Kapal selam Jepang I-124
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | I-124 |
Pembangun | Kawasaki Corporation |
Pasang lunas | 17 April 1926 |
Diluncurkan | 12 Desember 1927 |
Mulai berlayar | 10 Desember 1928 |
Ganti nama | SS-60 jadi I-124 pada 1 Juni 1938 |
Nasib | Tenggelam pada 20 Januari 1942 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal selam kelas-I-121 |
Berat benaman |
|
Panjang | 85,20 m (279 ft 6 in) (keseluruhan) |
Lebar | 7,52 m (24 ft 8 in) |
Sarat air | 4,42 m (14 ft 6 in) |
Tenaga |
|
Pendorong |
|
Kecepatan |
|
Jangkauan |
|
Kedalaman uji coba | 75 m (246 ft) |
Awak kapal | 80 orang |
Senjata |
|
I-124 adalah sebuah kapal selam kelas-I-121milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berlaga dalam Perang Dunia II.
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Kapal selam ini mulai dibangun pada 17 April 1926 di Kawasaki Shipyard, Kobe. Ia diluncurkan pada 12 Desember 1927 serta ditugaskan pada 10 Desember 1928 sebagai SS-60. Lalu ia dinomori ulang menjadi I-124 pada 1 Juni 1938.[2]
Masa dinas
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Mei 1942, kapal selam I-124 bersama dengan I-122 dan I-127 berlayar ke dekat Pelabuhan Sydney, Australia dan melepaskan tiga kapal selam cebol Tipe A untuk menyerang kapal perang Sekutu di pelabuhan Sydney. Malam hari sebelumnya, I-124 melepaskan satu kapal terbang kecil untuk mengintai kapal perang di pelabuhan tersebut dan melihat kapal perang USS Chicago, kapal perang yang bernilai tinggi untuk dihancurkan.
Ketiga kapal selam Kekaisaran Jepang tersebut kemudian pergi dan bersembunyi didekat pelabuhan Hacking, Australia dan menunggu kapal-kapal selam cebolnya disana. Kapal selam cebol itu berhasil menyusup ke pelabuhan Sydney dan salah satunya melepaskan torpedo ke USS Chicago yang meleset dan mengenai kapal depot HMAS Kittabul. Ledakan di kapal HMAS Kittabul menewaskan 19 pelaut Australia dan dua pelaut Inggris. Kapal selam cebol lainnya gagal meledakkan kapal perang lainnya.Ketiga kapal selam cebol itu akhirnya tidak pernah kembali ke kapal selam induk (I-122, I-124 dan I-127) yang menunggunya.
Pada tanggal 10 Desember 1942, 11 hari sebelum melakukan misi ke perairan Darwin, kapal selam I-124 menembakkan torpedo dan menenggelamkan kapal barang Inggris Hareldawns (1.523 ton) di Luzon barat, Filipina. I-124 kemudian berlayar ke Teluk Cam Ranh, sebelum kemudian kembali ke Filipina dan berpatroli di teluk Manila pada akhir Desember 1942. Pada tanggal 31 Desember, I-124 tiba di Davao dan bergabung dengan sisa-sisa skuadron kapal selam ke-6 (I-121, I-122 dan I-123 dan kapal perawat kapal selam Chogei (6600 ton)).[2]
Skuadron ke-6 kemudian ditugaskan untuk beroperasi di Laut Flores dan Selat Flores di Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1942, I-124 kembali ke Davao dan menyebarkan ranjau di teluk Manila yang kemudian menenggelamkan kapal kargo berbendera Panama, Daylight.
Pada tanggal 16 Januari 1942, I-124 menyebarkan 27 ranjau laut dekat perairan Darwin dimana saat itu terlihat 40 kapal perang Sekutu berada di pelabuhan.
Pada tanggal 19 Januari, I-124 mengirimkan sinyal radio dan melaporkan kedatangan tiga kapal induk yang dikawal beberapa kapal perusak Sekutu, tapi sinyal yang dikirimkan berhasi dipecahkan kodenya oleh pihak Sekutu yang kemudian memperingatkan seluruh armada Sekutu tentang penyusupan kapal selam Jepang di perairan Darwin.
Pada tanggal 20 Januari 1942, kapal tanker Trinity (AO-13) melaporkan serangan yang dilakukan kapal selam Jepang, yang kemudian direspon dengan pengiriman dua kapal perusak AS, Alden (DD-211) dan Edsall (DD-219). Perusak Alden (DD-211) melepaskan peledak kedalaman yang tampaknya gagal menenggelamkan I-124.
Pada tanggal 20 Januari 1942, Korvet Australia, Deloraine, Lithgow dan Katoomba dikirim ke tempat terlihatnya kapal selam Jepang. Deloraine yang tiba lebih dulu diserang dengan torpedo oleh I-124 yang gagal mengenai sasaran. Deloraine kemudian balas menyerang dengan melepaskan bom kedalaman yang tampaknya salah satu bom tersebut berhasil merusak kapal selam I-124 Jepang.
Korvet Lithgow dan Katoomba yang baru tiba ikut membantu dengan menyerang dengan bom-bom kedalaman. Menjelang malam, kapal perusak USS Alden dan Edsall datang membantu, Edsall (DD-219) yang mendeteksi tumpahan minyak yang diperkirakan berasal dari I-124 melepaskan lima bom kedalaman dan tercatat tiga diantaranya meledak. Dini hari tanggal 21 Januari 1942, HMAS Deloraine kembali ke lokasi yang sudah ditandai dan melepaskan tiga bom kedalaman berturut–turut. Hingga akhirnya dipastikan kapal selam I-124 berhasil ditenggelamkan.
I-124 akhirnya tenggelam bersama ke 80 awaknya, dan berakhir sudah perjuangan kapal selam yang menjadi teror menakutkan bagi Australia selama Perang dunia ke-II. I-124 dianggap bertanggung jawab atas tenggelamnya beberapa kapal dagang serta penyerangan dipelabuhan Sydney dan Darwin, Australia.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Campbell, John Naval Weapons of World War Two ISBN 0-87021-459-4 p.191
- ^ a b Bob Hackett & Sander Kingsepp. "HIJMS Submarine I-124 : Tabular Record of Movement". combinedfleet.com. Diakses tanggal 14 September 2010.
- Lewis, Tom. Sensuikan I-124. Darwin: Tall Stories, 1997.
- Lewis, Tom. Darwin's Submarine I-124. South Australia: Avonmore Books, 2011.