Lompat ke isi

Kelangkaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:

  • Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
  • Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena massal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan.

Kelangkaan ini menunjukan hubungan antara berapa banyak barang yang ada dan berapa banyak barang yang kita perlukan, jadi kelangkaan ini merujuk pada barang yang susah ditemukan.

Faktor penyebab kelangkaan

[sunting | sunting sumber]
  • Keterbatasan sumber daya

Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

  • Perbedaan letak geografis

Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

  • Pertambahan jumlah penduduk

Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).[1]

  • Keterbatasan kemampuan produksi

Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Keterbatasan produksi menyebabkan penawaran tetap sedangkan permintaan barang tersebut tinggi sehingga selain menyebabkan kelangkaan juga dapat menyebabkan inflasi permintaan.[2]

  • Bencana alam

Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.[3]

  • Tidak ada pengganti (substitusi) yang efektif.[4]

Tidak adanya pengganti akan suatu barang atau jasa merupakan salah satu penyebab terjadinya kelangkaan.

Dampak ekonomi penyebab kelangkaan

[sunting | sunting sumber]
  • Kenaikan Harga (Inflasi)

Ketika suatu barang atau jasa langka, permintaan cenderung melebihi pasokan. Akibatnya, harga barang tersebut meningkat karena orang bersedia membayar lebih untuk mendapatkannya. Contohnya, Kelangkaan bahan bakar minyak dapat menyebabkan harga transportasi dan barang konsumsi naik karena biaya produksi dan distribusi meningkat.

  • Redistribusi Pendapatan

Kelangkaan sering menguntungkan kelompok tertentu (seperti produsen) dan merugikan kelompok lain (konsumen). Hal ini menciptakan ketimpangan ekonomi. Contohnya, Dalam situasi kelangkaan air bersih, penyedia air bisa mendapatkan keuntungan besar sementara masyarakat miskin mungkin kesulitan mengakses air karena mahal.

  • Menurunnya Kesejahteraan Konsumen

Dengan harga yang lebih tinggi, konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk kebutuhan pokok, mengurangi daya beli mereka untuk barang atau jasa lainnya. Contohnya, Jika terjadi kelangkaan bahan makanan pokok, masyarakat akan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder seperti pendidikan atau hiburan.

  • Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Kelangkaan sumber daya menghambat produksi dan distribusi barang, sehingga mengurangi output ekonomi secara keseluruhan. Contohnya, Jika industri manufaktur kekurangan bahan baku seperti logam atau kayu, kapasitas produksi berkurang, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Munculnya Pasar Gelap

Kelangkaan sering kali memicu aktivitas ilegal, seperti perdagangan di pasar gelap, di mana barang dijual dengan harga jauh lebih tinggi tanpa kontrol pemerintah. Contohnya, Ketika obat-obatan langka, beberapa individu atau kelompok mungkin menjualnya secara ilegal dengan harga tinggi, memperburuk masalah aksesibilitas.

Upaya mencegah kelangkaan

[sunting | sunting sumber]
  • Mengelola Sumber Daya dengan Bijak

Pengelolaan sumber daya secara efisien dan bertanggung jawab untuk menghindari pemborosan.

  • Diversifikasi Sumber Daya

Mengurangi ketergantungan pada satu jenis sumber daya dengan mencari alternatif yang lebih melimpah atau dapat diperbarui.

  • Peningkatan Produksi

Meningkatkan kapasitas produksi barang dan jasa melalui teknologi, inovasi, atau efisiensi proses.

  • Edukasi dan Kesadaran Publik

Mendidik masyarakat tentang pentingnya hemat sumber daya dan mengurangi konsumsi berlebihan.

  • Kebijakan Pemerintah yang Proaktif

Memberlakukan regulasi yang mendorong distribusi adil, pengelolaan sumber daya, dan inovasi untuk mencegah kelangkaan.

  1. ^ "Faktor kelangkaaan pertumbuhan penduduk". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-14. Diakses tanggal 2012-02-28. 
  2. ^ Kinapti, Tyas Titi (2019-03-17). Adelin, Fadila, ed. "Penyebab Inflasi dan Pentingnya Kestabilan Harga di Suatu Negara". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  3. ^ Faktor Kelangkaan Sumber Daya
  4. ^ Putri, Arum Sutrisni (ed.). "Kelangkaan: Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-02.