Lompat ke isi

Kantong semar gading

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kantong semar gading
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Ordo: Caryophyllales
Famili: Nepenthaceae
Genus: Nepenthes
Spesies:
N. pitopangii
Nama binomial
Nepenthes pitopangii

Kantong semar gading (Nepenthes pitopangii) adalah tanaman kantong semar endemik Pulau Sulawesi, Indonesia. Kantong semar gading ditemukan pada tahun 2006 di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah.[2] Pada bulan Maret 2011, populasi baru kantong semar gading yang terdiri dari sekitar selusin tumbuhan ditemukan lebih dari 100 km dari lokasi penemuan semula. Nepenthes pitopangii nampaknya berkerabat dekat dengan Nephentes glabrata, namun mereka jelas berbeda dalam morfologi kantung bagian atasnya.

Sejarah botani

[sunting | sunting sumber]

Sejarah botani Nepenthes pitopangii ditemukan oleh dokter hewan Inggris Jonathan Newman selama ekspedisi mengamati burung melalui Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, pada bulan September 2006. Newman menemukan tanaman itu saat mencoba mendekati Diabolical Nightjar (Eurostopodus diabolicus) yang sedang bertengger, dan awalnya mengira itu adalah Nepenthes eymae, spesies kantong semar dari Sulawesi lainnya yang memiliki kantong atas berbentuk serupa. Publikasi online laporan perjalanannya pada bulan berikutnya membawa takson tersebut menjadi perhatian para ahli botani. Foto Nepenthes pitopangii diposting online pada bulan Januari 2008 oleh Alfindra Primaldhi, yang menemukan tanaman tersebut secara mandiri, sebelum ia melihat laporan Newman.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ IUCN Detail 49000915
  2. ^ Pitopang, Ramadhanil; Thaha, Irmasari; Amar, Andi Lagaligo; Lee, Chien C. (2018-12-13). "Has Nepenthes pitopangii Chi C. Lee, S. Mc Pherson, Bourke & M. Mansur a rare and endemic flowering plant of Sulawesi, been extinct in its original nature?". Natural Science: Journal of Science and Technology (dalam bahasa Inggris). 7 (3). doi:10.22487/25411969.2018.v7.i3.11467. ISSN 2541-1969.