantikan oleh pembalap penguji Ricardo Zonta, yang mengakhiri lomba tersebut dengan finis di urutan ketujuh.[98] Memasuki Grand Prix Jerman, Eddie Jordan secara mendadak memecat Frentzen dan untuk sementara posisinya kembali digantikan Zonta.[99] Frentzen kemudian mencoba mengajukan tuntutan hukum kepada Eddie dan timnya terkait hal tersebut, tetapi baik Eddie dan Frentzen membantah rumor yang menyatakan keduanya terlibat perselisihan pribadi yang berujung pada pemecatan tersebut.[100] Dalam sebuah wawancara di tahun 2005, Eddie menuturkan keputusannya memecat Frentzen adalah karena tekanan dari Honda yang ingin agar timnya mempromosikan Takuma Sato untuk musim 2002, sekaligus sebagai bagian dari negosiasi nilai kontrak dengan perusahaan Jepang tersebut.[101] Memasuki Grand Prix Hungaria, tim merekrut Jean Alesi, yang sebelumnya pernah bekerja bersama Eddie Jordan saat tim masih turun di ajang Formula 3000.[102] Alesi berhasil mencetak satu poin saat finis di posisi keenam di Belgia.[103] Sementara itu, Trulli berhasil lima kali finis di posisi poin selama musim 2001 berjalan dan membawa tim Jordan finis di urutan kelima klasemen konstruktor, unggul satu peringkat diatas tim BAR yang sama-sama memakai mesin Honda.[104]

Giancarlo Fisichella di Grand Prix Amerika Serikat 2002.

Memasuki musim 2002, tim merekrut kembali Giancarlo Fisichella sebagai pengganti Trulli yang pindah ke tim Renault.[105] Takuma Sato juga masuk ke tim untuk kursi kedua, menggantikan Alesi yang pensiun dari arena balap F1.[101] Karena penurunan dana yang diberikan oleh sponsor, tim mulai memperlihatkan penurunan performa selama musim berjalan.[106] Fisichella mampu meraih posisi kualifikasi yang baik dengan menempati posisi keenam grid di Kanada dan kelima di Hungaria. Namun, karena faktor mobil yang kurang mumpuni, pembalap Italia tersebut sering kali mengalami kesulitan saat lomba berjalan dan ia hanya mampu meraih tiga kali raihan finis posisi kelima di Austria, Monako, dan Kanada, serta posisi keenam di Hungaria.[106] Sementara itu, penampilan Sato kurang konsisten sepanjang musim berjalan karena kerap mengalami kecelakaan besar seperti yang terjadi di sesi latihan bebas Grand Prix Australia dan saat lomba di Austria yang turut melibatkan pembalap Sauber, Nick Heidfeld.[107][108] Sato baru bisa menunjukan performanya saat finis kelima di Jepang.[109] Meski mengalami penurunan performa, tim Jordan masih berada di urutan keenam dalam klasemen konstruktor, unggul dua posisi di depan tim BAR.[110]

2003–2004: Kemenangan lomba terakhir dengan mesin Ford

Ralph Firman di Grand Prix Inggris 2003.

Memasuki musim 2003, Honda meninggalkan tim Jordan untuk berkonsentrasi pada kemitraan mereka dengan tim BAR. Keadaan ini memaksa Eddie Jordan untuk mengadakan kesepakatan kontrak pasokan mesin dengan Ford-Cosworth.[12] Perjalanan tim selama musim 2003 pun tidak terlalu baik, dengan prestasi mereka yang hanya bisa mengalahkan tim Minardi di klasemen konstruktor.[111] Meski demikian, tim berhasil memenangkan lomba Grand Prix Brasil dalam kondisi yang lain dari biasanya. Diawali kecelakaan besar yang melibatkan Mark Webber dan Fernando Alonso di garis start-finis akibat kondisi lintasan yang basah karena hujan lebat, perlombaan pun dihentikan.[112] Setelah pihak pengawas lomba mengalami kebingungan dalam perhitungan jumlah putaran, mereka menyatakan Kimi Räikkönen sebagai pemenang lomba dan Giancarlo Fisichella finis kedua.[113][114] Namun, melalui pemeriksaan ulang rekaman video dan pencocokan dengan data komputer, FIA merevisi hasil tersebut satu minggu sesudahnya dan menyatakan Fisichella sebagai pemenang lomba. Bagi Fisichella sendiri, kemenangan di Brasil ini adalah kemenangan lomba F1 pertamanya, meski ia tidak bisa merayakannya di podium perlombaan.[115] Ia dan Räikkönen kemudian mengadakan acara seremonial tukar trofi pada lomba berikutnya di San Marino, dengan Ron Dennis dari McLaren yang menyerahkan trofi konstruktor kepada Eddie Jordan.[116] Diluar kemenangan kejutan tersebut, baik Fisichella maupun rekan setimnya Ralph Firman tidak mampu meraih kesuksesan lainnya diatas mobil Jordan EJ13 yang kurang kompetitif. Setelah Firman mengalami cedera dalam sesi latihan untuk Grand Prix Hungaria, tim menurunkan pembalap lokal Hungaria Zsolt Baumgartner untuk menggantikannya.[117] Firman kembali dalam dua lomba terakhir musim, tetapi tidak mampu menambah catatan poin yang pernah diraihnya di Spanyol.[118] Fisichella hanya berhasil meraih dua poin tambahan melalui hasil finis ketujuh di Amerika Serikat, dan ia pun memilih hengkang di akhir musim untuk bergabung ke tim Sauber.[119][120]

Pada bulan Juni 2003, Eddie Jordan mengajukan gugatan hukum kepada perusahaan telekomunikasi Vodafone sebesar GB£150 juta. Ia mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah membuat kontrak lisan untuk menjadi sponsor timnya selama tiga tahun, tetapi malah mendadak beralih menjadi sponsor untuk tim Ferrari.[121] Eddie menarik gugatannya tersebut dua bulan kemudian, serta menyetujui untuk membayar semua biaya perkara dan pemulihan nama baik untuk Vodafone. Langkah ini menjadi awal permasalahan keuangan tim yang berefek sampai musim-musim selanjutnya.[122] Hakim pengadilan sebelumnya menyatakan bahwa tuduhan dan tuntutan Eddie kepada Vodafone adalah "tanpa dasar dan palsu".[123]

Giorgio Pantano di Grand Prix Prancis 2004.

Pada musim 2004, tim Jordan mengalami kesulitan finansial dan status masa depan mereka di ajang F1 mulai dipertanyakan.[124] Tim menurunkan Nick Heidfeld dari Jerman yang sebelumnya pernah membalap di tim Sauber dan tim Prost, serta pembalap pendatang baru asal Italia. Giorgio Pantano.[125] Berbekal pengalaman yang cukup, Heidfeld menunjukan kemampuannya sebagai pembalap utama dalam tim, meskipun ia tidak bisa memberikan hasil yang lebih maksimal dikarenakan keterbatasan pengembangan untuk mobil Jordan EJ14.[126] Sementara itu, Pantano menjalani musim dengan permasalahan uang sponsor. Karena masalah itu juga, ia terpaksa absen di Kanada dan digantikan sementara oleh Timo Glock.[127] Baik Heidfeld maupun Glock berhasil finis dan meraih poin dalam lomba tersebut, meskipun hasil ini diperoleh setelah tim Toyota dan Williams terkena hukuman diskualifikasi akibat pelanggaran teknis pada sistem saluran rem.[126] Pada Grand Prix Tiongkok, tim memutuskan mengganti Pantano dengan Glock sampai musim berakhir.[126] Sama seperti musim sebelumnya, tim Jordan hanya mampu finis diatas tim Minardi pada klasemen akhir konstruktor dengan raihan 5 poin.[128]

2005: Musim terakhir dengan mesin Toyota

Jordan EJ15 (2005) menjadi mobil terakhir tim Jordan di ajang F1.

Keputusan Ford Motor Company untuk menghentikan keikutsertaan dalam ajang balap F1 pada akhir musim 2004, yang ditandai dengan penjualan tim Jaguar Racing dan rumah pembangun mesin Cosworth membuat tim Jordan tidak memiliki mitra rekanan pemasok mesin menjelang musim 2005.[129][130] Namun, lagi-lagi kecerdikan Eddie Jordan dalam bernegosiasi membuahkan hasil. Ia berhasil meraih kesepakatan kontrak dengan Toyota untuk menjadi pemasok mesin bagi timnya di musim 2005. Toyota juga menjanjikan bahwa mesin yang mereka pasok ke tim Jordan akan memiliki spesifikasi yang sama persis dan setara dengan mesin yang dipakai oleh tim pabriknya sendiri, Toyota Racing.[131] Pada akhir Januari 2005 dengan dibantu oleh Bernie Ecclestone, Eddie memutuskan untuk melepas kepemilikan timnya kepada Alex Shnaider, seorang pengusaha Rusia yang memiliki Midland Group. Nilai transaksi penjualan tim ini ditaksir sekitar US$60 juta, dengan Eddie yang dilaporkan menangis saat menandatangani surat perjanjian penjualan timnya.[132] Pihak Midland memilih mempertahankan nama Jordan untuk musim 2005 sebelum nantinya diganti menjadi MF1 Racing mulai musim 2006.[133]

Memasuki musim berjalan, media mulai mempertanyakan komitmen Midland Group di ajang F1, termasuk mengenai pengelolaan tim Jordan yang telah mereka ambil alih.[134] Beberapa rumor muncul mengenai penjualan tim kepada pihak lain yang berminat, dengan mantan pembalap tim Jordan Eddie Irvine sebagai salah satu nama yang muncul sebagai calon pembeli.[135] Pada akhirnya rumor tersebut terbantahkan dengan Midland yang tetap mengelola tim tersebut sampai akhir musim 2006.[136] Selama musim 2005 berjalan, tim menurunkan duet pembalap baru yaitu Narain Karthikeyan asal India dan Tiago Monteiro asal Portugal.[137] Dalam masa transisi ini, tim lebih banyak berkutat di papan bawah, dengan penampilan terbaik mereka yang diraih pada Grand Prix Amerika Serikat saat seluruh tim pemakai ban Michelin memutuskan mundur terkait masalah keamanan ban. Dalam lomba tersebut, Monteiro dan Karthikeyan masing-masing finis ketiga dan keempat.[138] Poin terakhir tim Jordan di ajang F1 diraih pada Grand Prix Belgia, melalui Monteiro yang finis kedelapan.[139] Pada lomba perpisahan tim di Tiongkok, Monteiro hanya mampu finis di urutan ke-11 sementara Karthikeyan tersingkir di putaran ke-28 setelah mengalami insiden.[140] Secara keseluruhan, tim kembali berada di posisi kesembilan klasemen konstruktor untuk musim ketiga berturut-turut, kali ini dengan raihan 12 poin.[141]

Warisan

Pada bulan Februari 2006, Midland Group resmi memperkenalkan Midland F1 Racing (atau biasa disingkat sebagai MF1 Racing) sebagai nama tim yang baru menggantikan Jordan Grand Prix. Tim ini berlaga di musim 2006 melalui duet pembalap Tiago Monteiro dan Christijan Albers.[142] Seiring penampilan tim yang tidak kompetitif ditambah rumor yang beredar sejak tahun 2005 bahwa Midland Group mencoba menjual timnya,[134] pada 9 September 2006 diumumkan bahwa Spyker Cars telah setuju untuk membeli tim Midland dengan harga US$106,6 juta dengan nama tim yang berubah menjadi Spyker F1 untuk musim 2007.[136] Selanjutnya, pada bulan September 2007 tim tersebut dijual kembali, kali ini kepada pebisnis India, Vijay Mallya, yang kemudian mengubah nama tim menjadi Force India untuk musim 2008.[143] Menyusul kesulitan keuangan yang dialami oleh Force India pada musim 2018, sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Lawrence Stroll mengambil alih aset tim tersebut dan mengubah namanya menjadi Racing Point. Namun, mereka kemudian memilih mendaftarkan tim Racing Point kepada FIA sebagai entitas perusahaan yang betul-betul baru, yang sekaligus mengakhiri alur waktu entitas tim sebelumnya sejak masih bernama Jordan.[144][145] Tim Racing Point kemudian berubah nama lagi menjadi Aston Martin sejak musim 2022.[146]

Dari era tim Jordan Grand Prix sampai era tim Aston Martin saat ini, fasilitas kantor dan pabrik di Silverstone, Northamptonshire tetap digunakan sebagai lokasi operasional tim.[147] Melalui investasi besar yang dikeluarkan oleh Lawrence Stroll, fasilitas pabrik tersebut mengalami renovasi besar-besaran di tahun 2022 sebagai bagian dari ambisinya untuk bisa membawa merek Aston Martin menjadi juara dunia di ajang F1.[148]

Peran dalam pengembangan bakat pembalap

Dengan dua kemenangan lomba dan sempat menjadi kandidat juara dunia di musim 1999, Heinz-Harald Frentzen menjadi pembalap paling sukses yang pernah bergabung bersama tim Jordan. Meskipun pada pertengahan musim 2001, ia secara mengejutkan dipecat oleh tim.

Tim Jordan terkenal karena memberikan kesempatan membalap kepada sejumlah pembalap yang di kemudian hari berhasil meraih kesuksesannya masing-masing. Hal ini bisa terjadi karena pengalaman Eddie Jordan yang selama mengelola timnya juga turut membina para pembalap tersebut.[149] Selain itu, meskipun sering mengontrak pembalap yang membawa sponsor pribadi, Eddie juga selektif dalam memilih pembalapnya yang tidak hanya bermodalkan uang saja, tetapi juga hasil yang didapatkan di ajang sebelumnya.[150] Beberapa pembalap yang pernah bergabung dengan tim Jordan sebelum mendapat kesempatan karier yang lebih besar diantaranya adalah juara dunia F1 tujuh kali Michael Schumacher (1991) dan juara CART dua kali Alex Zanardi (1991).[151] Beberapa pembalap lainnya juga berhasil mengembangkan karier mereka secara lebih luas saat bergabung dengan tim ini, diantaranya Rubens Barrichello (1993), Eddie Irvine (1993), dan Ralf Schumacher (1997), serta pemenang Indianapolis 500 dua kali Takuma Sato (2002).[101][152] Pendekatan rock and roll yang Eddie terapkan saat mengelola timnya juga membantu beberapa pembalap yang kariernya sempat tersendat di tim lamanya untuk bisa tampil sebaik mungkin saat membalap bersama tim Jordan.[2][153] Mereka diantaranya adalah Heinz-Harald Frentzen yang menjadi penantang gelar F1 di musim 1999, setelah sebelumnya kesulitan menemukan performa terbaiknya saat bergabung bersama Williams pada musim 1997.[154] Andrea de Cesaris berhasil memperbaiki reputasinya dari pembalap yang sering mengalami insiden menjadi pembalap yang konsisten membawa mobilnya masuk finis pada musim 1991.[155] Pembalap lainnya seperti Jarno Trulli, Giancarlo Fisichella, dan Nick Heidfeld menggunakan masa kerja mereka di tim Jordan untuk menunjukan potensi sebelum akhirnya mereka direkrut oleh tim lain yang lebih besar.[156][157]

Selain memberikan Michael dan Ralf Schumacher kesempatan untuk turun di ajang F1, tim Jordan juga mendapat manfaat dari banyaknya penggemar baru F1 asal Jerman yang tumbuh pada dekade 1990-an dan 2000-an, yang kemudian membuat mereka sering merekrut pembalap asal negara tersebut yaitu Frentzen, Heidfeld, dan Timo Glock.[156] Efek dari perekrutan tersebut, tim mendapatkan sponsor dari perusahaan Jerman Deutsche Post pada musim 2000 sampai 2002.[158]

Namun, sering kali hubungan kerjasama baik yang sudah terjalin antara tim dan pembalap menjadi rusak gara-gara performa mobil, yang sering kali menjadi alasan Eddie untuk mengganti pembalapnya. Tercatat Damon Hill sempat ditekan untuk bisa berbuat lebih baik lagi saat terpuruk di musim 1999 atau ia dipersilakan untuk keluar dari tim.[159] Frentzen terkena pemecatan pada pertengahan musim 2001 dengan alasan performa, meski di kemudian hari Eddie mengeklaim bahwa ia memecat Frentzen karena tekanan dari Honda selaku pemasok mesin tim.[101][154]

Pada musim debutnya di tahun 1991, tim disponsori oleh merek minuman ringan 7 Up dan perusahaan fotografi Fujifilm. Eddie menyatakan bahwa uang yang ia terima dari Fujifilm jauh lebih besar daripada yang diterima dari 7 Up, meskipun stiker merek perusahaan 7 Up tampilannya lebih besar daripada Fujifilm saat ditempelkan di mobil.[20] Meskipun musim perdana tim cukup sukses, Eddie menyatakan bahwa "sponsor-sponsor sebelumnya sudah lebih mencukupi daripada upaya tawar-menawar kami",[160] yang kemudian membuat kedua perusahaan tersebut digantikan oleh perusahaan kimia asal Afrika Selatan Sasol untuk musim 1992 sampai 1994,[161] dengan Barclay sebagai sponsor tingkat kedua pada musim 1993.[162] Saat tim memakai mesin Peugeot, perusahaan perminyakan Total menjadi sponsor utama di musim 1995.[163]

Replika model mobil Jordan EJ11 dengan tulisan "Bitten Heroes" di bagian depan, sidepod samping, dan sayap belakang.

Dari musim 1996 hingga 2005, merek rokok Benson & Hedges yang dimiliki Altria Group menjadi sponsor utama tim ini.[164][165] Dalam beberapa lomba yang tidak memperbolehkan sponsor dari perusahaan rokok, penamaan mereknya disamarkan dengan memakai istilah seperti "Bitten & Hisses" (1997),[a] "Buzzin Hornets" (1998–2000),[b] "Bitten Heroes" (2001),[c] dan "Be On Edge" (2002–2005).[d][169] Pada saat merek rokok Benson & Hedges bergabung sebagai sponsor di musim 1996, tim mewarnai mobil mereka dengan warna emas yang mirip dengan kemasan rokok yang dijual.[164] Sejak musim 1997 sampai 2005, tim mewarnai mobilnya dengan warna kuning terang yang merupakan warna korporasi merek tersebut.[165]

Pada musim 2002, sponsor judul tim adalah perusahaan pengiriman DHL yang kebetulan juga memiliki warna korporasi kuning, sehingga nama resmi tim pada saat itu adalah "DHL Jordan Honda". Benson & Hedges sendiri masih tetap menjadi sponsor utama untuk musim tersebut.[170] Pada Grand Prix Amerika Serikat 2004 dan 2005, tim mempromosikan merek rokok Sobranie yang masih satu grup dengan Benson & Hedges.[171] Peraturan Tobacco Master Settlement Agreement (MSA) yang diterapkan di Amerika Serikat membuat tim Jordan tidak bisa menampilkan merek rokok yang menjadi sponsor mereka, dikarenakan Philip Morris USA sebagai pemegang merek dagang Benson & Hedges sudah menjadi sponsor utama untuk Team Penske di ajang Seri IndyCar melalui merek Marlboro, seperti yang diamanatkan oleh MSA.[e][172]

Serba-serbi tim

Minuman energi EJ-10

EJ-10 adalah minuman energi yang dipasarkan oleh tim Jordan. Minuman berenergi ini dipromosikan sebagai 'bebas kafein dan taurin' untuk menghindari hipoglikemia reaktif, dan memiliki rasa buah dan memberikan energi hingga 90 menit. Minuman ini dijual dalam kemasan botol kuning cerah dengan isi 250 ml dan 380 ml, yang didesain khusus untuk menggambarkan mobil F1 dari tim Jordan.[173] Jordan Grand Prix menggunakan jasa perusahaan Sutherland Hawes untuk membuat dan memasarkan minuman berenergi ini.[174] Pada puncak popularitasnya, EJ-10 dijual dan tersedia di seluruh dunia, termasuk Irlandia, Jerman, Kolombia, Ekuador, Arab Saudi, dan Meksiko.[175] Pada tahun 2002, dilakukan penarikan terhadap kemasan botol 380 ml di Irlandia setelah ditemukan mengandung kadar benzena yang melewati dosis minimum yang diperbolehkan.[176]

Varian dari EJ-10 adalah V-10, yang dibuat secara terpisah dengan mempertahankan bahan dasar minuman, tetapi telah ditambahkan dengan vodka yang menjadikannya seperti racikan koktail.[177]

Honda Civic Jordan

Untuk memperingati kesuksesan tim pada musim 1999 saat memakai mesin Mugen-Honda, Honda Britania Raya menjual 500 unit mobil Honda Civic edisi terbatas yang disebut Civic Jordan.[178] Mobil ini didasarkan pada model hatchback EK4 VTi-S, dengan warna bodi kuning terang dan interior dalam yang berwarna kuning-hitam.[179] Logo tim Jordan dimunculkan di bagian samping dan belakang mobil serta dijahit ke jok dan karpet lantai, serta tambahan aksesoris body kit yang didasarkan pada model Type-R yang dijual di Jepang.[179] Terlepas dari plakat yang ditandatangani oleh Eddie Jordan yang ditempelkan di bagian tengah mobil, tim Jordan sama sekali tidak terlibat dalam pengembangan mobil ini, dengan ulasan pengguna yang membandingkan kemiripannya dengan model VTi standar.[180]

Buku

Sejumlah buku telah diterbitkan yang memberikan wawasan tentang tim Jordan. Wartawan senior olahraga otomotif Maurice Hamilton menulis dua buah buku yang membahas tim ini. Buku yang pertama berjudul Race Without End, yang menceritakan tentang perjalanan tim Jordan pada musim 1993.[181] Pada tahun 1999, Hamilton (bersama rekan penulis Jon Nicholson) menulis buku lainnya yang berjudul Against the Odds: Jordan's Drive to Win. Dalam buku tersebut, mereka membahas mengenai perkembangan tim Jordan pada musim 1998 yang meraih hasil memuaskan, terutama saat tim berhasil memenangkan lomba Grand Prix Belgia.[182]

Eddie Jordan juga telah menulis autobiografinya yang berjudul An Independent Man: The Autobiography by Eddie Jordan, yang diterbitkan pada tahun 2007. Dalam buku ini Eddie menceritakan alur kariernya dari bawah sampai bisa menjadi seorang pemilik tim balap. Selain itu, Eddie juga menceritakan pengalamannya dalam mengelola tim Jordan dari awal berdirinya di tahun 1991 sampai dengan penutupannya di tahun 2005.[183]

Hasil Grand Prix Formula Satu

(kunci)

Musim Sasis Mesin Ban Pembalap Lomba Poin Klasemen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1991 191 Ford
HB4 3.5 V8 		G USA BRA SMR MON CAN MEX FRA GBR GER HUN BEL ITA POR ESP JPN AUS 13 Posisi 5
Belgia Bertrand Gachot 10 13 Ret 8 5 Ret Ret 6 6 9F
Jerman Michael Schumacher Ret
Brasil Roberto Moreno Ret 10
Italia Alessandro Zanardi 9 Ret 9
Italia Andrea de Cesaris DNPQ Ret Ret Ret 4 4 6 Ret 5 7 13 7 8 Ret Ret 8
1992 192 Yamaha
OX99 3.5 V12 		G RSA MEX BRA ESP SMR MON CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA POR JPN AUS 1 Posisi 11
Italia Stefano Modena DNQ Ret Ret DNQ Ret Ret Ret Ret Ret DNQ Ret 15 DNQ 13 7 6
Brasil Maurício Gugelmin 11 Ret Ret Ret 7 Ret Ret Ret Ret 15 10 14 Ret Ret Ret Ret
1993 193 Hart
1035 3.5 V10 		G RSA BRA EUR SMR ESP MON CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA POR JPN AUS 3 Posisi 11
Brasil Rubens Barrichello Ret Ret 10 Ret 12 9 Ret 7 10 Ret Ret Ret Ret 13 5 11
Italia Ivan Capelli Ret DNQ
Belgia Thierry Boutsen Ret Ret 11 Ret 12 11 Ret 13 9 Ret
Italia Marco Apicella Ret
Italia Emanuele Naspetti Ret
Britania Raya Eddie Irvine 6 Ret
1994 194 Hart
1035 3.5 V10 		G BRA PAC SMR MON ESP CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA POR EUR JPN AUS 28 Posisi 5
Brasil Rubens Barrichello 4 3 DNQ Ret Ret 7 Ret 4 Ret Ret RetP 4 4 12 Ret 4
Britania Raya Eddie Irvine Ret 6 Ret Ret DNS Ret Ret 13 Ret 7 4 5 Ret
Jepang Aguri Suzuki Ret
Italia Andrea de Cesaris Ret 4
1995 195 Peugeot
A10 3.0 V10 		G BRA ARG SMR ESP MON CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA POR EUR EUR JPN AUS 21 Posisi 6
Brasil Rubens Barrichello Ret Ret Ret 7 Ret 2 6 11 Ret 7 6 Ret 11 4 Ret Ret Ret
Britania Raya Eddie Irvine Ret Ret 8 5 Ret 3 9 Ret 9 13 Ret Ret 10 6 11 4 Ret
1996 196 Peugeot
A12 EV5 3.0 V10 		G AUS BRA ARG EUR SMR MON ESP CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA POR JPN 22 Posisi 5
Brasil Rubens Barrichello Ret Ret 4 5 5 Ret Ret Ret 9 4 6 6 Ret 5 Ret 9
Britania Raya Martin Brundle Ret 12 Ret 6 Ret Ret Ret 6 8 6 10 Ret Ret 4 9 5
1997 197 Peugeot
A14 3.0 V10 		G AUS BRA ARG SMR MON ESP CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA AUT LUX JPN EUR 33 Posisi 5
Jerman Ralf Schumacher Ret Ret 3 Ret Ret Ret Ret 6 5 5 5 Ret Ret 5 Ret 9 Ret
Italia Giancarlo Fisichella Ret 8 Ret 4 6 9F 3 9 7 11 Ret 2 4 4 Ret 7 11
1998 198 Mugen-Honda
MF-301 HC 3.0 V10 		G AUS BRA ARG SMR ESP MON CAN FRA GBR AUT GER HUN BEL ITA LUX JPN 34 Posisi 4
Britania Raya Damon Hill 8 DSQ 8 10 Ret 8 Ret Ret Ret 7 4 4 1 6 9 4
Jerman Ralf Schumacher Ret Ret Ret 7 11 Ret Ret 16 6 5 6 9 2 3 Ret Ret
1999 199 Mugen-Honda
MF-301 HD 3.0 V10 		B AUS BRA SMR MON ESP CAN FRA GBR AUT GER HUN BEL ITA EUR MAL JPN 61 Posisi 3
Britania Raya Damon Hill Ret Ret 4 Ret 7 Ret Ret 5 8 Ret 6 6 10 Ret Ret Ret
Jerman Heinz-Harald Frentzen 2 3 Ret 4 Ret 11 1 4 4 3 4 3 1 RetP 6 4
2000 EJ10
EJ10B 		Mugen-Honda
MF-301 HE 3.0 V10 		B AUS BRA SMR GBR ESP EUR MON CAN FRA AUT GER HUN BEL ITA USA JPN MAL 17 Posisi 6
Jerman Heinz-Harald Frentzen Ret 3 Ret 17 6 Ret 10 Ret 7 Ret Ret 6 6 Ret 3 Ret Ret
Italia Jarno Trulli Ret 4 15 6 12 Ret Ret 6 6 Ret 9 7 Ret Ret Ret 13 12
2001 EJ11 Honda
RA001E 3.0 V10 		B AUS MAL BRA SMR ESP AUT MON CAN EUR FRA GBR GER HUN BEL ITA USA JPN 19 Posisi 5
Jerman Heinz-Harald Frentzen 5 4 11 6 Ret Ret Ret WD Ret 8 7
Brasil Ricardo Zonta 7 Ret
Prancis Jean Alesi 10 6 8 7 Ret
Italia Jarno Trulli Ret 8 5 5 4 DSQ Ret 11 Ret 5 Ret Ret Ret Ret Ret 4 8
2002 EJ12 Honda
RA002E 3.0 V10 		B AUS MAL BRA SMR ESP AUT MON CAN EUR GBR FRA GER HUN BEL ITA USA JPN 9 Posisi 6
Italia Giancarlo Fisichella Ret 13 Ret Ret Ret 5 5 5 Ret 7 DNQ Ret 6 Ret 8 7 Ret
Jepang Takuma Sato Ret 9 9 Ret Ret Ret Ret 10 16 Ret Ret 8 10 11 12 11 5
2003 EJ13 Ford
RS1 3.0 V10 		B AUS MAL BRA SMR ESP AUT MON CAN EUR FRA GBR GER HUN ITA USA JPN 13 Posisi 9
Italia Giancarlo Fisichella 12 Ret 1 15 Ret Ret 10 Ret 12 Ret Ret 13 Ret 10 7 Ret
Republik Irlandia Ralph Firman Ret 10 Ret Ret 8 11 12 Ret 11 15 13 Ret Ret 14
Hungaria Zsolt Baumgartner Ret 11
2004 EJ14 Ford
RS2 3.0 V10 		B AUS MAL BHR SMR ESP MON EUR CAN USA FRA GBR GER HUN BEL ITA CHN JPN BRA 5 Posisi 9
Jerman Nick Heidfeld Ret Ret 15 Ret Ret 7 10 8 Ret 16 15 Ret 12 11 14 13 13 Ret
Italia Giorgio Pantano 14 13 16 Ret Ret Ret 13 Ret 17 Ret 15 Ret Ret Ret
Jerman Timo Glock 7 15 15 15
2005 EJ15
EJ15B 		Toyota
RVX-05 3.0 V10 		B AUS MAL BHR SMR ESP MON EUR CAN USA FRA GBR GER HUN TUR ITA BEL BRA JPN CHN 12 Posisi 9
Portugal Tiago Monteiro 16 12 10 13 12 13 15 10 3 13 17 17 13 15 17 8 Ret 13 11
India Narain Karthikeyan 15 11 Ret 12 13 Ret 16 Ret 4 15 Ret 16 12 14 20 11 15 15 Ret
Sumber:[184][185][186]

Catatan kaki

  1. ^ Istilah "Bitten & Hisses" mengacu pada Hissing Sid, seekor ular fiksi yang menjadi maskot tim pada musim 1997 yang ditampilkan di bagian hidung mobil.[12]
  2. ^ Istilah "Buzzin Hornets" diperjelas dengan gambar seekor lebah yang menjadi maskot tim dari musim 1998 sampai 2000 yang ditampilkan di bagian hidung mobil.[166]
  3. ^ Istilah "Bitten Heroes" diperjelas dengan gambar seekor hiu yang menjadi maskot tim pada musim 2001 yang ditampilkan di bagian hidung mobil.[167]
  4. ^ Be on Edge merupakan kependekan dari merek BENSON & HEDGES.[168]
  5. ^ Dampak dari peraturan MSA ini, tim Ferrari juga tidak diperbolehkan memasang stiker merek Marlboro di mobilnya selama gelaran lomba Grand Prix Amerika Serikat.[172]

Referensi

Situs web dan publikasi sejenis

  1. ^ "The day EJ beat them all". ITV F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2007. Diakses tanggal 1 Desember 2007. 
  2. ^ a b "PODCAST: Eddie Jordan on the life and times of his iconic F1 team". Formula One Management. 29 Agustus 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. But in a candid discussion with Tom Clarkson, he admits Jordan’s rock and roll attitude was something of a façade – and one that helped his squad perform some of their giant killing antics. 
  3. ^ Bullmore, Joe. "Five lessons in success from the career of Eddie Jordan". Gentleman's Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2023. Diakses tanggal 31 Januari 2023. 
  4. ^ Coffey, Edey (31 Januari 2014). "Fast Eddie: how one man's drive was formula for success". independent.ie. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2023. Diakses tanggal 31 Januari 2023. 
  5. ^ a b Collings 2002, hlm. 59.
  6. ^ "Jordan Grand Prix - a Team history". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2023. Diakses tanggal 31 Januari 2023. 
  7. ^ a b "Eddie Jordan at the Le Mans 24 Hours". L’Automobile Club de l’Ouest. 30 Januari 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Maret 2023. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  8. ^ Collings 2002, hlm. 69.
  9. ^ a b c Collings 2002, hlm. 92.
  10. ^ "People – Eddie Jordan". grandprix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Maret 2023. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  11. ^ Collings 2002, hlm. 78.
  12. ^ a b c Taylor, Simon (7 Juli 2014). "Lunch with Eddie Jordan". Motorsport Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  13. ^ "Gary Anderson Leaves Jordan GP". Motorsport Network. 10 September 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2023. Diakses tanggal 31 Januari 2023. 
  14. ^ Collings 2002, hlm. 119.
  15. ^ Fagnan, René (27 April 2017). "Retro 1991: How the Jordan F1 team was born". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  16. ^ Saward, Joe (1 Juli 1991). "Gary Anderson - Eddie Jordan's other half". Grandprix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Maret 2016. Diakses tanggal 27 Juli 2010. 
  17. ^ "Jordan 191". GP Racing Magazine. 1 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  18. ^ Mowbray, Jennie (14 Juni 2016). "F1 History: 1991 Jordan 191 – Poetry in Motion". thejudge13.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2016. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  19. ^ Collings 2002, hlm. 139.
  20. ^ a b Elson, James (27 November 2020). "'I had my first F1 car and no money': Eddie recalls birth of Jordan 191 — 30 years on". Motorsport Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  21. ^ Collings 2002, hlm. 140.
  22. ^ Collings 2002, hlm. 149.
  23. ^ Baker, Andrew (18 Oktober 2006). "Cabbie opens door for speedy German". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2018. Diakses tanggal 27 Agustus 2016. 
  24. ^ Jones, Carl (25 Agustus 2011). ""He was on it from the word go" – Schumacher's debut remembered". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  25. ^ van Wingerden, Joas (11 Oktober 2018). "Schumacher almost wasn't signed, reveals Briatore". GP Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Januari 2022. Diakses tanggal 10 Oktober 2022. 
  26. ^ Collings 2002, hlm. 174-175.
  27. ^ "How Schumacher was snatched from Jordan after his F1 debut". The Race. 19 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. Jordan believed that as part of Ecclestone’s scheme to get Schumacher into a better car as quickly as possible, he made Schumacher’s management aware of the Yamaha engine deal Ecclestone had set up for Jordan. 
  28. ^ "1991 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  29. ^ Collings 2002, hlm. 198.
  30. ^ Collings 2002, hlm. 201.
  31. ^ "1992 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  32. ^ Collings 2002, hlm. 202-203.
  33. ^ a b c "Gary Anderson on his F1 cars: The early Jordans". The Race. 5 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  34. ^ Straw, Edd (11 April 2021). "Every Jordan/Force India/Racing Point F1 driver ranked". The Race. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  35. ^ "1993 Japanese Grand Prix". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Desember 2014. Diakses tanggal 23 Desember 2015. 
  36. ^ "1993 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  37. ^ "Do you remember... when Senna and Irvine came to blows at Suzuka". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Desember 2016. Diakses tanggal 30 Desember 2016. 
  38. ^ "Eddie Irvine and Rubens Barrichello". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2005. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  39. ^ Allsop, Derick (6 April 1994). "Motor Racing: Irvine's ban increased: FIA rejects appeal". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  40. ^ Tremayne, David (18 November 2018). "SUNDAY CONVERSATION: 90s trailblazer Aguri Suzuki on claiming Japan's first F1 podium". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  41. ^ "Who? Andrea de Cesaris in 1994 Monaco Grand Prix". Forix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  42. ^ a b "This day, that year: Formula One's darkest weekend". The Times of India. 1 Mei 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Mei 2016. Diakses tanggal 11 Februari 2016. 
  43. ^ "Spain 1994". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  44. ^ "1994 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  45. ^ Newton, Elliot (15 Oktober 2022). "This Peugeot-powered McLaren is a smoking-hot symbol of F1's golden era". Classic Driver. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  46. ^ "Jordan to get Peugeot engines in 1995". Motorsport Network. 8 Mei 1994. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  47. ^ Leslie, Jack (2015). "This V10 Powered Jordan F1 Car Could Be Yours For Under £100,000". Car Throttle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Agustus 2019. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  48. ^ Domenjoz 1995, hlm. 190.
  49. ^ "1995 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  50. ^ "Jordan lands Benson & Hedges". GrandPrix.com. 4 Maret 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  51. ^ Nicholson & Hamilton 1999, hlm. 29.
  52. ^ "1996 Argentine Grand Prix". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2014. Diakses tanggal 24 Desember 2015. 
  53. ^ "1996 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  54. ^ McCarthy, Martin (17 Oktober 1996). "Barrichello signs for Stewart team". The Irish Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  55. ^ Sergeant, Jan (16 Juni 2020). "Racing Life after F1: Martin Brundle". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  56. ^ Landry, Paul (11 Oktober 2016). "Yellow Five: Jordan & Mansell". Retro GP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Mei 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  57. ^ Nicholson & Hamilton 1999, hlm. 32.
  58. ^ Fendi (14 April 2020). "FLASHBACK: Ada Kepala Ular di Livery Mobil F1 Tim Jordan Tempat Adik Michael Schumacher Balapan". Grid Oto. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  59. ^ a b "Argentine GP, 1997". GrandPrix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  60. ^ "Giancarlo Fisichella". Forza Minardi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Maret 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  61. ^ Collantine, Keith (28 September 2017). "Villeneuve takes final win after Schumacher brothers collide". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Agustus 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  62. ^ "1997 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  63. ^ Nicholson & Hamilton 1999, hlm. 115–116.
  64. ^ Walker & Taylor 2005, hlm. 128.
  65. ^ "Benetton signs Fisichella for 1998". Atlas F1. 22 Juli 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2016. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  66. ^ "Jordan Mugen-honda 198 Unveiled". Crash Media Group. 19 Januari 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  67. ^ Barstow, Ollie (13 Agustus 2015). "Prost says being a team manager his 'biggest mistake'". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  68. ^ Collings 2002, hlm. 264-265.
  69. ^ Nicholson & Hamilton 1999, hlm. 51.
  70. ^ Tytler, Ewan (1999). "Only Champions Win At Interlagos". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Juli 2018. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  71. ^ Burley, Ian (1998). "British Grand Prix Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  72. ^ Burley, Ian (1998). "German Grand Prix Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Desember 2004. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  73. ^ Burley, Ian (1998). "Grand Prix of Hungary Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2019. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  74. ^ a b Smith, Luke (27 Maret 2020). "1998 Belgian GP: When the Schumachers went to war". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Juni 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2023. I'm going to put something to you here, and I think you better listen to this. If we race, if we two race, we could end up with nothing, so it's up to Eddie. If we don't race each other, we've got an opportunity to get first and second. It's your choice. 
  75. ^ a b Petrić, Darjan (30 Agustus 2020). "1998 Belgian GP – Massive accident at the start, Schumacher crashes into Coulthard". Max F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juli 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  76. ^ Burley, Ian (1998). "Grand Prix of Belgium Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2010. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  77. ^ Burley, Ian (1998). "Grand Prix of Italy Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2005. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  78. ^ "Japanese GP, 1998". GrandPrix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2022. Diakses tanggal 6 November 2008. 
  79. ^ "1998 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  80. ^ George, Dhruv (7 Juni 2020). "How 2 Million Pounds Helped Michael Schumacher Rescue His Brother Ralf". Essentially Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2023. Diakses tanggal 19 Agustus 2020. 
  81. ^ "Frentzen to join Jordan". Atlas F1. 9 September 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2005. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  82. ^ "Zanardi and Schumacher Jr. at Williams". GrandPrix.com. 21 September 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2022. Diakses tanggal 28 Agustus 2014. 
  83. ^ a b c d "The day Jordan's F1 title dream soared then died". The Race. 10 Oktober 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  84. ^ Walker 2002, hlm. 303.
  85. ^ "Final fling for Damon at Silverstone". Autosport. 30 Juni 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2019. Diakses tanggal 1 Mei 2019. 
  86. ^ "Verstappen's missed chance: What if Jos had replaced Hill?". Racing News 365. 11 Juli 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Oktober 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  87. ^ "Hill to go on racing". GrandPrix.com. 19 Juli 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 November 2020. Diakses tanggal 7 November 2008. 
  88. ^ Lupini, Michele (1999). "Grand Prix of Belgium Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  89. ^ Barretto, Lawrence (29 April 2020). "UNCOVERED: Jordan insider explains real reason Frentzen retired from the '99 European GP". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  90. ^ "1999 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  91. ^ "Trulli Signs for Jordan". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2022. Diakses tanggal 24 Desember 2015. 
  92. ^ Collantine, Keith. "Jarno Trulli". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  93. ^ Milliken, Mary (25 Maret 2000). "Jordan Back in the Points in Brazil". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2016. Diakses tanggal 12 Mei 2019. 
  94. ^ Elizalde, Pablo (27 September 2000). "The United States GP Review". Atlas F1. Haymarket Publications. 6 (39). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 7 Maret 2015. 
  95. ^ Newbold, James (5 April 2018). "How to become a qualifying master"Perlu langganan berbayar. Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  96. ^ "2000 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  97. ^ "Jordan lands works Honda deal for 2001". Autosport. 29 Juni 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  98. ^ McKevitt, Greg (9 June 2001). "Frentzen withdraws from Montreal race". RTÉ Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2018. Diakses tanggal 14 November 2018. 
  99. ^ "Frentzen sacked by Jordan". BBC Sport. BBC. 25 Juli 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2004. Diakses tanggal 20 Mei 2015. 
  100. ^ "Jordan Explains Decision to Sack Frentzen". Atlas F1. Haymarket Publications. 27 Juli 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2015. Diakses tanggal 23 Mei 2015. 
  101. ^ a b c d Beer, Matt (20 Februari 2005). "Jordan 'sacked HHF for Honda'". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 May 2015. Diakses tanggal 20 Mei 2015. 
  102. ^ Plummer, David (9 Agustus 2001). "Alesi and Frentzen in formula one swap". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2019. Diakses tanggal 17 April 2019. 
  103. ^ "Race: Michael makes win record his own". Autosport. 2 September 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2019. Diakses tanggal 21 April 2019. 
  104. ^ "2001 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  105. ^ Hynes, Justin (23 Agustus 2001). "Fisichella back at Jordan". The Irish Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2020. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  106. ^ a b Barnes, Richard (23 Oktober 2002). "The 2002 Drivers Review"Perlu langganan berbayar. Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  107. ^ "Sato shunt halts first practice". Autosport. 2 Maret 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  108. ^ "Do you remember... Sato's 'miracle' escape in Austria". Formula One Management. 16 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  109. ^ "Japanese GP 2002 - Schumi shines, Sato scores". Crash Media Group. 13 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  110. ^ "2002 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  111. ^ "2003 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  112. ^ "Alonso speaks about Brazil crash". Motorsport Network. 9 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  113. ^ "Brazil Grand Prix under review". The Daily Telegraph. 9 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2019. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  114. ^ Eason, Kevin (10 April 2003). "Fisichella may be granted victory on a countback; Motor racing"Perlu langganan berbayar. The Times. hlm. 61. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2021. Diakses tanggal 15 Oktober 2019 – via Gale Academic OneFile. 
  115. ^ "Fisichella awarded Brazil win". BBC Sport. 11 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2003. Diakses tanggal 14 Oktober 2019. 
  116. ^ "Fisichella raises Brazilian trophy at Imola". IOL. 18 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  117. ^ "Local to make F1 debut at Hungarian GP". ABC Australia. 23 Agustus 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  118. ^ Elizalde, Pablo (2003). "The 2003 Spanish GP Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  119. ^ Elizalde, Pablo (2003). "The 2003 United States GP Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  120. ^ Baldwin, Alan (13 Januari 2004). "Fisichella Sees Sauber as Stepping Stone". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  121. ^ "Jordan takes £150m lawsuit against Vodafone". The Irish Times. 17 Juni 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  122. ^ "Jordan drops court case against Vodafone". The Irish Times. 1 Agustus 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  123. ^ "Judge criticises Jordan lawsuit". BBC News. 4 Agustus 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2012. Diakses tanggal 4 Oktober 2010. 
  124. ^ "B&H to stay sponsors of Jordan F1 Team". The Irish Times. 3 Februari 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  125. ^ De Groote, Steven (14 Februari 2004). "Pantano completes 2004 race line-up". F1 Technical. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  126. ^ a b c Barnes, Richard (3 November 2004). "The 2004 Drivers Review". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2004. 
  127. ^ "Glock in for Pantano". Crash Media Group. 12 Juni 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  128. ^ "2004 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  129. ^ "Ford confirms sale of Jaguar and Cosworth". GrandPrix.com. 15 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  130. ^ "CHAMPCAR/CART: Ford announcement on sale of Cosworth, Jaguar". Motorsport Network. 17 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  131. ^ "Jordan announce Toyota engine deal". rte.ie. 15 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  132. ^ Taylor, Simon (November 2013). "Lunch with Ian Phillips". Motorsport Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 19 Agustus 2021. 
  133. ^ "Jordan and Midland Group agree deal". Pit Pass. 24 Januari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  134. ^ a b "Formula One briefs: Jordan stake for sale?; new Mercedes engine test; FIA wants feedback from you". Autoweek. 5 Juni 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  135. ^ "Irvine linked to Jordan takeover". Motorsport Network. 22 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  136. ^ a b "Midland F1 team sold to Spyker". Times of Malta. 11 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  137. ^ "Jordan Confirm Karthikeyan, Monteiro for 2005". Autosport. 3 Februari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  138. ^ Collantine, Keith (19 Juni 2005). "Schumacher wins, F1 loses in six-car sham". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  139. ^ Gray, Will (14 September 2005). "The 2005 Belgian Grand Prix Review"Perlu langganan berbayar. Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  140. ^ "China Race Notes - Jordan". Pitpass. 16 Oktober 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Maret 2023. Diakses tanggal 26 Maret 2023. 
  141. ^ "2005 F1 Season". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  142. ^ "MF1 launch first Russian F1 car". Autosport. 3 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2022. Diakses tanggal 15 Februari 2023. 
  143. ^ "Formula One: Vijay Mallya confirms Spyker buy-out". The Times of India. 3 September 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2018. Diakses tanggal 15 Februari 2023. 
  144. ^ "Force India allowed to keep prize money". Wheels. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2018. Diakses tanggal 4 September 2018. 
  145. ^ Scott, Mark (9 Januari 2022). "Stroll on what convinced him to buy Force India". Planey F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2022. Diakses tanggal 15 Februari 2023. 
  146. ^ Baldwin, Alan (31 Januari 2020). "Racing Point F1 team to become Aston Martin in 2021". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2021. 
  147. ^ Larkam, Lewis (1 Februari 2020). "From Jordan to Aston Martin via Force India". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2022. Diakses tanggal 15 Februari 2023. 
  148. ^ Cooper, Adam (29 November 2022). "'No more excuses': Game-changing Aston Martin F1 factory rises from Silverstone mud". Motorsport Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2023. Diakses tanggal 15 Februari 2023. 
  149. ^ "Why 'old-fashioned' Jordan wouldn't want to run F1 team now". The Race. 31 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2021. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  150. ^ Dron, Peter (25 Oktober 2003). "Keep your hair on, Eddie!"Perlu langganan berbayar. The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 1 Januari 2005. 
  151. ^ Rose, Gary (28 Agustus 2021). "Tear gas, prison & Eddie Jordan: how Michael Schumacher got his big break". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  152. ^ Sweney, Mark (18 November 2021). "Ex-F1 team boss Eddie Jordan considering £3bn bid for Playtech". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  153. ^ Baldwin, Alan (4 Maret 2008). "India looks to Eddie Jordan as role model". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. A decade ago, in 1999, the Jordan team punched well above their weight by finishing third in the championship and winning races while bringing a renegade, rock’n’roll attitude to the sport. 
  154. ^ a b Wilkins, Robert (21 Februari 2005). "I loved Heinz - didn't want to sack him, says EJ". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Januari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  155. ^ Straw, Edd (6 Oktober 2014). "Obituary: Ex-Formula 1 racer Andrea de Cesaris 1959-2014". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  156. ^ a b Cirelli, Alfredo (28 April 2020). "Storie di scuderie, parte seconda: Jordan Grand Prix". fuoritraiettoria.com (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  157. ^ "Heidfeld looks to Williams in 05..." Auto 123. 30 Juli 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  158. ^ "Jordan and Deutsche Post end partnership". Motorsport Network. 13 November 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  159. ^ "Irvine backs Frentzen sacking". BBC Sport. 27 Juli 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juni 2022. Diakses tanggal 23 Mei 2015. 
  160. ^ "Staying... Andrea de Cesaris Who Is Expected To Re-Sign"Perlu langganan berbayar. Sunday Independent (Dublin). 3 November 1991. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Maret 2023. Diakses tanggal 9 Juli 2020 – via British Newspaper Archive. 
  161. ^ "Sasol". GrandPrix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  162. ^ "Where are all the sponsors?". Pit Pass. 5 Januari 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  163. ^ "These are the companies that sponsor Jordan Grand Prix in the 1995 FIA F1 World Championship". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  164. ^ a b "Jordan lands Benson & Hedges". GrandPrix.com. 4 Maret 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  165. ^ a b Wilkins, Robert (5 Februari 2003). "Benson and Hedges extends Jordan sponsorship". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2022. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  166. ^ Rong, Blake Z. (16 Juli 2016). "The Buzzin'est of Hornets: Jordan F1's 1999 Race Car Is Up For Auction". Road and Track. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2021. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  167. ^ Ringen, Terje (15 Februari 2004). "Jordan". bilnorge.no. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  168. ^ "Formula One Sponsorship Liveries - Jordan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  169. ^ Campbell, Kenny (1 November 2016). "From brewers to pubs: The secrets of F1 sponsorship". Yahoo! Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  170. ^ "Jordan confirm DHL as 2002 sponsor". The Irish Times. 22 Februari 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  171. ^ Kelso, Paul (2 Maret 2005). "F1 runs out of sponsorship puff". The Financial Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  172. ^ a b Vadja, Gabor (9 November 2015). "Ferrari, Jordan Sponsor Bumped by Penske at USGP, Firm Policies Itself". Kinja.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2015. Diakses tanggal 16 Mei 2020. 
  173. ^ "Mattoni Drink Website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Februari 2012. Diakses tanggal 10 Januari 2010. 
  174. ^ "EJ10". Sutherland Hawes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Februari 2012. Diakses tanggal 10 Januari 2010. 
  175. ^ Garside, Kevin (30 Januari 2004). "F1 survivor Jordan proves fast on his feet after team's trials and tribulations"Perlu langganan berbayar. The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  176. ^ "Food Safety Authority of Ireland". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Februari 2012. Diakses tanggal 2002. 
  177. ^ "Vodka-V10 combining Jordan energy". Motorsport Network. 7 Maret 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  178. ^ Chilton, Chris (30 Juli 2013). "The CAR Top 10: Tenuous Motorsport Links". Car Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  179. ^ a b Moore, Jonathan (26 Juni 2015). "A Jordan Civic That Buzzes Like A Hornet". Speed Hunters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  180. ^ "Honda Civic Jordan". Auto Express. 25 Februari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  181. ^ Collantine, Keith (17 Februari 2008). "Race Without End (Maurice Hamilton, 1994)". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 2022. Diakses tanggal 26 Maret 2023. 
  182. ^ Nicholson & Hamilton 1999, hlm. 7-9.
  183. ^ Collantine, Keith (27 Mei 2007). "An Independent Man – the Autobiography (Eddie Jordan, 2007)". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Mei 2021. Diakses tanggal 26 Maret 2023. 
  184. ^ "Jordan – Grands Prix started". StatsF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Desember 2022. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  185. ^ "Jordan Grand Prix Statistics and Results". Motorsport Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Desember 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  186. ^ "Jordan F1 stats". GP Racing Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 

Daftar pustaka

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jordan Grand Prix.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jordan_Grand_Prix&oldid=26535705"