Kelenjar limfa
Kelenjar limfa | |
---|---|
![]() Struktur kelenjar limfa.1. Pembuluh limfa eferen 2. Sinus 3. Kelenjar limfa 4. Kapsul limfa 5. Medula 6. Katup untuk mencegah aliran balik 7. Pembuluh limfa aferen. | |
Rincian | |
Pengidentifikasi | |
Bahasa Latin | nodus lymphaticus (tunggal); nodi lymphatici (jamak) |
MeSH | D008198 |
TA98 | A13.2.03.001 |
TA2 | 5192 |
FMA | 5034 |
Daftar istilah anatomi |
Kelenjar limfa atau nodus limfa, atau disebut juga kelenjar getah bening atau nodus getah bening, adalah salah satu komponen dari sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh pada tubuh manusia. Kelenjar limfa berfungsi sebagai filter untuk cairan limfa mengumpulkan dan menghancurkan antigen (protein asing).[1] Kelenjar limfa dapat ditemukan pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh dan di dekat organ-organ yang berbatasan dengan luar tubuh.[2]
Kelenjar limfa dilewati oleh pembuluh-pembuluh limfa sehingga kelenjar limfa saling berhubungan satu sama lain. Pembuluh-pembuluh tersebut membawa cairan limfa, yang umumnya berupa sel darah putih terutama limfosit T dan B.[3]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Tubuh manusia memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar limfa dan umumnya berada di daerah submandibular (bagian bawah pada rahang bawah), ketiak (noduli limfatisi subklavialis), lipatan paha, amandel, serta dinding tekak. Kelenjar limfa tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran kemih, dan saluran pernapasan. Letak kelenjar tersebut sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.
Kelenjar limfa juga memiliki jaringan folikel yang tersusun oleh limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan sedikit limfosit T. Jaringan folikel kelenjar limfa dibagi menjadi dua, yaitu folikel limfoid primer yang berupa agregat kecil sel-sel, dan ketika ada stimulasi antigen berubah menjadi folikel limfoid sekunder yang berupa agregat besar sel-sel teraktivasi. Folikel limfoid sekunder akan hilang secara bertahap setelah 2-3 minggu. Pada folikel limfoid sekunder terdapat bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan limfosit T helper tipe-2 (CD4). Sedangkan pada bagian luar pusat benih (corona) terdapat limfosit B naif. Jaringan folikel tersebut berfungsi menampung limfosit B imunokompeten yang bergantung aktivasi antigen.[3] Folikel-folikel limfatikus dapat ditemukan di permukaan dinding usus halus, tepatnya di lapisan lamina propia. Bagian tersebut dinamakan Peyer's patch.[1][3]
Infeksi
[sunting | sunting sumber]Ketika tubuh sedang melawan infeksi, limfosit pada kelenjar limfa bertambah dengan cepat. Akibat dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen dan memiliki sel pertahanan tubuh m
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Sistem limfatik
-
Sistem, limfatik manusia
-
Limfatik lengan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Aryulina, Diah; et al. (2004). BIOLOGI SMA dan MA: untuk Kelas XI - Jilid 2. Jakarta: ESIS. hlm. 131–132. ISBN 978-979-734-550-1.
- ^ Karmana, Oman (2008). Nurdiansyah, Andri, ed. Biologi untuk Kelas IX Semester 1 SMA. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 130. ISBN 978-979-758-582-2.
- ^ a b c Rehfeld, Anders; Nylander, Malin; Karnov, Kirstine (2017). Compendium of Histology: A Theoretical and Practical Guide (dalam bahasa Inggris). Switzerland: Springer. hlm. 388, 389, 396, 400. ISBN 978-3-319-41873-5.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Tata Laksana Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
- Immunology Lecture 4, Biology 328 Diarsipkan 2008-01-17 di Wayback Machine. di Universitas Kentucky bagian Barat (WKU)
- Lymph Nodes
- Histologi di UB 07101loa