Kerto Pengalasan
Basah Ngabdullatip Kerto Pengalasan (O Jawa: Kerta Pengalasan) (1795-sekitar 1866) adalah salah satu senopati yang berpihak pada Pangeran Diponegoro pada masa Perang Jawa. Sebelum perang, Pengalasan menjadi kepala desa di Desa Tanjung, Nanggulan, Kulon Progo dengan nama Kromowijoyo (O Jawa: Kramawijaya). Ia juga diangkat menjadi abdi dalem di dalam wilayah benteng dan mempelajari adat istiadat kedaton. Menurut Babad Kedhung Kebo, Pengalasan mampu menggambar bagian dalam dan bagian luar kedaton secara rinci, bertugas pada akhir masa pemerintahan Sultan Hamengkbuwono III (3-4 November 1814) dan Sultan Hamengkubuwono IV (6-7 Desember 1822). Pengalasan diperintahkan oleh anak dari Pangeran Blitar I (?1784-1827), salah satu putra dari Sultan Hamengkubuwono I untuk mendukung Diponegoro dalam mengadakan perang.[1]
Setelah Perang Diponegoro
[sunting | sunting sumber]Setelah perang, Pengalasan menetap di kota Semarang dan namanya dipakai untuk memberikan nama salah satu kampung di Semarang: Kampung Basahan meskipun nama tersebut sudah tidak dipakai lagi.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Carey, Peter (2017). Judul: Sisi Lain Diponegoro – Babat Kedung Kedo dan Historiografi Perang Jawa. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-424-680-8.
- ^ Wiwoho, Laksono Hari (ed.). "Keunikan Kampung Kuno Semarang". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-19.