Kawak, Pakis Aji, Jepara
Kawak | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Jepara | ||||
Kecamatan | Pakis Aji | ||||
Kode pos | 59452 | ||||
Kode Kemendagri | 33.20.15.2004 | ||||
Luas | 364.875 Ha | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Kawak adalah desa di kecamatan Pakis Aji, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak sebelah timur berbatasan dengan desa Guyangan, pada sebelah barat berbatasan dengan desa Slagi, dan sebelah utara berbatasan dengan desa Jambu Timur, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan desa Suwawal Timur.
Administratif
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak terdiri dari 3 dukuh, yaitu:
- Dukuh Ngipik
- Dukuh Krajan
- Dukuh Setro
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Banyak kalangan menilai Ratu Shima yang hidup di abad VII masehi memiliki wilayah kekuasaan di Jepara. Bahkan, ada salah satu desa di Jepara yang konon dan dipercaya sudah ada sejak zaman Ratu Shima hingga sekarang,[1] yakni Desa Kawak yang masuk wilayah Kecamatan Pakis Aji. Seperti dijelaskan dalam buku Legenda, Mitos & Sejarah karya Hadi Priyanto. Banyak bukti ditemukan di sekitar Desa Kawak yang memperkuat dugaan tersebut. Di antaranya fragmen arca Syiwa, fragmen arca Durga, dua buah fragmen kaki arca, tiga buah fragmen kepala arca, dua buah lingga, dan beberapa batu kuno lainnya. “Benda-benda peninggalan bersejarah tersebut kebanyakan ditemukan di dalam kompleks punden yang ada di Dukuh Kawak Wetan,” tulis Hadi. Menurut tutur cerita, pada zaman pemerintahan Ratu Shima, Desa Kawak merupakan kawasan pura atau tempat peribadatan bagi umat Hindu. Oleh sebab itu Desa Kawak, oleh putri Ratu Shima dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Masyarakat setempat meyakini kompleks ditemukan banyak peninggalan sejarah itu semula merupakan tempat peribadatan kaum Hindu pada masa sebelum datangnya Islam. Ketika Islam datang, pura tempat peribadatan itu tidak terawat lagi sehingga pada akhirnya hancur karena usia. Namun versi lain menyatakan bahwa dengan kedatangan Islam, maka dengan serta merta tempat peribadatan itu hancur dan diratakan dengan tanah. Walaupun Islam datang, bukan berarti secara otomatis semua pemeluk Hindu berpindah menjadi pemeluk Islam. Sebagian dari mereka masih mempertahankan agama, dan tradisi Hindu yang mereka anut berabad-abad.
Pemdes Kawak
[sunting | sunting sumber]Struktur pemerintah desa[2] Kawak periode 2009-2013:
- Kepala Desa = Eko Heri Purwanto
- Sekretaris (Carik) = -
- Bendahara = -
- Tata Usaha = -
- Modin = -
- Ketua BUMDes = -
- Komandan Hansip = -
- Ladu = -
- Bayan = -
- Kamituwo = -
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak memiliki beberapa tempat wisata, yaitu:
- Persawahan Kacang
- Sendang Wiji Katrisnan
- Makam Mbah Wali Kawak
- Makam Mbah Buyut Kawak
- Makam Mbah Wali Kawak II Syeh Hasanudin
Perayaan (event)
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak terdapat tradisi tahunan yang diselenggarakan sekali dalam setahun, yaitu:
- Festival Jondang
- Manganan
Potensi
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak adalah desa Penghasil Kacang Tanah berkualitas terbaik[3] sepulau Jawa. Kacang tanah produksi Jepara komoditas unggulan dari Kabupaten Jepara dan Provinsi Jawa Tengah. Kacang Tanah Jepara telah mendapatkan SK Menteri Pertanian sebagai komoditas unggul rasa enak, renyah, lebih gurih di banding wilayah lain, didukung dengan jenis tanah wilayah kabupaten Jepara yakni tanah latosol dan tanah aluvial menjadikan kacang dari kabupaten Jepara sebagai komoditas perusahaan kacang terbesar yakni Kacang Garuda dan Kacang Dua Kelinci.
Produk
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak selain terkenal sebagai penghasil kacang terbaik di Pulau Jawa juga mempunyai produk[4] kerajinan, yaitu
- Rekal Al-Qur'an
- Anyaman
- Ukiran Patung
- Pigura Bundar
- Kaligrafi
- Mebel
- Figura
Olahraga
[sunting | sunting sumber]Desa Kawak ingin mendirikan klub sepak bola untuk membawa nama baik Desa Kawak di Liga Jepara, P.S. Kawak adalah nama yang kemungkinan digunakan klub sepak bola dari Desa Kawak.
Perencanaan
[sunting | sunting sumber]Kepala desa Kawak memiliki beberapa rencana untuk menjadikan Desa kawak layak menjadi tempat wisata, yaitu:
- Menjadikan Desa Kawak menjadi Desa Wisata Kacang
dengan membangun tempat area outbound buat anak-anak sekolah dari usia PAUD hingga Dewasa.
- Membangun Bangunan Bentuk Kacang
Jawa Barat ada wisata kebun teh, maka kepala desa Kawak akan membangun wisata kebun kacang. Juga membangun Monumen/Patung berbentuk Kacang di dekat sawah kebun kacang, monumen kacang sebagai ikon dari Desa kawak.
- Membuat Tempat Melukis Anyaman
Hasil sebuah anyaman boleh dilukis sendiri oleh peserta outbound untuk dibawa pulang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-11. Diakses tanggal 2016-02-07.
- ^ http://www.pemdes-kawak.blogspot.com/
- ^ m.epetani.deptan.go.id/node/2028
- ^ http://kawakpakisaji.blogspot.com/p/produk_4.html