Kerayaan, Sangkulirang, Kutai Timur
Kerayaan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Timur | ||||
Kabupaten | Kutai Timur | ||||
Kecamatan | Sangkulirang | ||||
Kode Kemendagri | 64.08.05.2001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | -+ 1500 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kerayaan adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Assalamualaikum Wr.Wb Sebelumnya penulis ingin memberitahukan bahwa apa yang di tuangkan pada catatan ini adalah hasil dari sumber" yang di ambil secara langsung di desa tersebut melalui masyarakat pribumi di desa tersebut, dalam hal penulis hanya bertujuan untuk membuat dokument tentang dayak basap yang berada di daerah kalimantan timur. Agar ade- ade kami maupun keturunan kami masih bisa belajar asal usul budaya diri.
Jika ada yang kurang berkenan mohon maaf, dan apabila terdapat kisah asal yang mungkin kurang dari yang tertulis saya akan merefisi apa yang telah saya tulis.
Desa kerayaan atau di baca keraya'an adalah desa Tua yang telah berdiri sebelum tahun 1945, yang mana sebelum kemerdekaan pun desa ini telah terbentuk dengan nama wilayah kampung kerayaan ( kerajaan ) hal ini di kuatkan dengan adanya diantara orang" tua mereka ( dayak basap kerayaan/ pribumi sempat berkerja rodi pada jaman jepang, hal ini menandakan bahwa keberadaan mereka dayak basap kerayaan di tempat ini memang sudah lama sampai saat ini.
Kepercayaan Dayak basap di desa kerayaan : Yang mana awal kepercayaan masyarakat dayak di desa tersebut adalah Beliant lalu pindah memeluk agama Islam, keislaman ini terjadi dari bagian pemerintah di bidang Depak saat itu mengirim seorang ustadz/ ulama ke desa dayak basap ini maka itulah awal terjadinya memeluk agama bagi suku dayak basap di desa kerayaan.
Sampai negara ini merdeka dan dimana wilayah" provinsi, kabupaten ,kecamatan maupun desa telah di bentuk oleh negara, maka didaerah teluk/seperti tanjung yang di sebut Benua baru oleh orang" dulu yang sekarang kita kenal ( Kecamatan Sangkulirang ) pun menjadi salah satu kecamatan yang berada di dalam kawasan kabupaten Kutai Kartanegara, namun karna letak geografis yang terlalu jauh pemerintah membuat pemekaran kabupaten yang sampai sekarang bernama kabupaten Kutai Timur.
Suku Dayak Basap di desa kerayaan, adalah Dayak Pantai yang termasuk salah satu dayak yang berada di bagian paling timur di daratan kalimantan, dayak basap ini seringkali dikatakan serumpun dengan dayak punan yang tersebar di daerah Kalbar, kaltar, dan Kaltim bahkan ada sebagian kecil di sabah. Namun dayak basap ini memiliki bahasa, dialek, sejarah, dan budaya yang berbeda dengan dayak punan. Bahkan sesama Dayak Basap pun di beberapa lokasi terdapat perbedaan dialek, kendati demikian masing-masing dari mereka masih mengerti satu sama lain/
Ciri khas sejanta dayak basap pantai ( kerayaan ):
Mandau,dengan gagang dayak basap pesisir, ( kerayaan ) adalah jenis pampangan dalam bahasa mereka ( dayak basap kerayaan ). Tombak. Sumpit + upas ( racun dari getah pohon ).
Kelebihan dayak basap ini, mereka mahir dalam membuat ramuan" dari akar / banir" tumbuhan ataupun pohon yang di hutan mereka. Makanya jarang sekali mereka ada yang yang pergi kedokter untuk berobat saat sakit, karna mereka juga bisa membuat penawar berbagai gejala/ sakit pada umumnya.
Mata pencarian dayak basap di desa kerayaan yaitu berburu, mancing, dll umumnya hal biasa yang di lakukan masyarakat dayak di tanah kalimantan. Namun karna hutan mereka telah hampir dikata kan di ujung kepunahan dalam bahasa kasarnya! karna akibat perusahaan kayu dan sawit yang masuk dengan cara yang tak dapat di kontrol, yg entah kurang jelas sampai saat ini tata letak batas untuk hak kelola, pihak perusahaan juga biasanya tidak menunjukan bila tidak di tanya, hal ini biasanya karna masyarakat lokal yang pada waktu itu kita maklumi kurangnya SDM, yang mana harus berhadapan dengan orang" yang sudah bertitle.
Kabarnya sekarang nama kampung tersebut telah berubah menjadi nama kampung kerayaan bilas ,dibaca ( keraya'an Bilas )