Lompat ke isi

Kabuh, Jombang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabuh
Bekas radar TNI AU di Desa Manduro
Bekas radar TNI AU di Desa Manduro
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenJombang
Pemerintahan
 • CamatAnjik Eko Saputro, SH.,M.Si.
Populasi
 • Total43.528 jiwa
Kode pos
61455
Kode Kemendagri35.17.16 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3517190 Edit nilai pada Wikidata
Luas97,35 km²
Desa/kelurahan16
Peta
PetaKoordinat: 7°23′8″S 112°12′48″E / 7.38556°S 112.21333°E / -7.38556; 112.21333

Kabuh adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Jombang yang terletak di utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan. Secara geografis, Kabuh berada di kawasan Pegunungan Kendeng yaitu pegunungan kapur yang membentang di utara Pulau Jawa. Bagian timur dan barat dari Kabuh banyak ditanami pohon jati dan ditengah hutan jati tersebut dapat ditemukan kampung-kampung terpencil berpenduduk sedikit seperti Desa Marmoyo dan Dusun Ngapus di Desa Sumberaji. Bahkan sekolah dasar di Dusun Ngapus (SDN Sumberaji 2) hanya memiliki 9 siswa pada tahun 2024, dengan 1 siswa baru di kelas satu.[1][2] Selain perkebunan jati, Kabuh juga dikenal sebagai penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Jombang.[3][4]

Kabuh dilewati jalan provinsi Jombang-Ploso-Babat yang strategis sehingga di tepi jalan tersebut terdapat banyak pabrik-pabrik serta Pasar Kabuh yang ramai.[5] Tempat terkenal lain di Kabuh antara lain Satuan Radar 222 TNI AU. Bangunan bekas radar yang tidak lagi berfungsi di Desa Manduro sering dikunjungi oleh masyarakat.[6] Kabuh juga memiliki tempat wisata seperti Kedung Sewu dan Sendang Tlimo yang lokasinya tersembunyi di tengah hutan jati.[7]

Kabuh terdapat kesenian bernama Sandur Manduro yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kementerian Kebudayaan pada tahun 2017. Sandur Manduro adalah seni pertunjukkan dari Desa Manduro yang banyak warganya merupakan keturunan Orang Madura yang menetap di Pegunungan Kendeng sejak lama dan sampai sekarang masih memakai Bahasa Madura.[8]

Peta

Secara geografis, Kabuh terletak di Pegunungan Kendeng yang membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Kawasan ini berupa pegunungan kapur yang cenderung tandus sehingga lebih banyak ditanami komoditas seperti jati dan tembakau. Batas wilayah Kabuh yakni sebagai berikut:[3]

Utara Kabupaten Lamongan (Kecamatan Sukorame, Ngimbang, dan Sambeng)
Timur Pegunungan Kendeng, Kecamatan Ngusikan, dan Kecamatan Kudu
Selatan Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Ploso
Barat Pegunungan Kendeng dan Kecamatan Plandaan

Daftar desa dan dusun

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Kabuh terdiri dari 16 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[3][9]

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Banjardowo Banjardowo, Cipir Lor, Cipir Dondong, Dolok, Duwel, Jalak, Kedung Lempuk, Padek [3][9]
2 Genenganjasem Genengan, Jasem, Ledok, Mandenan, Mojokerep, Pelem, Peleman [3][9]
3 Kabuh Kabuh, Bopong, Drenges, Kowang, Ngepung, Nggunung, Pendowo (Tales) [3][9]
4 Karangpakis Gempol, Grobogan, Karanganom, Karangdon, Karangjati, Pakis, Pumpungan, Watulurung [3][9]
5 Kauman Kauman, Balongdoro, Jlumpang, Sekaru [3][9]
6 Kedungjati Bogo, Jatidrenges, Jatisari, Kayen, Prayungan (Tawang), Tempuran [3][9]
7 Manduro Dander, Gesing, Guwo, Mato'an [3][9]
8 Mangunan Mangunan, Brumbung, Jatirajah, Jejel, Patran [3][9]
9 Marmoyo Marmoyo, Randurejo [3][9]
10 Munungkerep Munungkerep, Duren, Jatirubuh, Kadenan, Kalipang, Karanggebang, Slumbung [3][9]
11 Pengampon Jatirajah, Kambingan, Ngampon, Soco [3][9]
12 Sukodadi Bareng, Klubuk Barat, Klubuk Timur (Kampung Baru), Kluwih, Kwacang, Setri [3][9]
13 Sumberaji Bendo, Kalipang, Ngapus, Ringintunggal, Sapon, Sidokumpul, Sidowayah, Slaji, Sumbersari [10]
14 Sumbergondang Bedander, Gondang, Sawahan [3][9]
15 Sumberingin Sumberringin, Colo, Plengan [3][9]
16 Tanjungwadung Balong, Memek, Pasir, Peyek, Tanjung, Wadung [3][9]

Tempat terkenal

[sunting | sunting sumber]
Kedung Sewu
  • Pasar Kabuh
  • Satuan Radar 222 TNI AU
  • Kedung Sewu - sebuah sungai di tengah perkebunan jati[7]
  • Sendang Tlimo
  • Sendang Slaji
  • Sentra anyaman tampah bambu Dusun Tempuran, Desa Kedungjati[11]
  • Sentra kerajinan anyaman daun pandan Desa Munungkerep[12]
  • Makam Mbah Buyut Sona di Desa Karangpakis[13]
  • Taman Thoriqoh Shiddiqiyyah dan Makam Kiai Ahmad Sanusi Abdul Ghofar di Desa Kauman

Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]
Sandur Manduro

Kabuh terkenal dengan adanya kesenian bernama Sandur Manduro yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kementerian Kebudayaan pada tahun 2017. Sandur Manduro adalah seni pertunjukkan dari Desa Manduro yang banyak warganya merupakan keturunan Orang Madura yang menetap di Pegunungan Kendeng sejak lama dan sampai sekarang masih memakai Bahasa Madura, namun mereka juga fasih berbahasa Jawa terutama untuk berkomunikasi dengan warga luar daerah. Nenek Moyang mereka dahulu adalah mantan laskar Trunojoyo yang menyelamatkan diri dari kejaran gabungan pasukan VOC dan Mataram semenjak kekalahan Trunojoyo pada tahun 1679.[8]

Komponen alat musik yang digunakan mengiringi kesenian Sandur Manduro terdiri dari kendang, trompet, kendang cimplong, dan gong tiup. Selain alat musik, atribut lainnya adalah topeng yang ada sejak dulu dengan beragam karakter. Disamping itu juga pakaian yang mempunyai pasangannya sendiri dengan topeng yang ada. Sandur pernah mengalami masa kejayaan yaitu pada tahun 1970-an.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Binti Rohmatin (2020-07-23). "Sinyal Seluler Tak Ada, Murid SDN Marmoyo Kabuh Pilih Belajar Kelompok". RADAR JOMBANG. 
  2. ^ Wenny Rosalina (RADAR JOMBANG). "Perjuangan Guru SDN Sumberaji 2 Kabuh Jombang, Harus Tempuh 60 Km Setiap Hari untuk Mengajar". 2024-06-11. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "Kecamatan Kabuh Dalam Angka 2024". BPS Kabupaten Jombang. 2024-09-26. 
  4. ^ Achmad RW (2024-09-28). "Panen Raya Tembakau di Jombang Sukses Besar Tahun Ini, Per Hektare Bisa Hasilkan 16 Ton". RADAR JOMBANG. 
  5. ^ Rojiful Mamduh (2021-10-22). "Jalur Jombang – Babat Macet Panjang". RADAR JOMBANG. 
  6. ^ Diana Kusuma; Nurul Yaqin (2021-02-21). "Antena Radar Manduro Kabuh, Bagaikan Kincir Angin Belanda". KABAR JOMBANG. 
  7. ^ a b Felyra Dalta (2023-12-13). "Kedung Sewu, Wisata Tersembunyi di Jombang yang Cocok untuk Petualangan, Lokasinya Jauh ke Tengah Hutan". Sinaran.id. 
  8. ^ a b c "Pendokumentasian Kesenian Sandur Manduro Jombang". CAK DURASIM. UPT Taman Budaya Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. 2022-06-13. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang Nomor 1466 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jombang Tahun 2024". 
  10. ^ Ainul Hafidz (2024-02-02). "Pemdes Sumberaji Jombang Optimalkan Sendang Slaji, Punya Potensi Jadi Desa Wisata, Segera Bangun Kolam Renang". JombangBanget.id. 
  11. ^ Tiarsin (2023-01-23). "Kerajinan Pembuatan Tampah Warisan Nenek Moyang Masih Eksis di Jombang". NAWACITA POST. 
  12. ^ Gono Dwi Santoso (2022-04-05). "Kerajinan Anyaman Pandan di Kabuh Jombang Semakin di Minati Pembeli". SUARA INDONESIA. 
  13. ^ Ane Kusuma (2024-09-30). Benny Hermawan, ed. "Wisata Religi, Mengenal Makam Mbah Buyut Sona Jombang". RRI.