Kalkun padang
Kalkun-padang | |
---|---|
Otis tarda | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | Otidiformes Wagler, 1830
|
Famili: | Otididae Rafinesque, 1815
|
Genus[1] | |
| |
Sinonim | |
|
Kalkun-padang adalah burung darat berukuran besar yang hidup terutama di daerah padang rumput yang kering dan di stepa Dunia Lama. Panjangnya berkisar antara 40 hingga 150 cm. Burung ini membentuk keluarga Otididae (/oʊˈtɪdɪdiː/), sebelumnya dikenal sebagai Otidae.[2]
Kalkun-padang adalah burung omnivora dan oportunistik yang memakan dedaunan, kuncup, biji, buah, vertebrata kecil, dan invertebrata.[3] ada 26 spesies burung kalkun-padang yang saat ini dikenal.
Dalam bahasa inggris, burung ini dikenal dengan nama bustard. Kata "bustard" berasal dari Bahasa Prancis kuno yakni bistarda dan beberapa bahasa lainnya: abetarda (Portugis), abetarda (Galisia), avutarda (Spanyol) yang digunakan untuk menyebut bustard besar. Seorang naturalis yakni William Turner mencantumkan ejaan bahasa Inggris bustard dan bistard pada tahun 1544.[4][5]
Semua nama umum di atas berasal dari bahasa Latin avis tarda atau aves tardas yang diberikan oleh Plinius Tua,Pliny the Elder,[6][a] nama-nama ini disebutkan oleh Pierre Belon pada tahun 1555 dan Ulisse Aldrovandi pada tahun 1600.[7][8] Kata tarda berasal dari tardus dalam bahasa Latin yang berarti "lambat" dan "sengaja",[9] yang cenderung menggambarkan gaya berjalan khas spesies tersebut.[10]
Deskripsi Fisik
[sunting | sunting sumber]Semua spesies kalkun-padang cukup besar, dengan dua spesies terbesar yakni kalkun-padang Kori (Ardeotis kori) dan kalkun-padang besar (Otis tarda), sering disebut sebagai burung terbang terberat di dunia. Pada kedua spesies terbesar, jantan besar melebihi berat 20 kg , berat rata-ratanya sekitar 13,5 kg dan dapat mencapai panjang total 150 cm. Spesies terkecil adalah kalkun-padang cokelat kecil (Eupodotis humilis), yang panjangnya sekitar 40 cm dan berat rata-rata sekitar 600 g. Di sebagian spesies kalkun-padang jantan , jauh lebih besar daripada betina, seringkali sekitar 30% lebih panjang dan terkadang lebih dari dua kali beratnya. Mereka termasuk kelompok burung yang paling dimorfik secara seksual. Hanya di kalkun-padang yang hidup di Asia Selatan yang memiliki dimorfisme seksual kebalikannya, dengan betina dewasa sedikit lebih besar dan lebih berat daripada jantan.[butuh rujukan]
Sayapnya memiliki 10 bulu primer dan 16-24 bulu sekunder. Ada 18-20 bulu di bagian ekornya. Bulunya sebagian besar samar.[3]
Perilaku dan Ekologi
[sunting | sunting sumber]Kalkun-padang adalah burung omnivora, terutama memakan biji dan invertebrata. Mereka membuat sarangnya di tanah, membuat telur dan keturunannya yang seringkali sangat rentan terhadap pemangsaan. Mereka berjalan mantap dengan kaki dan jempol kaki yang kuat, mematuk makanan saat mereka pergi. Kebanyakan lebih suka berlari atau berjalan ketimbang terbang. Mereka memiliki sayap lebar yang panjang dengan ujung sayap yang "berjari", dan pola yang mencolok saat terbang. Banyak yang memiliki tampilan kawin yang menarik, seperti menggembungkan kantung tenggorokan atau meninggikan jambul berbulu yang rumit. Betina bertelur tiga sampai lima telur berbintik-bintik gelap di tanah, dan mengerami mereka sendiri.[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Comparison of IOC 7.3 with other world lists". IOC World Bird List. v7.3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 February 2018. Diakses tanggal 30 December 2017.
- ^ Gill, Frank; Donsker, David; Rasmussen, Pamela, ed. (2019). "Turacos, bustards, cuckoos, mesites, sandgrouse". World Bird List Version 9.2. International Ornithologists' Union. Diakses tanggal 26 June 2019.
- ^ a b del Hoyo, J. Elliott, A. & Sargatal, J. (editors). (1996) Handbook of the Birds of the World. Volume 3: Hoatzin to Auks. Lynx Edicions. ISBN 84-87334-20-2
- ^ Turner, William (1903) [1544]. Turner on birds: a short and succinct history of the principal birds noticed by Pliny and Aristotle first published by Doctor William Turner, 1544 (dalam bahasa Latin and English). Diterjemahkan oleh Evans, A.H. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. xvi, 130–131.
- ^ Turner, William (1544). Avium praecipuarum, quarum apud Plinium et Aristotelem mentio est, brevis et succincta historia (dalam bahasa Latin). Cambridge: Ioan. Gymnicus. hlm. 72–73.
- ^ a b Pliny Natural History III Libri VIII-XI. The Loeb Classical Library. Diterjemahkan oleh Rachham, H. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. 1967. hlm. 328–329.
- ^ Belon, Pierre (1555). L'histoire de la natvre des oyseavx : avec levrs descriptions, & naïfs portraicts retirez du natvrel, escrite en sept livres (dalam bahasa French). Paris: Gilles Corrozet. hlm. 235–237.
- ^ Aldrovandi, Ulisse (1637) [1600]. Vlyssis Aldrovandi philosophi ac medici Bononiensis historiam naturalem in gymnasio Bononiensi profitentis, Ornithologiae (dalam bahasa Latin). 2. Bononiae (Bologna, Italy): Apud Nicolaum Tebaldinum. hlm. 85.
- ^ Lewis, Charlton T.; Short, Charles (1879). "tardus". A Latin Dictionary. Perseus Digital Library.
- ^ "Great Bustard (Otis tarda) – Information on Great Bustard". Encyclopedia of Life. Diakses tanggal 21 August 2012.
- ^ Archibald, George W. (1991). Forshaw, Joseph, ed. Encyclopaedia of Animals: Birds. London: Merehurst Press. hlm. 98–99. ISBN 978-1-85391-186-6.
Catatan Kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "proximae iis sunt quas Hispania aves tardas appellat, Graecia ωτιδος damnatas in cibis; emissa enim ossibus medulla odoris taedium extemplo sequitur." [Next to these are the birds that Spain calls tardae and Greece otides, which are condemned as an article of diet, because when the marrow is drained out of their bones a disgusting smell at once follows.][6]