Kiamat 1988 (Pohon Ara)
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Kiamat 1988 (Pohon Ara) adalah ramalan kiamat yang akan terjadi pada tahun 1988 berdasarkan perumpamaan tentang "pohon ara yang bertunas".
Kronologi
[sunting | sunting sumber]Ramalan kiamat 1988 ini dipopulerkan pada tahun 1986-1987 oleh Pendeta berinisial EP dan mengheboh di beberapa lingkungan gereja tertentu di Indonesia.
Landasan
[sunting | sunting sumber]Ramalan kiamat 1988 ini dilandaskan pada perkataan Yesus Kristus dalam Matius 24:32-34 (Alkitab Terjemahan Baru) sebagai berikut:
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
Interpretasi
[sunting | sunting sumber]Peristiwa kemerdekaan Israel pada tanggal 14 Mei 1948 diibaratkan sebagai pohon ara yang bertunas. Kemerdekaan Israel ditandai dengan keluarnya pasukan tentara Inggris keluar dari Palestina dan Bangsa Israel mendirikan negara sendiri dengan David Ben-Gurion sebagai presiden pertamanya.
Upaya ini mengakhiri terpencarnya Bangsa Israel sejak tahun 70, ketika Jenderal Titus menyerang Yerusalem dan membongkar Bait Allah. Akibatnya, mereka terpencar ke seluruh dunia, diantaranya Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat. Mereka baru berkumpul kembali 1.928 tahun kemudian.
Selanjutnya, kalimat "angkatan ini tidak akan berlalu" diinterpretasikan. Satu "angkatan" yang dimaksud dianggap ekuivalen dengan 40 tahun yang merupakan periode perjalanan Bangsa Israel dari Mesir ke Palestina. Anggapan tersebut berlandaskan pada 2 perikop berikut:
Sebab itu bangkitlah murka Tuhan kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun 40 tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata Tuhan.
(Bilangan 32:13)
Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku".
(Mazmur 95:10)
Kesimpulan
[sunting | sunting sumber]Interpretasi Pdt. EP disederhanakan menjadi "langit dan Bumi akan berlalu setelah pohon ara bertunas ditambah 1 angkatan" (kiamat, sesuai Matius 24:35), dimana bertunasnya pohon ara adalah kemerdekaan Israel, dan 1 angkatan =40 tahun. Jadi, menurut Pdt. EP, kiamat terjadi 40 tahun setelah Israel merdeka, yaitu tahun 1988.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Lolowang, Harold V. 2010. 2012: Akhir Zaman atau Zaman Baru. Yogyakarta: ANDI.