Lompat ke isi

Kelenjar Sebasea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kelenjar sebasea adalah kelenjar mikroskopis yang terdapat pada kulit mamalia dan berperan dalam memproduksi sebum, zat berminyak yang melindungi dan melembapkan kulit serta rambut. Kelenjar ini terutama ditemukan di wajah dan kulit kepala, tetapi tidak terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Aktivitas kelenjar sebasea dipengaruhi oleh hormon androgen, yang menyebabkan peningkatan produksi sebum selama masa pubertas.[1][2][3]

Struktur dan Fungsi

[sunting | sunting sumber]

Kelenjar sebasea terletak di dalam dermis dan umumnya berhubungan dengan folikel rambut, membentuk unit pilosebasea.[3] Sebum yang diproduksi oleh kelenjar ini mengandung lipid seperti squalene, asam lemak, dan kolesterol yang berperan dalam menjaga kelembapan kulit serta melindungi dari infeksi bakteri dan jamur. Selain itu, sebum membantu dalam pengaturan suhu tubuh dengan mencampurkan diri dengan keringat.[1]

Gangguan Kelenjar Sebasea

[sunting | sunting sumber]

Beberapa kondisi yang berkaitan dengan kelenjar sebasea meliputi:

  • Jerawat (Acne vulgaris): Terjadi akibat produksi sebum yang berlebihan dan penyumbatan pori-pori, yang dapat memicu peradangan oleh bakteri seperti ''Propionibacterium acnes''.[2][3]
  • Dermatitis seboroik: Peradangan kulit yang terjadi pada area dengan produksi sebum tinggi, seperti kulit kepala dan wajah.
  • Kista sebasea: Terbentuk akibat penyumbatan kelenjar sebasea, sering kali terjadi di bawah kulit.[2]
  • Nevus sebaceous: Tumor jinak yang muncul di kulit kepala, wajah, atau leher.
  • Karsinoma kelenjar sebasea: Jenis kanker langka yang biasanya berkembang di kelopak mata.
  • Hiperplasia sebasea: Pembesaran kelenjar sebasea yang menyebabkan munculnya benjolan kecil pada kulit, sering terjadi pada orang berusia lanjut.[1][2]

Peran dalam Perkembangan Kulit

[sunting | sunting sumber]

Kelenjar sebasea mulai aktif setelah lahir, kemudian aktivitasnya menurun selama masa kanak-kanak dan meningkat kembali saat pubertas akibat pengaruh hormon androgen. Produksi sebum mencapai puncaknya selama masa remaja dan dewasa awal, lalu menurun secara bertahap seiring bertambahnya usia.

Perawatan dan Pencegahan Gangguan

[sunting | sunting sumber]

Untuk menjaga kesehatan kelenjar sebasea, beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Membersihkan wajah secara rutin dengan pembersih lembut.
  • Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat atau retinoid.
  • Menghindari penggunaan produk berbahan dasar minyak yang dapat menyumbat pori-pori.
  • Menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
  • Menjaga hidrasi dengan mengonsumsi cukup air setiap hari.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Mengenal Fungsi Kelenjar Sebasea bagi Tubuh". Alodokter. 2021-08-09. Diakses tanggal 2025-03-09. 
  2. ^ a b c d e "Sebaceous Glands: Function, Location & Secretion". Cleveland Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-09. 
  3. ^ a b c Smith, R. J.; Bryant, R. G. (1975-10-27). "Metal substitutions incarbonic anhydrase: a halide ion probe study". Biochemical and Biophysical Research Communications. 66 (4): 1281–1286. doi:10.1016/0006-291x(75)90498-2. ISSN 0006-291X. PMID 3.