Lompat ke isi

Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerjo Lor
Kantor Kepala Desa Kerjo Lor
Kantor Kepala Desa Kerjo Lor
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenWonogiri
KecamatanNgadirojo
Kode Kemendagri33.12.13.2005 Edit nilai pada Wikidata
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:


Desa Kerjo Lor adalah sebuah desa yang berada di areal daratan namun bukan pegunungan dan bukan pula dataran rendah dimana beberapa sungai melintas dari arah utara mengalir ke selatan. Desa Kerjo Lor masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.[butuh rujukan]

Wilayah Administratif

[sunting | sunting sumber]

Secara geografis Desa Kerjo Lor berbatasan dengan desa yang se-wilayah Kecamatan Ngadirojo yaitu Desa Kerjo Kidul, Desa Mlokomanis Wetan, Desa Ngadirojo Kidul dan Desa Pondok sedangkan yang berbatasan luar Kecamatan Ngadirojo yaitu Desa – desa yang ada di Kecamatan Sidoharjo dan Kecamatan Girimarto.[butuh rujukan]

Pembagian Wilayah

[sunting | sunting sumber]
  • Dusun Tukluk
  • Dusun Ketonggo
  • Dusun Kerdu
  • Dusun Jatimerto
  • Dusun Sidokriyo
  • Dusun Karang Kidul
  • Dusun Cengklok
  • Dusun Tempel
  • Dusun Dokeso
  • Dusun Tare
  • Dusun Waduk
  • Dusun Sentul
  • Dusun Kasihan
  • Dusun Logung

Sejarah Desa

[sunting | sunting sumber]

Belum ditemukan kebenaran data terkait kapan mulainya Pemerintahan Desa Kerjo Lor ini. Namun sebagai gambaran umum dari informasi yang diterima, terkait pemberian nama Desa Kerjo Lor berasal dari bahasa jawa yaitu Kerjo (Kerja) dan Lor (Utara) dimana saat itu terdapat sebuah pabrik di sebelah selatan yang tepatnya di Desa Gemawang dimana pekerjanya berasal dari utara Desa Gemawang dan untuk memudahkan pengawasan, maka wilayah tempat tinggal pekerja tersebut kemudian dibagi menjadi dua yaitu pekerja dari utara yang kemudian untuk memudahkan pemanggilan menjadi kerja utara atau dalam bahasa jawa yaitu Kerja Lor atau Kerjo Lor dan pekerja dari selatan yang kemudian disebut Kerjo Kidul.[butuh rujukan]

Kepala Desa Pertama

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa yang pertama adalah Bapak Poncodiprono, beliau mempunyai gelar Demang yang sangat dimungkinkan gelar itu anugerah kebesaran dari Kraton Surakarta dan bisa jadi wilayahnya saat itu bukan Desa melainkan Kademangan.[butuh rujukan]

Saat itu Indonesia belum merdeka karena masih dijajah oleh Belanda dengan pusat Pemerintahan Demang Poncodiprono terletak di Dusun Waduk.[butuh rujukan]

Kepala Desa Kedua

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa kedua, Demang Poncodiprono mempunyai putra bernama Kartowijoyo yang rupanya sejak awal pemerintahannya dipersiapkan untuk menggantikan jabatannya. Setelah Demang Poncodiprono meninggal dunia, Kartowijoyo menggantikan kedudukan ayahnya menjadi Kepala Desa Kerjo Lor.[butuh rujukan]

Kepala Desa Ketiga

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa ketiga ialah Karto Wijoyo, yang namanya sama dengan Kepala Desa kedua. Beliau bukanlah keturunan dari Demang Poncodiprono melainkan berasal dari Desa Gedong hanya saja memiliki nama yang kebetulan sama. Konon kabarnya beliau mampu memadamkan kekacauan dan huru hara yang mengganggu ketentraman masyarakat Desa Kerjo Lor saat itu, sebagai imbalan jasanya kemudian beliau dikukuhkan sebagai Kepala Desa Kerjo Lor. Kemudian Pusat Pemerintahan Desa Kerjo Lor dipindahkan dari Dusun Waduk ke Dusun Ketonggo.[butuh rujukan]

Kepala Desa Keempat (1937 – 1967)

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa keempat ialah Ronggo Wijoyosastro, beliau memegang tampuk Pemerintahan Desa Kerjo Lor tahun 1937 – 1967. Kepala Desa ini mendapat gelar Ronggo sebagai gelar kehormatan atas jasanya bahkab gelar tersebut diperoleh sejak awal pemerintahannya. Walaupun pemerintahannya masih dalam masa penjajahan tetapi berangsur-angsur Kerjo Lor mulai membangun diri. Dalam bidang pendidikan misalnya dibangun Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Kerjo Lor I, II dan III termasuk sekolah lama yang dipersiapkan oleh Ronggo Wijoyosastro.[butuh rujukan]

Masa pemerintahan Ronggo Wijoyosastro

  1. Masa Penjajahan Belanda
  2. Masa Penjajahan Jepang
  3. Masa Kemerdekaan

Kecuali itu mengalami goncangan percobaan pemberontakan PKI hingga dua kali tahun 1948 pemberontakan di Madiun yang imbasnya sampai di Desa Kerjo Lor, kemudian pemberontakan PKI yang kedua pada tahun 1965.[butuh rujukan]

Berkat kegigihan dan keuletan beliau, Ronggo Wijoyosastro berhasil membawa Desa Kerjo Lor ke kancah pembangunan lahir dan batin. Kemudian Pusat Pemerintahan dari yang berlokasi di Dusun Ketonggo dipindahkan ke Dusun Waduk lagi setelah berhasil membebaskan Desa Kerjo Lor dari pemberontakan PKI dan berakhir masa pemerintahanya pada tahun 1967 karena meninggal dunia.[butuh rujukan]

Kepala Desa Kelima (1969 – 1988)

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa kelima yaitu Soekadi dengan masa jabatannya pada tahun 1969 – 1988. Soekadi kemudian memindahkan dan mulai membangun ibu kota pemerintahan desa yang baru, dari Dusun Waduk ke Dusun Dokeso. Pada masa Soekadi, Indonesia mulai menapaki mas Pembangunan yakni Pembangunan Lima Tahun atau Repelita yang dengan sendirinya Pemerintahan Desa Kerjo Lor pun mulai berbenah diri melaksanakan pembangunan di segala sektor. Masa jabatan Soekadi berakhir pada tahun 1988 karena beliau tidak mencalonkan kembali untuk masa jabatan yang kedua.[butuh rujukan]

Kepala Desa Keenam (1988 – 1997)

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa keenam yaitu Widadmoyo dengan masa jabatannya pada tahun 1988 – 1997 untuk Periode I, kemudian terpilih kembali pada Periode II yaitu untuk masa jabatannya pada tahun 1997 – 2006. Selama pemerintahan beliau pembangunan disegala bidang mulai mengalami banyak peningkatan, mulai dari status Desa Swakarya sampai masuk klasifikasi Desa Swasembada dan Desa Pelopor P4 Utama.[butuh rujukan]

Kepala Desa Ketujuh (2007 – sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa ketujuh yaitu Laura Isabella, beliau merupakan putri dari Widadmoyo dan dengan dukungan dari masyarakat berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007 sebagai Periode I untuk masa jabatan tahun 2007 – 2012, kemudian terpilih kembali untuk Periode II untuk masa jabatan tahun 2013 – 2018, sebelum berakhirnya masa jabatan untuk Periode II terbit aturan baru yang mengatur tentang masa jabatan Kepala Desa yang semula hanya diatur 2 (dua) Periode menjadi 3 (tiga) Periode sehingga mencalonkan dan memenangkan kembali untuk Periode III dengan masa jabatan tahun 2019 – 2025.[butuh rujukan]

Desa Kerjo Lor memiliki gedung kantor yang digunakan untuk pelayanan masyarakat dan terbagi Ruang Kepala Desa, Ruang Sekretariat Desa, Ruang Data dan Pemajangan Monografi, Ruang SJDI dan Ruang Pelayanan.[butuh rujukan]

Desa Kerjo Lor juga memiliki balai desa yang megah pada jamannya akan tetapi karena perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan balai desa tersebut sudah tidak sesuai lagi, maka atas dasar kesepakatan bulat hasil rapat bersama antara Pemerintah Desa, Lembaga – lembaga Desa dan seluruh komponen masyarakat akhirnya balai desa Kerjo Lor dilelang dan didirikan balai desa baru yang multi guna sebagai gedung serba guna untuk acara Rapat Dinas, Pertemuan sosial masyarakat, gedung olah raga maupun acara yang memerlukan ruangan yang luas. Peletakan batu pertama pembangunan balai desa yaitu pada hari Kamis tanggal 06 Oktober 2005 dimana sumber dana diperoleh dari APBD Kabupaten Wonogiri, swadaya masyarakat, pemanfaatan kekayaan desa berupa turus jalan, hasil lelang bangunan balai desa yang lama dan para donator termasuk di dalamnya masyarakat Kerjo Lor yang dirantau yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakart Kerjo Lor, kemudian pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2009 gedung balai desa serba guna selesai dan diresmikan oleh Bupati Wonogiri serta pemberian nama gedung Mandala Bhakti Praja yang artinya Tempat yang dipakai untuk mengungkapkan janji setia kepada Negara.[butuh rujukan]

Demografi Desa

[sunting | sunting sumber]

Desa Kerjo Lor merupakan daratan bukan pegunungan dan bukan pula dataran rendah, beberapa sungai melintas dari arah utara mengalir ke selatan.[butuh rujukan]

Letak Geografis Desa

[sunting | sunting sumber]

Secara geografis Desa Kerjo Lor berada pada wilayah 0°35'38.1012"S garis Lintang dan 110°13'32.8584"E garis Bujur. 0°35′38.1012″S 110°13′32.8584″E / 0.593917000°S 110.225794000°E / -0.593917000; 110.225794000[butuh rujukan]

Batas Wilayah Desa

[sunting | sunting sumber]

Desa Kerjo Lor merupakan sebagian dari wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah yang letaknya di sebelah timur Kecamatan Ngadirojo.[butuh rujukan]

Desa Kerjo Lor berbatasan dengan desa yang se-wilayah Kecamatan Ngadirojo dan berbatasan dengan desa di luar Kecamatan Ngadirojo.[butuh rujukan]

Adapun batas Desa Kerjo Lor adalah sebagai berikut :[butuh rujukan]

Peta Kerjo Lor
Peta Wilayah Desa Kerjo Lor
Sebelah Utara
1) Sebagian Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo
2) Sebagian Desa Waleng, Kecamatan Girimarto
3) Sebagian Desa Doho, Kecamatan Girimarto
Sebelah Selatan
Berbatasan dengan Desa Kerjo Kidul, Kecamatan Ngadirojo
Sebelah Timur
1) Berbatasan dengan Desa Kerjo Kidul, Kecamatan Ngadirojo
2) Berbatasan dengan Desa Kedunggupit, Kecamatan Sidoharjo
Sebelah Barat
1) Sebagian Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo
2) Sebagian Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo

Demikian juga Desa Kerjo Lor terlintas Jalan Raya jurusan Wonogiri – Ponorogo. Masyarakat Desa Kerjo Lor sebagian besar menekuni bidang pertanian kurang lebih 90%.[butuh rujukan]

Data Desa

[sunting | sunting sumber]

Data Umum

[sunting | sunting sumber]
1. Tipologi Desa : Perladangan
2. Klasifikasi Desa : Swakarya
3. Kategori Desa : Madya
4. Luas Wilayah : 1085 Ha
a. Lahan Sawah : 159 Ha
b. Ahan Ladang : 0
c. Lahan Perkebunan : 143 Ha
d. Hutan : 0
e. Waduk/Danau/Situ : 0
f. Lahan Lainnya : 783 Ha
Pembagian Luasan Wilayah
— Luas tanah sawah : 159 Ha
— Luas tanah kering : 727 Ha
— Luas tanah basah : 0 Ha
— Luas tanah perkebunan : 143 Ha
— Luas fasilitasi umum : 53 Ha
— Luas tanah hutan : 0 Ha
Total Luas : 1082 Ha
Tanah Sawah
— Sawah Irigasi Teknis : 60 Ha
— Sawah Irigasi ½ Teknis : 75 Ha
— Sawah Tadah Hujan : 24 Ha
— Sawah Pasang Surut : 0 Ha
Total Luas : 159 Ha
5. Luas Tanah Kas Desa : 40 Ha
6. Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)
a. Pemerintah Kecamatan : 7 km
b. Pemerintah Kota : 12 km
c. Ibukota Provinsi : 280 km
7. Jumlah Kepala Keluarga : 3248 KK
a. Keluarga Pra Sejahtera : 637 KK
b. Keluarga Sejahtera : 2532 KK
c. Keluarga Sejahtera III Plus : 79 KK
7. Jumlah Penduduk : 9069 jiwa
a. Laki-laki : 4537 jiwa
b. Perempuan : 4496 jiwa
c. Usia 0 - 17 : 1790 jiwa
d. Usia 18 - 55 : 5668 jiwa
e. Usia 55 keatas : 1736 jiwa

Pemerintahan Desa

[sunting | sunting sumber]
a. Kepala Desa : 1 orang
b. Sekretaris Desa : 1 orang
c. Kepala Seksi Pemerintahan : 1 orang
d. Kepala Seksi Kesejahteraan : 1 orang
e. Kepala Seksi Pelayanan : 1 orang
f. Kepala Urusan Keuangan : 1 orang
g. Kepala Urusan Perencanaan : 1 orang
h. Kepala Urusan Tata Usaha Umum : 1 orang
i. Kepala Dusun : 5 orang

Kelembagaan

[sunting | sunting sumber]
1. BPD (Badan Permusyawaratan Desa) : 9 Orang
2. LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) : 14 Orang
3. TP PKK : 7 Orang
4. BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) : 1
5. RT/RW
a. Jumlah RT : 57 RT
b. Jumlah RW : 16 RW

Ranking & Status Desa IDM

[sunting | sunting sumber]
1. Desa Mandiri/Desa Sembada : tahun 2022
2. Desa Maju/Desa Pra-Sembada : tahun
3. Desa Berkembang/Desa Madya : tahun
4. Desa Tertinggal/Desa Pra-Madya : tahun
5. Desa Sangat Tertinggal/Desa Pratama : tahun

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Tahun Nama Penghargaan Pemberi/Ajang Tanggal & Lokasi
2021 Desa Dengan Penurunan Stunting Terbaik Bupati Wonogiri Wonogiri, 16 November 2021