Kampung Dalam, Siak, Siak
Kampung Dalam | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kabupaten | Siak | ||||
Kecamatan | Siak | ||||
Kodepos | 28671 | ||||
Kode Kemendagri | 14.08.01.1001 | ||||
Kode BPS | 1405020043 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | 9.628 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kampung Dalam merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Siak, kabupaten Siak, provinsi Riau, Indonesia.
Pemerintah Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis kemudian terpisah berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999.Dengan demikian potensi yang ada di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak secara tidak langsung lebih terangkat dengan jangkauan pemerintah yang lebih dekat, jangkauan pembangunan yang lebih baik dibandingkan dengan pemerintah yang lama.
Kelurahan Kampung Dalam memiliki Luas Wilayah 270.47 Ha dan terletak antara :
00’42’-00’57’ Lintang Utara 1010 43’-102014’ Bujur Timur
Secara geografis berbatasan dengan :
Utara : Desa Langkai
Selatan : Sungai Siak
Barat : Kel. Kampung Rempak
Timur : Desa Suak Lanjut
Jarak Pusat Pemerintahan :
Kecamatan : 0,3 Km
Kabupaten : 3 Km
Ibukota Provinsi : 120 Km
Wilayah Kelurahan Kampung Dalam seperti pada umumnya wilayah Kabupaten Siak terdiri dari dataran rendah dan berbukit – bukit dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa – rawa atau tanah basah. Sebagian wilayah Kelurahan Kampung Dalam berada di daerah aliran sungai yaitu Sungai Siak, sehingga sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan 2,0 dpl dan keseharian penduduk di Kelurahan Kampung Dalam banyak menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Siak serta aktivitas berdagang.
Jumlah penduduk Kelurahan Kampung Dalam Per Desember 2019 sebanyak 9.628 jiwa dengan jumlah penduduk Laki –laki 4.493 jiwa dan penduduk Perempuan 5.135 jiwa dengan tingkat sebaran penduduk padat di RT 12 dan RT 19 Kelurahan Kampung Dalam. Penduduk Kelurahan Kampung Dalam mayoritas Suku Melayu Siak dengan campuran suku pendatang baik yang berasal dari Pulau Jawa maupun Sumatera yang sudah turun temurun hijrah ke Kelurahan Kampung Dalam.
Wisata Sejarah Peninggalan Kerajaan Siak
1.Istana Asserayyah Al Hasyimiah Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam di Propinsi Riau disebut juga “ Istana Matahari Timur ” yang didesain oleh arsitek dari Jerman bernama Vande Morte dengan mengadopsi gaya arsitektur Eropa, India dan Arab dengan perpaduan melayu tradisional.
2.Balai Kerapatan Balai Kerapatan Tinggi ataupun Balairung Sri yang dijadikan ruang kerja Sultan, Aparatur Pemerintahan serta tempat Penobatan dan Mahkamah Pengadilan. Balai Kerapatan ini dibangun pada tahun 1886 Masehi dengan arsitektur rumah Melayu Siak. Gedung ini dipergunakan untuk sidang perkara dan juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan.
3.Mesjid Syahabudin Lebih kurang 500 meter di depan Istana Kerajaan Siak terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya Syahabudin). Mesjid ini terletakdipinggir Sungai Siak, berbentuk khas dan unik. Diruang utama langit-langit berbentuk segi delapan dan ditopang delapan tiang yang mengelilingi pusat ruang. Didalamnya terdapat mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah mermotifkan daun, sulur dan bunga. Serta Lampu kristal berumur ratusan tahun yang bernilai tinggi.Disebelah barat terdapat Makam Pahlawan Nasional yaitu Sultan Syarif Kasim II dan Permaisurinya.
4.Gudang Mesiu Gudang ini letaknya lebih kurang 100 meter di arah timur dari depan Istana Siak, disamping makam Koto Tinggi. Gedung ini digunakan sebagin tempat penyimpanan mesiu pada masa Kesultanan Siak.
5.Makam Koto Tinggi Di sebelah timur Istana Siak terletak pula komplek makam Raja-raja Siak dimulai dari Abad 17, seperti Makam Sultan Syarif Hasyim dan ayahandanya beserta keluarga dan kerabat kerajaan lainnya. Komplek makam ini berukuran 30 x 35 meter persegi. Nisan dari makam yang terdapat disini semuanya berukiran sangat rumit dan indah terbuat dari kayu dan marmer. Makam Sultan Syarif Qasyim XII ( Pahlawan Nasional )
6.Makam Sultan Syarif Kasim XII berada disebelah barat dari Mesjid Kesultanan Siak, yaitu Mesjid Syahabudin. Ayah beliau bernama Sultan Syarif Hasyim. Pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai Sultan Siak XII dengan gelar Assyaidis Syarif Kasim Jalil Syaifudin dan terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani ( Sultan Syarif Kasim II ). Bersamaan dengan diproklamirkan Kemerdekaan RI, beliaupun mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Siak dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan mahkota kerajaan serta uang sebesar 10.000 gulden kepada Bung Karno. Beliau mangkat pada tahun 1969 di Rumbai Pekanbaru dan dimakamkan di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak.
7.Kapal Kato Kapal Api Kato ini terbuat dari besi dengan bahan bakar batu bara yang dimiliki oleh Sultan Siak dan selalu digunakannya sebagai sarana angkutan untuk mengunjungi daerah-daerah kekuasaannya. Kapal Kato ini berukuran panjang 12 meter dengan berat 15 ton. Saat ini kapal tersebut dipajang di samping Istana Siak.