Kalsium sianamida
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Kalsium sianamida
| |
Nama lain
Garam kalsium sianamida
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
Nomor UN | 1403 |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
CaCN2 | |
Massa molar | 80.102 g/mol |
Penampilan | Padat putih (sering kali berwarna abu-abu atau hitam akibat ketidakmurnian) |
Bau | odorless |
Densitas | 2.29 g/cm3 |
Titik lebur | 1.340 °C (2.440 °F; 1.610 K)[1] |
Titik didih | 1.150 hingga[convert: unit tak dikenal] (menyublim) |
Bereaksi | |
Bahaya | |
Lembar data keselamatan | ICSC 1639 |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
Berbahaya (Xn) Iritan (Xi) |
Frasa-R | R22 R37 R41 |
Frasa-S | S2 S22 S26 S36/37/39 |
Titik nyala | Non-flammable |
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |
PEL (yang diperbolehkan)
|
none[2] |
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 0.5 mg/m3 |
IDLH (langsung berbahaya)
|
N.D.[2] |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait
|
Sianamida Kalsium karbida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Kalsium sianamida adalah senyawa anorganik dengan rumus CaCN2. Senyawa ini sering digunakan sebagai pupuk.[3] Kalsium sianamida pertama kali disintesiskan pada tahun 1898 oleh Adolph Frank dan Nikodem Caro (proses Frank-Caro).[4] It is commercially known as nitrolime.
Pembuatan
[sunting | sunting sumber]Kalsium sianamida dibuat dari kalsium karbida. Bubuk karbida dipanaskan hingga suhu 1.000 °C di dalam tungku elektrik dan nitrogen dialirkan ke dalamnya selama beberapa jam.[5] Hasilnya didinginkan hingga suhunya sama dengan suhu lingkungan dan karbida yang belum bereaksi dikeluarkan secara hati-hati dengan air.
- CaC2 + N2 → CaCN2 + C (ΔHƒ°= –69.0 kcal/mol pada suhu 25 °C)
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Kegunaan utama kalsium sianamida adalah sebagai pupuk.[3] Saat bersentuhan dengan air, senyawa ini akan mengeluarkan amonia:
- CaCN2 + 3 H2O → 2 NH3 + CaCO3
Senyawa ini juga digunakan untuk menghasilkan natrium sianida dari reaksi dengan natrium karbonat:
- CaCN2 + Na2CO3 + 2C → 2 NaCN + CaO + 2CO
Natrium sianida sendiri digunakan dalam proses sianida untuk menambang emas.
Melalui proses hidrolisis, kalsium sianamida dapat menghasilkan sianamida:
- CaCN2 + H2O + CO2 → CaCO3 + H2NCN
Tiourea juga dapat dihasilkan dari reaksi hidrogen sulfida dengan kalsium sianamida di tengah keberadaan karbon dioksida.[6]
Keamanan
[sunting | sunting sumber]Senyawa ini dapat memicu intoleransi alkohol sebelum atau sesudah mengonsumsi alkohol.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Pradyot Patnaik. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill, 2002, ISBN 0-07-049439-8
- ^ a b "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0091". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ a b Auchmoody, L.R.; Wendel, G.W. (1973). "Effect of calcium cyanamide on growth and nutrition of plan fed yellow-poplar seedlings". U.S. Department of Agriculture, Forest Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-25. Diakses tanggal 2008-07-18.
- ^ "History of Degussa: Rich harvest, healthy environment". Diakses tanggal 2008-07-18.
- ^ Thomas Güthner; Bernd Mertschenk (2006). "Cyanamides". Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry. Weinheim: Wiley-VCH. doi:10.1002/14356007.a08_139.pub2.
- ^ Mertschenk, Bernd; Beck, Ferdinand; Bauer, Wolfgang (2000). "Thiourea and Thiourea Derivatives". doi:10.1002/14356007.a26_803.
- ^ Potential risks to human health and the environment from the use of calcium cyanamide as fertiliser, Scientific Committee on Health and Environmental Risks, PDF, 1,534 Kb, March 2016, Retrieved 22 July 2017