Lompat ke isi

Kekuatan politik tumbuh dari laras senjata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mao Zedong, pemimpin komunis Tiongkok yang mencetuskan peribahasa tersebut.

Kekuatan politik tumbuh dari laras senjata (Hanzi: 枪杆子里面出政权; Pinyin: Qiānggǎn zi lǐmiàn chū zhèngquán) adalah sebuah peribahasa yang dicetuskan oleh pemimpin komunis Tiongkok Mao Zedong. Peribahasa tersebut awalnya dipakai oleh Mao pada sebuah pertemuan darurat Partai Komunis Tiongkok pada 7 Agustus 1927, pada permulaan Perang Saudara Tiongkok.[1] Mao memakai peribahasa tersebut untuk kedua kalinya pada 6 November 1938, saat pidatonya dalam sesi plenari keenam dari Komite Pusat VI PKT; lagi-lagi, pidato tersebut menyinggung soal Perang Saudara, dan kini juga dengan Perang Dunia II. Potongan dari pidato tahun 1938 ditonjolkan dan dimasukkan dalam Karya-karya Pilihan karya Mao, dengan judul "Masalah-masalah Perang dan Strategi". Terakhir pada 1964, peribahasa tersebut kembali digaungkan dan dipopulerisasikan dalam Kutipan dari Ketua Mao Tse-Tung karya Mao.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Li, Gucheng, ed. (1995). A glossary of political terms of the People's Republic of China (edisi ke-illustrated). Chinese University Press. hlm. 325. ISBN 978-9622016156. 
  2. ^ Mao, Zedong (1972). Quotations from Chairman Mao Tse-TungPerlu mendaftar (gratis). Peking: Foreign Languages Press. hlm. 61. ISBN 9780835123884. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]