Keberlanjutan kenegaraan negara-negara Baltik
Keberlanjutan kenegaraan dari negara-negara Baltik mendeskripsikan keberlanjutan dari negara-negara Baltik sebagai entitas sah berdasarkan hukum internasional [1] meskipun berada di bawah pemerintahan Soviet dan pendudukan Jerman dari 1940 sampai 1991. Berdasarkan opini mayoritas, pendudukan negara-negara Baltik dianggap ilegal dan tindakan Uni Soviet dianggap berseberangan dengan hukum internasional secara umum dan traktat-traktat bilateral antara USSR dan negara-negara Baltik secara khusus.[2]
Keberlanjutan sah ini diakui oleh sebagian besar negara-negara Barat dan dilambangkan dalam praktik kenegaraan mereka.[3] Pengajuan Doktrin Stimson oleh Deklarasi Welles[4] yang menolak memberikan pengakuan resmi kepada pendudukan Soviet,[5] pemberontakan rakyat Baltik melawan rezim Soviet, dan keberadaan badan-badan kenegaraan Baltik dalam pengasingan memperkuat posisi sah bahwa kedaulatan negara-negara Baltik tak pernah diserahkan kepada Uni Soviet, dan pendudukan sui generis (Annexionsbesetzung atau "pendudukan aneksasi") berlangsung sampai kemerdekaan negara-negara Baltik pada 1991.[5] Maka dari itu, negara-negara Baltik tetap berdiri sebagai subjek hukum internasional.[6][7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ziemele (2005). hlm. 118.
- ^ Eisemann (2000). hlm. 731.
- ^ Elsuwege (2003). p. 378.
- ^ Hiden, John; Vahur Made; David J. Smith (2008). The Baltic question during the Cold War. Routledge. hlm. 1. ISBN 978-0-415-37100-1.
- ^ a b Mälksoo (2003), p. 193.
- ^ D. Zalimas, Legal and Political Issues on the Continuity of the Republic of Lithuania, 1999, 4 Lithuanian Foreign Policy Review 111–12.
- ^ RUSSIAN-SPEAKING MINORITIES IN ESTONIA AND LATVIA: PROBLEMS OF INTEGRATION AT THE THRESHOLD OF THE EUROPEAN UNION, PETER VAN ELSUWEGE, ECMI Working Paper # 20 April 2004.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Aust, Anthony (2005). Handbook of International Law. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-53034-7.
- Eisemann, Pierre Michel; Koskenniemi, Martti (2000). La succession d'États: la codification à l'épreuve des faits Les livres de droit de l'Académie. Hague Academy of International Law (edisi ke-Illustrated). Martinus Nijhoff. ISBN 978-90-411-1392-4.
- Hiden, Johan; Salmon, Patrick (1994) [1991]. The Baltic Nations and Europe (edisi ke-Revised). Harlow, England: Longman. ISBN 0-582-25650-X.
- Gerard, Craig. The Baltic question during the cold war. Routledge. ISBN 9781134197309.
- Mälksoo, Lauri (2003). Illegal Annexation and State Continuity: The Case of the Incorporation of the Baltic States by the USSR. M. Nijhoff Publishers. ISBN 90-411-2177-3.
- Marek, Krystyna (1968) [1954]. Identity and continuity of states in public international law (edisi ke-2). Geneva, Switzerland: Libr. Droz.
- Van Elsuwege, Peter (2008). From Soviet republics to EU member states: a legal and political assessment of the Baltic states' accession to the EU. BRILL. ISBN 978-90-04-16945-6.
- Van Elsuwege, Peter (2003). "State Continuity and its Consequences: The Case of the Baltic States". Leiden Journal of International Law. Cambridge Journals. 16: 377–388. doi:10.1017/S0922156503001195.
- Ziemele, Ineta (2005). State Continuity and Nationality: The Baltic States and Russia. Martinus Nijhoff Publishers. ISBN 90-04-14295-9.