Kenapa Harus Bule?
Kenapa Harus Bule? adalah film drama komedi romantis Indonesia yang ditulis dan disutradarai oleh Andri Cung beserta dua produser yaitu Nia Dinata dan Kyo Hayanto. Film ini dirilis di bioskop pada 22 Maret 2018 dan dibintangi oleh Putri Ayudya, Natalius Chendana, dan Cornelio Sunny.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Pipin Kartika (Putri Ayudya) sangat terobsesi untuk punya suami bule. Di umur 30, ia belum juga mendapatkannya. Frustasi karena ia seringkali bertemu bule brengsek di Jakarta, Pipin memutuskan untuk pindah ke Bali untuk mencari cinta. Sesampainya di Bali, dengan bantuan kawan baiknya Arik (Michael Kho), Pipin mulai berkenalan dengan seorang indo (mulatto). Tapi ternyata si Indo adalah Buyung, teman masa kecil Pipin yang menyamar jadi bule biar bisa disukai Pipin. Sebenarnya Pipin suka dengan Buyung, tapi ia tak mau melanggar idealismenya untuk bersuami bule. Maka Pipin akhirnya pacaran dengan Gianfranco (Cornelio Sunny), seorang Italia. Awalnya Pipin mabuk cinta, tapi Gianfranco ternyata seorang pembohong besar. Pipin putus asa, lalu akhrnya mengambil jalan terakhir untuk menemukan cinta sejati.[1]
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Penerimaan kritik dan media bercampur. Jakarta Post menulis: "Kenapa Harus Bule? is one of the rare powerful Indonesian comedies. The plot was both entertaining and strong. Although the conversation might be hard to follow for international audiences, as it uses a lot of slang, Kenapa Harus Bule? is a must-watch movie for those against beauty stereotypes."[2]
Penghargaan dan Nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2018 | Anugerah Lembaga Sensor Film | Film Bioskop Usia 21 tahun ke Atas | Andri Cung | Menang |
Asian Academy Creative Awards | Asian Academy Creative Award (Best Actor in a Supporting Role) | Michael Kho | Menang |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kenapa Harus Bule? (2018) - IMDb, diakses tanggal 2020-08-06
- ^ Post, The Jakarta. "'Kenapa Harus Bule?' brilliantly discusses beauty stereotypes". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-06.