Keuskupan Bogor
Keuskupan Bogor Dioecesis Bogorensis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | |
Jakarta | |
Dekanat |
|
Kantor pusat | Jl. Kapten Muslihat No. 22, Kel. Paledang, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor 16122 |
Koordinat | 6°35′49″S 106°47′36″E / 6.5970°S 106.7932°E |
Statistik | |
Luas | 18.366 km2 (7.091 sq mi)[1] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2021) 20.559.829 94.381 (0,5%) |
Paroki | 27 |
Imam | 97 (78 imam diosesan) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 9 Desember 1948 |
Katedral | Beatae Mariae Virginis, Bogor |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | Paskalis Bruno Syukur, O.F.M.[2] |
Vikaris jenderal | R.D. Yohanes Suparta[3] |
Vikaris episkopal |
|
Vikaris yudisial | R.D. Yohanes Driyanto[3] |
Sekretaris jenderal | R.D. Marselinus Wisnu Wardhana[3] |
Ekonom | R.D. Andreas Arie Susanto[3] |
Emeritus | Cosmas Michael Angkur, O.F.M. (Uskup, 1994–2013) |
Peta | |
Situs web | |
keuskupanbogor |
Keuskupan Bogor adalah salah satu keuskupan yang terletak di negara Indonesia, serta menjadi salah satu keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang juga berada dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bandung. Keuskupan ini meliputi wilayah seluas 18.400 km2 yang mencakup enam kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi), hampir seluruh wilayah Banten (kecuali wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan), serta wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Keuskupan ini berpusat di Kota Bogor.
Umat Katolik di Keuskupan Bogor berjumlah sekitar 90 ribu orang dan tersebar dalam 27 paroki dan dilayani oleh 97 imam, yang 27 orang di antaranya berasal dari tarekat religius.
Keuskupan Bogor memiliki ikon katekese yaitu, Mamedo. Mamedo adalah Boneka peraga yang dibuat untuk berkatekese dalam mengenalkan Yesus Kristus. Mamedo adalah akronim dari Magnificat Anima Mea Dominum, semboyan Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Walaupun kontak pertama agama Katolik yang dibawa para pedagang Portugis dengan penduduk Banten yang beragama Hindu terjadi di awal abad ke-16, namun baru pada pertengahan abad ke-19 Bogor dikunjungi oleh imam dari Batavia (Jakarta) untuk merayakan Ekaristi. Pada 1885 Pastor MYD Claessens Pr menetap di Bogor. Ia juga mendirikan gereja di Sukabumi (1896) dan membangun gereja yang sekarang menjadi katedral Bogor. Pada tahun 1929 imam-imam Fransiskan Konventual mulai bekerja di Batavia (Jakarta) dan berangsur-angsur mereka membina stasi-stasi Rangkasbitung (1933), Cianjur (1933), Cicurug (1934) dan Serang (1939). Dalam perkembangan selanjutnya kemudian dibentuklah suatu Prefektur Apostolik Sukabumi dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta) pada 9 Desember 1948, dan pembinaannya diserahkan kepada Ordo Fransiskan. Dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961, paroki Bogor digabungkan dengan Prefektur Apostolik Sukabumi menjadi Keuskupan Bogor.
Garis waktu
[sunting | sunting sumber]- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Sukabumi pada tanggal 9 Desember 1948, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Bogor pada tanggal 3 Januari 1961
Waligereja
[sunting | sunting sumber]Ordinaris
[sunting | sunting sumber]- Prefek Apostolik Sukabumi
- Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M. (17 Desember 1948 s.d. 3 Januari 1961, penangguhan)
- Uskup Bogor
- Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M. (16 Oktober 1961 s.d. 30 Januari 1975, mengundurkan diri)
- Ignatius Harsono (30 Januari 1975 s.d. 17 Juli 1993, mengundurkan diri)
- Cosmas Michael Angkur, O.F.M. (10 Juni 1994 s.d. 21 November 2013, pensiun)
- Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. (sejak 21 November 2013)
Prelat tituler
[sunting | sunting sumber]- Administrator Apostolik Keuskupan Bogor
- Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M. (3 Januari 1961 s.d. 16 Oktober 1961, pengembalian)
- Leo Soekoto, S.J. (17 Juli 1993 s.d. 10 Juni 1994, jabatan selesai)
Paroki
[sunting | sunting sumber]Dekanat Tengah
[sunting | sunting sumber]
|
Dekanat Timur
[sunting | sunting sumber]
|
Dekanat Selatan
[sunting | sunting sumber]
|
Dekanat Utara
[sunting | sunting sumber]
|
Dekanat Barat
[sunting | sunting sumber]
|
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Diocese of Bogor, Indonesia". GCatholic. Diakses tanggal 2023-11-23.
- ^ https://sp.beritasatu.com/home/ribuan-umat-hadiri-tahbisan-uskup-bogor/49997[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e "USKUP BOGOR". Keuskupan Bogor. 2021. Diakses tanggal 28 November 2021.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Departemen Dokumentasi dan Penerangan (Juni 2017), Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017 (dalam bahasa (Indonesia)) (edisi ke-1), Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja Indonesia
- MAWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 1986, hal 43-44
- CLC, Ensiklopedi Populer Tentang Gereja Katolik di Indonesia, 1989, HAL 46-49
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs resmi Keuskupan Bogor
- Entri pada situs Catholic-Hierarchy.org