Kapal penjelajah kelas Admiral Hipper
Tentang kelas | |
---|---|
Nama: | Kelas Admiral Hipper |
Operator: | * Kriegsmarine
|
Didahului oleh: | Kapal penjelajah kelas-Deutschland |
Digantikan oleh: | Tidak ada |
Bertugas: | 1939–1945[a] |
Rencana: | 5 |
Selesai: | 3 |
Batal: | 2 |
Hilang: | 1 |
Ciri-ciri umum | |
Jenis | Kapal penjelajah berat |
Berat benaman |
|
Panjang | 202,8 m (665 ft 4 in) (keseluruhan) |
Lebar | 21,3 m (69 ft 11 in) |
Sarat air | 7,2 m (24 ft) (muat penuh) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 32 knot (59 km/h; 37 mph) |
Jangkauan | 6.800 nmi (12.600 km; 7.800 mi) pada 20 kn (37 km/h; 23 mph) |
Awak kapal | 1400 orang |
Awak |
|
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 3 pesawat |
Fasilitas penerbangan | 1 Katapel pesawat terbang |
Catatan | [b] |
Kapal penjelajah kelas Admiral Hipper adalah sebuah kelas kapal penjelajah berat yang dibangun oleh Kriegsmarine Nazi Jerman di pertengahan 1930-an. Kelas ini terdiri dari lima kapal, yakni, Admiral Hipper (pemimpin kelas), Blücher, Prinz Eugen, Seydlitz, dan Lützow. Namun, hanya tiga kapal pertama yang terlibat dalam Perang Dunia 2.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Awal kelahiran kelas ini dimulai dari mulai berkuasanya Partai Nazi sebagai pemenang pemilu Jerman tahun 1933, dimana kemudian Adolf Hitler menolak keabsahan Perjanjian Versailles serta mundur dari Konferensi Jenewa pada tahun yang sama. Itu dengan dalih bahwa, "Jika semua kekuatan Eropa tidak melucuti senjata dan alat-alat perangnya supaya setara dengan Jerman, maka mereka semua harus menerima keputusan Jerman untuk melakukan penguatan militernya". Lalu semenjak nama Reichsmarine berubah menjadi Kriegsmarine pada 21 Mei 1935, Jerman bebas untuk melakukan penguatan di bidang militer terutama di angkatan lautnya. Di sinilah desain kelas Admiral Hipper mulai dibuat.
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Berbeda dengan sejarah pengembangan kapal-kapal milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang memiliki skema dan model 'paketan kloter satu kelas';Angkatan Laut Nazi Jerman (Kriegsmarine) membangun kelima kapal di kelas ini dengan prinsip 'satu-satu, yang penting selesai dulu'. Misalnya, Admiral Hipper dibangun untuk menggantikan Hamburg, dan Blücher dibangun untuk menggantikan Berlin yang sama-sama sudah kuno.
Hanya Prinz Eugen saja yang dibangun tanpa ada intensi untuk membuatnya menggantikan kapal kuno apa pun.
Pembangunan Seydlitz terhenti setelah 95 persen komplet. Kemudian dia diputuskan untuk dikonversi menjadi sebuah kapal induk, tetapi juga tidak selesai.
Lützow dijual ke Uni Soviet walaupun tidak selesai, pada 1940.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Lützow, dinamai ulang Tallinn, dan terus digunakan Soviet sebagai barak apung. Dia dibongkar pada tahun 1960, tetapi bukan sebagai kapal perang. Williamson, hlm. 43.
- ^ Detail ini untuk Admiral Hipper; semua kapal memiliki variasi yang tidak jauh berbeda.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Blücher" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
<ref>
dengan nama "Wotan" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.Referensi
[sunting | sunting sumber]- Binder, Frank; Schlünz, Hans Hermann (2001) [1990]. Schwerer Kreuzer Blücher (dalam bahasa Jerman). Koehlers Verlagsgesellschaft. ISBN 978-3-7822-0784-3.
- Budzbon, Przemyslaw (1992). "Soviet Union". Dalam Gardiner, Robert; Chesneau, Roger. Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. London: Conway Maritime Press. hlm. 318–346. ISBN 978-0-85177-146-5.
- Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War II. London: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-87021-459-2.
- Gröner, Erich (1990). German Warships: 1815–1945. I: Major Surface Vessels. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-790-6.
- Koop, Gerhard; Schmolke, Klaus-Peter (2014). Schweren Kreuzer der Admiral Hipper-Klasse [Heavy Cruisers of the Admiral Hipper Class] (dalam bahasa Jerman). Barnsley: Seaforth Publishing. ISBN 978-1-4738-5019-4.
- Lenihan, Daniel (2003). Submerged: Adventures of America's Most Elite Underwater Archeology Team. New York: Newmarket. ISBN 978-1-55704-589-8.
- Maiolo, Joseph (1998). The Royal Navy and Nazi Germany, 1933–39 A Study in Appeasement and the Origins of the Second World War. London: Macmillan Press. ISBN 978-0-312-21456-2.
- Philbin, Tobias R. (1994). The Lure of Neptune: German-Soviet Naval Collaboration and Ambitions, 1919–1941. Columbia: University of South Carolina Press. ISBN 978-0-87249-992-8.
- Rohwer, Jürgen; Monakov, Mikhail S. (2001). Stalin's Ocean-Going Fleet: Soviet Naval Strategy and Shipbuilding Programmes, 1935–1953. London: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-4895-8.
- Sieche, Erwin (1992). "Germany". Dalam Gardiner, Robert; Chesneau, Roger. Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. London: Conway Maritime Press. hlm. 218–254. ISBN 978-0-85177-146-5.
- Williamson, Gordon (2003). German Heavy Cruisers 1939–1945. Oxford: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84176-502-0.