Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga
Kalijaran | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Purbalingga | ||||
Kecamatan | Karanganyar | ||||
Kode pos | 53354 | ||||
Kode Kemendagri | 33.03.11.2013 | ||||
Luas | 12.112,753 km² | ||||
Jumlah penduduk | 5163 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kalijaran adalah desa di Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa ini berbatasan di sebelah barat dengan Desa Karanganyar, sebelah timur dengan Desa Kasih, sebelah utara bdengan Desa Jambudesa dan sebelah selatan dengan Desa Kaliori.
Sedangkan Desa Kalijaran terdiri dari 7 Dukuh. Antara lain:
1. Dukuh Sukawarah/ Sokawera
2. Dukuh Muntang
3. Dukuh Kalibulan
4. Dukuh Ratambulu
5. Dukuh Karang Kemiri
6. Dukuh Kalijaran
7. Dukuh Purbadana
SEJARAH DESA Kalijaran
[sunting | sunting sumber]sejarah asal mula nama kalijaran Desa Kalijaran berdiri sekitar tahun 1830an, Pendirinya adalah seorang Prajurit dari Pangeran Diponegoro yang bernama, "Raden Ngabei Singadipa", pada tahun 1830 Pangeran Diponegoro dihasut oleh Kolonial Belanda yang akhirnya ditangkap dan diasingkan ke Makasar, setelah Pangeran Diponegoro ditangkap maka akhirnya prajurit-prajuritnya di sisir habis oleh Belanda, sehingga Ngabei Singadipa lari dari daerah Magelang dan mengamankan diri di wilayah Purbalingga, tepatnya di desa Kertanegara, namun akhirnya berita itu tercium oleh Belanda, dan akhirnya dicari dan dikejar-kejar oleh Belanda, namun dengan gesit Raden Ngabei Singadipa lari ke arah barat dengan naik kuda dan menyebrang sungai Kuning dengan cara melompat sungai tersebut dan terpeleset sehingga akhirnya kuda tersebut tersungkur dan membentur batu yang mengakibatkan kuda tersebut mati dan dikubur di wilayah itu, untuk mengelabui belanda yang sedang mencari Ngebei Singadipa, maka dikabarkan oleh penduduk waktu itu bahwa Ngabei Singadipa telah meninggal dan dikuburkan dilokasi tersebut, akhirnya belanda tidak melanjut mencari-cari Ngabei Singadipa dan kembali ke markas. tetapi sebenarnya Ngabei Singadipa masih hidup dan berdomisili di suatu wilayah sebelah barat sungai yang dilompati kuda, maka akhirnya wilayah itu di beri nama Kali-jaran Kali adalah Sungai, Jaran adalah Kuda. Di desa baru itu Raden Ngabei Singadipa sebagai Kepala Desa pertama.
URUTAN KEPALA DESA KALIJARAN
[sunting | sunting sumber]NO | NAMA KEPALA DESA | TAHUN JABATAN | JABATAN |
---|---|---|---|
1 | RADEN NGABEI SINGADIPA | 1830 | Kepala Desa Kalijaran Ke 1 |
2 | H. ABDURROHMAN | 1870 | Kepala Desa Kalijaran Ke 2 |
3 | H.M.IRSYAD | 1904 | Kepala Desa Kalijaran Ke 3 |
4 | H.ABDUS SYAKUR | 1905 | Kepala Desa Kalijaran Ke 4 |
5 | H.M.THOYIB | 1936 | Kepala Desa Kalijaran Ke 5 |
6 | KERTADIWIRYA | 1936 s/d 1945 | Kepala Desa Kalijaran Ke 6 |
7 | H.M.RIDWAN | 1945 s/d 1988 | Kepala Desa Kalijaran Ke 7 |
8 | H.AFIF SOEDJARI | 1989 s/d 1998 | Kepala Desa Kalijaran Ke 8 |
9 | Hj. SITI MAEMUNAH | 1998 s/d 2007 | Kepala Desa Kalijaran Ke 9 |
10 | M.FAUZAN, S.Ag. | 2007 s/d 2013 | Kepala Desa Kalijaran Ke 10 |
11 | H. SUPRIYANTO | 2013 s/d 2019 | Kepala Desa Kalijaran Ke 11 |