Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | كابوڤاتين كيوڠ اوتارا |
Julukan: Negeri Bertuah | |
Koordinat: 1°26′14″S 110°47′52″E / 1.43711°S 110.79781°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Tanggal berdiri | 26 Juni 2007 |
Dasar hukum | UU RI No. 6 Tahun 2007 |
Ibu kota | Sukadana |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Alfian (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Rene Rienaldy (Pj.) |
Luas | |
• Total | 4.568,26 km2 (1,763,82 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 128.009 |
• Kepadatan | 28/km2 (73/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 66,06 (2023) sedang [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | KB xxxx Z* |
Kode Kemendagri | 61.11 |
DAU | Rp 511.417.446.000,00- (2020)[4] |
Situs web | www |
Kabupaten Kayong Utara (Melayu Jawi: كابوڤاتين كيوڠ اوتارا) adalah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.
Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 8 Desember 2006. Dan kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ketapang. Jumlah penduduk Kayong Utara pada akhir tahun 2023 sebanyak 127.956 jiwa.[1]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang dan Selat Karimata |
Timur | Kabupaten Ketapang |
Selatan | Kabupaten Ketapang dan Selat Karimata |
Barat | Selat Karimata |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Daftar Bupati
[sunting | sunting sumber]No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Drs. H. Syarif Umar Alkadrie |
||||||||
H. Hildi Hamid |
Muhammad Said Tihi | |||||||
S.Sos | ||||||||
Drs. H. Syarif Yusniarsyah M.Si. |
[Ket. 2] | |||||||
Drs. Citra Duani |
Effendi Ahmad S.Pd.I |
- Catatan
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara dalam dua periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019[8] | 2019-2024[9] | ||
PKB | 3 | 2 | |
Gerindra | 2 | 1 | |
PDI-P | 2 | 1 | |
Golkar | 2 | 3 | |
NasDem | 3 | 2 | |
PKS | 1 | 2 | |
Perindo | (baru) 2 | ||
PPP | 3 | 2 | |
PAN | 2 | 1 | |
Hanura | 1 | 3 | |
Demokrat | 4 | 4 | |
PBB | 1 | 0 | |
PKPI | 1 | 2 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 12 | 12 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 kecamatan dan 43 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 122.311 jiwa dengan luas wilayah 4.568,26 km² dan sebaran penduduk 27 jiwa/km².[10][11]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kayong Utara, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Desa |
Daftar Desa |
---|---|---|---|
61.11.06 | Kepulauan Karimata | 3 | |
61.11.04 | Pulau Maya | 5 | |
61.11.05 | Seponti | 6 | |
61.11.02 | Simpang Hilir | 12 | |
61.11.01 | Sukadana | 10 | |
61.11.03 | Teluk Batang | 7 | |
TOTAL | 43 |
Demografi
[sunting | sunting sumber]Kayong Utara memiliki populasi minoritas Tionghoa dengan mayoritas penduduk asli. Sebagian besar penduduk Tionghoa di Kayong Utara adalah Teochew atau Hakka. Penduduk asli Indonesia yang tinggal di sana sebagian besar adalah keturunan Melayu. Dalam hal tutur kata, sebagian besar warga Kayong Utara menggunakan jenis aksen Melayu dalam bahasa Indonesia mereka, yang agak mirip dengan yang digunakan di Malaysia.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Pantai Pulau Datok
[sunting | sunting sumber]Pantai Pulau Datok adalah salah satu taman wisata alam yang ramai dikunjungi pada saat liburan atau hari biasa. Kawasan ini tergolong ramai bahkan dapat disebut sebagai tempat wisata yang nomor satu (terbanyak pengunjungnya). Tiap tahun wisata pantai ini menyedot ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di wilayah kabupaten Ketapang. Pantai yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan dan lebaran, pengunjung akan semakin banyak datang ke pantai Pulau Datok.[butuh rujukan]
Seiring dengan kepedulian pemerintah yang mulai sadar akan potensi pariwisata yang telah ada sejak zaman nenek moyangnya ini, Pantai Pulau Datok (PaPuTok)telah mulai nampakkan keindahan pantai yang tidak kalah bersaing dengan pantai-pantai terbaik Indonesia. Namun Sayang berita menggembirakan ini belum diketahui banyak orang di dalam maupun di luar negeri,sehingga belumbanyak pendapatan daerah yang dapat di ambil dari sektor yang paling potensial di KKU ini.
Oleh karena itu perlu diadakannya iklan yang banyak dan gencar di media Elektronik seperti Televisi (TV), sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun asing. Dan Jika Pemerintah KKU dapat menunjuk pengelola yang berkompeten, maka bukan tidak mungkin melalui iklan yang gencar ini akan membangkitkan angka kunjungan ke Kabupaten yang baru terbentuk sejak tahun 2007 ini.
Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Sukadana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dengan menggunakan sepeda motor pengunjung sudah dapat mendatangi daerah wisata ini. Dari kabupaten Ketapang saja jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 86 km. Jalan menuju pantai ini relatif baik dengan telah diaspalnya jalan menuju kawasan ini.
Letak objek wisata ini juga bisa ditempuh melalui jalan air. Bila anda dari kota Pontianak dapat menuju kawasan ini menggunakan speed boat dari “pelabuhan SENG HI” ke Sukadana, kemudian dilanjutkan dengan perjalan darat sekitar 3 km. Speed boat ini tersedia tiap hari dengan tarif Rp. 175 ribu rupiah, berangkat tiap jam 9 dari palabuhan Speed SENG HI (Depan Vihara).
Kota Sukadana
[sunting | sunting sumber]Biasanya pada bulan Desember - Januari merupakan saat yang tepat untuk melakukan wisata mengunjungi kota tertua di Kalimantan Barat ini karena pada bulan-bulan ini penduduk setempat sedang melakukan panen durian. Biasanya tiap panen besar atau disebut buah raya penduduk banyak membuat dodol durian yang di daerah setempat disebut lempok, lempok-lempok produksi Kabupaten Kayong Utara ini sudah sering dipamerkan pada acara-acara jajanan daerah, bahkan sudah menembus pasar dunia.[butuh rujukan]
Durian asli dari daerah ini juga sering dijual keluar kabupaten dan biasanya tujuan utamanya ke daerah Kabupaten Ketapang. Selain memiliki rasa yang khas durian dari Sukadana ini juga memiliki keanekaragaman varitasnya (variant), sehingga cocok untuk para ilmuwan yang akan meneliti buah durian di kawasan ini.
Tak hanya durian, monyet, hewan dan orang utan (Pongo pygmaeus) pada saat panen durian juga datang ke kebun-kebun buah pada siang hari, sehingga saat ini juga merupakan saat yang tepat untuk meneliti perilaku satwa orang hutan langsung di habitatnya. Jadi sambil berwisata kuliner pegunjung juga dapat menikmati kehidupan binatang liar yang tedapat di daerah Sukadana ini.
Untuk mendukung pelancong ke daerah ini pemerintah juga telah memperbaiki sarana jalan dan fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah Kota juga telah mendatangkan investor untuk membuat hotel sebagai sarana untuk menginap. Dengan adanya pembangunan hotel ini maka fasilitas kota ini akan semakin lengkap sehingga mendukung kenyamanan para pelancong. Adapun letak hotel yang sedang dibangun ini berada di tepi pantai sehingga akan menambah kesan eksotiknya, pemandangan yang ada di pantai Pulau Datok ini pun tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai di daerah lain di Indonesia.
Selain wisata pantai, eko tourism juga mempunyai prospek di daerah Kabupaten Kayong Utara ini. Pantai yang terletak di Kecamatan Sukadana ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Palung sehingga keanekaragaman hayati di kawasan ini juga terkenal di seluruh dunia.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 22 Juli 2024.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah Dan Agama Yang Dianut Di Kabupaten Kayong Utara". sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-09. Diakses tanggal 1 Agustus 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.kalbar.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Juli 2024.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 1 Agustus 2021.
- ^ "Hildi Hamid Pimpin Upacara di Hari Pertama Ngantor". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. 26 Juni 2013. Diakses tanggal 10 Desember 2016.
- ^ "Syarif Yusniarsyah Jabat Pj Bupati Kayong Utara". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. 25 Juni 2018. Diakses tanggal 2 Agustus 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Hamdan Darsani (19 September 2018). Madrosid, ed. "Resmi Dilantik, Citra Duani Siap Bangun Kayong Utara". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. Diakses tanggal 1 Oktober 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kayong Utara 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kayong Utara 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia)Situs web resmi