Kerajaan Serbia
Kerajaan Serbia Краљевина Србија Kraljevina Srbija | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1882–1918 | |||||||||||
Semboyan: Само слога Србина спашава Samo sloga Srbina spašava | |||||||||||
Kerajaan Serbia sebelum Perang Dunia I | |||||||||||
Ibu kota | Beograd | ||||||||||
Bahasa resmi | Serbia | ||||||||||
Pemerintahan | Monarki konstitusional | ||||||||||
Raja | |||||||||||
• 1882–1889 | Milan Obrenović IV | ||||||||||
• 1889–1903 | Aleksandar Obrenović | ||||||||||
• 1903–1918 | Peter I Karađorđević | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan | 6 Maret 1882 | ||||||||||
Agustus 1914 – November 1915 | |||||||||||
1 Desember 1918 | |||||||||||
Kode ISO 3166 | RS | ||||||||||
| |||||||||||
Kerajaan Serbia adalah sebuah negara monarki di kawasan Balkan yang eksis dari abad ke-12 hingga awal abad ke-15. Negara ini memainkan peran penting dalam sejarah Eropa Tenggara, terutama dalam periode Perang Salib dan invasi Ottoman. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kekaisaran Serbia dan pendahulu dari Despotat Serbia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal Berdirinya (1217-1346)
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Serbia didirikan pada tahun 1217 ketika Stefan Nemanjić, seorang anggota Dinasti Nemanjić, dinobatkan sebagai Raja Serbia. Penobatannya dilakukan oleh Paus Honorius III, yang memberikan legitimasi internasional pada kerajaan ini. Sebelum menjadi kerajaan, Serbia adalah sebuah kadipaten semi-independen di bawah Kekaisaran Bizantium.
Stefan Nemanjić, yang dikenal sebagai Stefan yang Dimahkotai (Stefan Prvovenčani), memanfaatkan situasi geopolitik untuk memperkuat posisinya, menjalin hubungan baik dengan Kekaisaran Bizantium dan negara-negara Eropa Barat. Di bawah pemerintahannya, Serbia berkembang menjadi pusat perdagangan dan budaya.
Puncak Kejayaan (1346-1371)
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1346, Kerajaan Serbia diubah menjadi Kekaisaran Serbia di bawah kepemimpinan Stefan Dušan. Di bawah kekuasaannya, Serbia mencapai puncak kejayaannya dengan wilayah yang mencakup sebagian besar Balkan, termasuk Makedonia, Albania, Montenegro, dan Yunani Utara. Dušan memperkenalkan Kodeks Dušan, sebuah kumpulan hukum yang menjadi dasar sistem hukum di Serbia.
Namun, setelah kematian Stefan Dušan pada tahun 1355, kekaisaran ini mengalami fragmentasi. Perebutan kekuasaan antar keluarga bangsawan melemahkan negara, membuatnya rentan terhadap ancaman eksternal.
Kemunduran dan Jatuhnya Kerajaan (1371-1459)
[sunting | sunting sumber]Setelah kekalahan di Pertempuran Maritsa pada tahun 1371, Kekaisaran Serbia kembali menjadi kerajaan, dengan wilayah yang lebih kecil. Serbia semakin melemah di bawah tekanan invasi Kesultanan Utsmaniyah.
Pada tahun 1389, Pertempuran Kosovo berlangsung antara Serbia yang dipimpin oleh Pangeran Lazar Hrebeljanović dan pasukan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Murad I. Meskipun hasilnya tidak menentukan, pertempuran ini menjadi simbol perlawanan Serbia terhadap Utsmaniyah.
Kerajaan Serbia secara resmi berakhir pada tahun 1459 ketika ibu kota terakhir, Smederevo, jatuh ke tangan Ottoman.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Serbia mencakup wilayah yang saat ini menjadi bagian dari Serbia, Montenegro, Kosovo, dan sebagian Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Albania, Makedonia Utara, serta Yunani Utara. Wilayah ini terdiri dari pegunungan, dataran subur, dan sungai-sungai besar seperti Sungai Danube, Sava, dan Morava.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Sistem Monarki
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Serbia adalah monarki feodal yang dipimpin oleh seorang raja. Raja memiliki kekuasaan absolut, tetapi sering kali dibatasi oleh bangsawan feodal yang menguasai wilayah tertentu.
Dinasti Nemanjić
[sunting | sunting sumber]Dinasti Nemanjić adalah dinasti penguasa paling berpengaruh di Serbia. Mereka dikenal karena memperluas wilayah kerajaan, memperkuat ortodoksi Kristen Timur, dan mendukung seni serta budaya.
Raja terkenal dari dinasti ini termasuk:
- Stefan Nemanjić (Stefan yang Dimahkotai)
- Stefan Uroš I
- Stefan Dušan (Stefan yang Agung)
Agama
[sunting | sunting sumber]Kristen Ortodoks Timur menjadi agama resmi di Kerajaan Serbia setelah Raja Stefan Nemanjić dimahkotai. Gereja Ortodoks Serbia memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai lembaga spiritual maupun politik. Patriarkat Peć adalah pusat spiritual Gereja Ortodoks Serbia selama periode ini.
Budaya dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Serbia terkenal dengan gaya arsitektur Bizantium-Slavik, yang terlihat dalam pembangunan biara dan gereja. Contoh terkenal termasuk:
- Biara Studenica
- Biara Žiča
- Biara Gračanica
Sastra
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Serbia adalah pusat kebangkitan sastra Slavik di Balkan. Banyak karya keagamaan, hukum, dan sejarah ditulis dalam bahasa Slavonik Gerejawi.
Musik dan Seni
[sunting | sunting sumber]Musik liturgi Ortodoks mendominasi budaya musik Serbia pada periode ini, dengan pengaruh Bizantium yang kuat. Lukisan dinding (fresco) di biara-biara Serbia menjadi salah satu contoh seni Bizantium terbaik.
Warisan dan Signifikansi
[sunting | sunting sumber]Meskipun Kerajaan Serbia berakhir pada abad ke-15, warisannya tetap hidup dalam budaya dan identitas nasional Serbia. Hari ini, banyak situs sejarah dari periode ini dilindungi sebagai warisan dunia UNESCO.
Daftar Raja Kerajaan Serbia
[sunting | sunting sumber]- Stefan Nemanjić (1217-1228)
- Stefan Radoslav (1228-1234)
- Stefan Vladislav (1234-1243)
- Stefan Uroš I (1243-1276)
- Stefan Dragutin (1276-1282)
- Stefan Milutin (1282-1321)
- Stefan Dečanski (1321-1331)
- Stefan Dušan (1331-1355)
- Stefan Uroš V (1355-1371)
Akhir dan Transisi ke Despotat Serbia
[sunting | sunting sumber]Setelah jatuhnya Kerajaan Serbia, sisa wilayah yang dikuasai oleh penguasa lokal menjadi bagian dari Despotat Serbia. Despotat ini menjadi benteng terakhir melawan invasi Ottoman hingga akhirnya juga runtuh pada tahun 1459.