Kasihan, Bantul
Kasihan
| |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kabupaten | Bantul |
Pemerintahan | |
• Panewu | Sugiyanto, SH |
Populasi | |
• Total | 87,261 jiwa |
Kode Kemendagri | 34.02.16 |
Kode BPS | 3402150 |
Luas | 3.437,957 Ha² |
Desa/kelurahan | 4 |
Situs web | kec-kasihan |
Kasihan (bahasa Jawa: ꦏꦱꦶꦃꦲꦤ꧀, translit. Kasihan) adalah sebuah kapanewon atau setingkat kecamatan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Wilayah ini dahulu merupakan wilayah Kawedanan Godean. Nama Kasihan diambil dari nama Sendang Pengasihan, sebuah telaga yang terletak di dusun Kasihan, Kelurahan Tamantirto.
Sendang Pengasihan
[sunting | sunting sumber]Sendang ini dipercaya mempunyai kekuatan mistis yang dapat membantu mengatasi anak manusia yang kesulitan mendapatkan jodoh. Menurut legenda setempat Sendang Kasihan ada kaitan erat dengan cerita Rara Pembayun (putra Panembahan Senapati, pendiri Keraton Mataram). Sebelum masuk ke wilayah Mangir (yang membangkang terhadap Mataram), Rara Pembayun bersama pengiringnya mandi dan mencuci muka di sendang ini. Proses penyucian diri di sendang ini konon memberi dampak bagi kecantikan Rara Pembayun sehingga membuat Ki Ageng Mangir, jatuh cinta padanya. Oleh karena itu air sendang ini dipercaya membuat wajah dan tubuh tampak lebih muda, bersinar, dan menimbulkan daya pikat yang luar biasa.
Sendang Pengasihan juga merupakan tempat bersemedi Raden Ronggo, anak Panembahan Senopati dari Ratu Kidul. Ki Juru Martani sebelum berangkat ke Kadipaten Pati juga telah membangun rumah kecil di dekat Sendang Pengasihan. Tempat itu bernama Juru Martanipuro. Wilayah Kasihan secara turun temurun dikuasai oleh Adik Raja Yogyakarta, tercatat dari tahun 1760, penguasa Kadipaten Kasihan adalah:
- Pangeran Yudonegoro
- Pangeran Suronegoro
- Pangeran Brotodiningrat I
- Pangeran Surosentiko
- Pangeran Brotodiningrat II
- Pangeran Brotodiningrat III
- Pangeran Fransiscus Xaverius Buntaran Martoatmodjo (1936-1952)
Pada bulan Desember 1945, wilayah ini diserahkan resmi kepada Pemerintahan desa dibawah pimpinan Bapak Raden Ngabehi Prodjosantoso
Desa
[sunting | sunting sumber]Kapanewon Kasihan terdiri dari empat kalurahan.[1] Nama keempat kalurahannya yaitu Bangunjiwo, Ngestiharjo, Tamantirto, dan Tirtonirmolo.[2]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Play Group dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (PGTKIT) Alhamdulillah
- KB Nur Rohman
- TK Indriyasana Padokan
- PGTKIT Insan Utama
- Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Utama
- SMP Negeri 1 Kasihan
- SMP Negeri 2 Kasihan
- SMP Negeri 3 Kasihan
- Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
- SMA Tirtonirmolo (SMA Negeri 1 Kasihan)
- Sekolah Menengah Musik (SMM)
- Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR)
- Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI)
- SMA Muhammadiyah Kasihan
- SMP Muhammadiyah kasihan
- SMA PGRI
- Universitas PGRI
- Stikes Alma Ata
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Stikes Ahmad Yani
- SD Muhammadiyah Senggotan
Geografis
[sunting | sunting sumber]Kapanewon Kasihan memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman |
Timur laut | Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta |
Timur | Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta Kapanewon Sewon |
Tenggara | Kapanewon Sewon |
Selatan | Kapanewon Sewon Kapanewon Bantul Kapanewon Pajangan |
Barat daya | Kapanewon Pajangan |
Barat | Kapanewon Pajangan Kapanewon Sedayu |
Barat laut | Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman |
Kapanewon Kasihan berada di dataran rendah. Ibu kota kapanewon berada pada ketinggian 70 meter di atas permukaan laut. Jarak Ibu kota kapanewon ke Ibu kota Kabupaten Bantul adalah 9 km. Kapanewon Kasihan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kapanewon Kasihan adalah 34 °C dengan suhu terendah 22 °C. Bentangan wilayah di Kapanewon Kasihan 80% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 20% berupa daerah yang berombak sampai berbukit.
Kapanewon Kasihan bersama dengan Kapanewon Sewon, dan Banguntapan merupakan suatu kawasan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai kawasan penyangga pengembangan Kota Yogyakarta ke arah selatan. Saat ini puluhan permukiman (perumahan) baru berkembang pesat di kapanewon ini.
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Kapanewon Kasihan dihuni oleh 15.559 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kapanewon Kasihan adalah 77.261 orang dengan jumlah penduduk laki-laki 38.582 orang dan penduduk perempuan 38.679 orang. Tingkat kepadatan penduduk di Kapanewon Kasihan adalah 2.247 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk Kapanewon Kasihan adalah petani. Dari data monografi kapanewon tercatat 12.740 orang atau 16,5 % penduduk Kapanewon Kasihan bekerja di sektor pertanian.
Camat
[sunting | sunting sumber]- R. Ng. Projosantoso (1945)
- Drs. Sudarmaji
- Susanto, SH
- Drs. Didik Warsito
- Sugiyanto, SH
- Sukardiyono
- Drs. Sukendro
- Drs. Susanto, MPA
Tokoh
[sunting | sunting sumber]- Prof. Ismangun Slamet Palgunadi (Dewan Penasihat Kelurahan)
- Kolonel Trenggono Martoatmodjo (Kepala Kantor Urusan Pembangunan Desa)
- Raden Mas Tirto Utomo Mangkuatmodjo (Sesepuh)
- Pangeran Prabuningrat Suryonegoro (Sesepuh)
- Ir. Maltikto Suro Sentiko (Ketua Dewan Pemuda Desa)
- Joko Pekik (Pelukis)
- Basiyo (Pelawak Kelahiran Kasihan Bantul)
- Johny Gudel (Pelawak Srimulat)
- Bagong Kusudiardja (Seniman Tari, Lukis)
- Butet Kertarajasa (Seniman Teater)
- Djaduk Ferianto (Seniman Musik)
- E. Suharjendra (Sesepuh, Penggiat Budaya Jawa)
- Emha Ainun Najib (Satrawan, Budayawan)
- Coffee Faith (Musisi Eksperimental)
- Walijo Pudjo Atmosukarto (tokoh wayang)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul (2022). Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2023 (PDF). Bantul: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. hlm. II–5.
- ^ Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul (2021). Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2022 (PDF). Bantul: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. hlm. II–6.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Panduan Pariwisata Desa Bangunjiwo Diarsipkan 2015-08-01 di Wayback Machine.