Karangploso, Malang
Karangploso | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 7°53′36″S 112°35′44″E / 7.8933°S 112.5956°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Malang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Niwatha Lik Ulama, S.STP., M.M | ||||
Populasi | |||||
• Total | 84,078 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.07.23 | ||||
Kode BPS | 3507290 | ||||
Desa/kelurahan | Girimoyo, Ngijo, Kepuharjo, Bocek, Ngenep, Donowarih, Tawangargo, Ampeldento, Tegalgondo | ||||
|
Karangploso adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Lokasi kecamatan ini terletak di sebelah barat laut Kota Malang.
Karangploso merupakan sebuah kecamatan yang menjadi jalan pintas dari Kota Surabaya menuju kota Batu, sehingga dapat dipastikan bahwa pada hari libur, lalu lintas jalanan di kecamatana ini pasti ramai karena banyaknya wisatawan yang berasal dari luar kota, terutama dari Kota Surabaya yang menuju kota Batu.
Di kecamatan ini terletak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP JATIM), Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), yang merupakan balai penelitian nasional di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, [[Kementerian Pertanian RI]. Terdapat juga bangunan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkiraan cuaca di sekitar Provinsi Jawa Timur.
Kecamatan ini merupakan salah satu daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, tetapi juga tidak bisa disangkal bahwa akhir-akhir ini jumlahnya semakin berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah pabrik yang berada di kecamatan tersebut. Hal tersebut jelas memengaruhi kehidupan sosial masyarakat, terutama generasi muda, karena mereka lebih cenderung untuk memilih bekerja di pabrik dibandingkan dengan bertani. Namun tidak semua masyarakat di daerah tersebut hanya menggantungkan hidupnya dari bertani dan buruh pabrik, banyak juga yang berprofesi sebagai peternak sapi perah.
Peternakan sapi perah yang ada di Kecamatan Karangploso juga sudah menunjukkan perkembangan yang berarti sejak mereka bergabung dengan Koperasi Unit Desa (KUD) setempat untuk menyalurkan susu yang mereka hasilkan kepada beberapa perusahan susu yang ada di Provinsi Jawa Timur. Keberadaan KUD ini ternyata juga sudah populer bagi masyarakat Karangploso, terutama yang berprofesi sebagai peternak sapi perah maupun petani lainnya, karena dari situlah mereka bisa mendapatkan penghasilan dari usahanya sebagai peternak sapi perah.
Desa Tawangargo dan Desa Bocek merupakan desa yang kultur agrarisnya masih terlihat kental, terbukti bahwa Desa Tawangargo merupakan sentra penanaman hortikultura, terutama untuk pertanian sayur-mayur terbesar keempat di Malang Raya setelah Kota Batu, Kecamatan Pujon, Kecamatan Poncokusumo dan Desa Bocek yang merupakan sentra penanaman cabai besar selain kecamatan Pujon dan Kecamatan Dau.
Meskipun sebagian besar penduduknya adalah petani dan peternak, ternyata masih banyak juga penduduknya yang berprofesi sebagai wiraswasta maupun profesi formal lainnya.
Di kecamatan Karangploso juga terdapat Rumah Pintar dan Masjid-Al Ijabah yang peresmiannya dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Rumah Pintar ini merupakan sarana yang lengkap untuk mendapatkan aneka informasi terutama untuk anak-anak dan remaja usia sekolah. Di dalamnya ada perpustakaan, ruang internet, sarana bermain, sarana belajar kerajinan tangan, dan lain-lain. Adapula sarana militer seperti Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (PUSDIK ARHANUD) dan Markas Batalyon Kesehatan Divisi 2 Kostrad>