Kitab Antologi Puisi Suara 5 Negara
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Pengarang | Akhmad Zailani dkk |
---|---|
Perancang sampul | Sultan |
Negara | Indonesia Malaysia |
Bahasa | Bahasa Indonesia MelayuMalaysia |
Genre | Sastra-Puisi |
Penerbit | Dialog Sastra Borneo - Penerbit Metro |
Tanggal terbit | Pebruari 2013 |
Halaman | 368 |
ISBN | ISBN ISBN 978-602-17-6981-2 Invalid ISBN |
Penyair 5 Negara
[sunting | sunting sumber]Kitab Antologi Puisi Suara 5 Negara adalah buku antologi puisi yang menggunakan Bahasa Indonesia dan Melayu dengan menghimpun dengan banyak penyair dari 5 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Thailand dan Singapura. Ada 146 (seratus empat puluh enam) penyair berkumpul di buku setebal 368 Hal + XX ini. Buku antologi ini digagas oleh wartawan, penulis dan sastrawan asal Samarinda, Kalimantan Timur Akhmad Zailani dan Naga Pamungkas melalui group Facebook Dialog Sastra Borneo bekerjasama dengan pengarang muda asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan Mahmud Djauhar Ali, CEO Penerbit Tuas Media Banjarmasin, Kalimantan Selatan.[1] Buku ini pertama kali diterbitkan oleh penerbit Metro Pebruari 2013.[2]
Pengantar
[sunting | sunting sumber]Seperti taman yang luas, puisi ini seperti ditanam di tanah yang luas dengan berbagai bunga yang mekar, tulis Akhmad Zailani dalam pengantar penerbitnya. Berbagai aroma, keindahan kata, mencoba memainkan perasaan dan pikiran pembaca. Pembaca diajak berjalan-jalan dari bunga puisi yang satu ke bunga puisi yang lainnya. Sekalipun memang ada puisi yang tak hanya menonjolkan aroma semerbak, tapi juga duri! Puisi yang dibuat dengan suasana dan kondisi berbeda dari masing-masing daerah atau negara tentu menjadi menarik untuk dikunyah, dicerna dan dirasakan. Variatif dan kreatif.[2]
Korrie Layun Rampan menulis dalam bab pendahuluan buku menyebutkan membaca buku antologi ini seperti berenang dalam lautan puisi yang ditulis lebih dari seratus penyair dari lima negara merupakan hal yang menyenangkan. Namun untuk menulis pengantar yang akan menyelami makna dari sekian ratus puisi, bukanlah hal yang mudah.
Para Penyair dan Judul Puisi
[sunting | sunting sumber]146 (seratus empat puluh enam) penyair beserta judul puisi dari 5 (lima) negara tersebut, yaitu:
- A Amin Jamaluddin (Brunei Darusslam) ADA YANG TIADA
- Abdillah SM (Sarawak- Malaysia) KALAM
- Abdul Salam HS (Banten-Indonesia) KEMATIAN YANG TERENCANA
- Abdul Rani (Kalbar-Indonesia) SAJAK SEBERANG
- Abdul Razak Othman (Kelantan- Malaysia) MALAM PILIHANRAYA
- Abdullah Awang (Kuala Lumpur-Malaysia) KUBURAN AYAHNDA
- Abu Rahmad (Aceh-Indonesia) TUAN RAJA
- Ach Nurcholis Majid (Jawa Timur-Indonesia) DARI SEBUAH LUKA
- A Azizah Maharani (Kalimantan Timur-Indonesia) AYAH
- Ahmad Md Tahir (Singapura) SINDROM
- Addien Sjafar Qurnia (Kalimantan Barat-Indonesia) SEPENGGAL EPISODE MIMPI
- Ahmad S. Zahari (Jawa Timur-Indonesia) KITA DAN ANGAN-ANGAN II (MANUSIA KINI)
- Ahmad Wayang (Banten-Indonesia) DOAKU DOAMU IBU
- Agni Kasmaranwati (Kaltim-Indonesia) LELAKIKU YANG PERGI DI SUATU HARI
- Andi Magadhon (Jogyakarta-Indonesia) MAKIN API
- Asmira Suhadis (Selangor- Malaysia) JIKA INGIN BICARA oleh Asmira Suhadis
- Akhmad Zailani (Kaltim- Indonesia) BAU BUSUK DAN TELINGA YANG DIGANTUNG DI RUANG RAPAT PARLEMEN
- Arsyad Indradi (Kalimantal Selatan-Indonesia) DI PANTAI LAUT TAKISUNG:Memoriam Heru Emka
- Azridah Ps Abadi (Sabah-Malaysia) DAN RINDU PUN BERGUGURAN
- Azmi Taib ( Kelantan-Malaysia) DI CELAH RUANG
- Dee Dyantry (Jawa Timur-Indonesia) BARAA:Baraa Melhem
- Desinta Sy. Mahadewi (Kalimantan Timur – Indonesia) RUMAH KAMI
- Dian Hartati (Jawa Barat-Indonesia) MEMASUKI MITOS
- Dianna Firefly (Kalbar-Indonesia) SAJAK UNTUK IBU DI HARI KEMATIANNYA
- Dinda Az-Zahra (Kaltim-Indonesia) KAU TAK PERNAH MATI
- Djazlam Zainal (Melaka-Malaysia) SELINGKAR SEJARAH MELAKA
- El Adriani (Kaltim-Indonesia) KUNTUM SATU
- ES Pernyata (Kaltim-Indonesia) INI ACARA BIASA-BIASA SAJA
- Fajar Sidik (Kaltim-Indonesia) SENJAKU YANG KELAM
- Fanny Ys (Jawa Tengah-Indonesia) INI, KITA DAN MEREKA
- Fikrah Syailah Adam (Maluku Utara-Indonesia) ORASI ORANG MISKIN
- Grasia Renata Lingga (Bengkulu-Indonesia) SURAT UNTUK PENGUASA
- Gabriel Kimjuan (Labuan-Malaysia) GAZA
- Hadi Mulyadi (Kaltim – Indonesia) Cahaya Yang Tersenyum (In Memoriam Ust H M Nurhuda Trisula) By Hadi
- Hanna Fransisca /Zhu Yong Xia (Kalbar-Indonesia) SEMBAHYANG LELAKI
- Hasyuda Abadi (Sabah-Malaysia) S E N G K E T A
- Hesti Daisy (Kaltim-Indonesia) KUBERITAHU PADAMU
- Heri Sucipto(Kaltim-Indonesia) AKU DAKLAM HITAM PUTIH YANG FANA
- Herman Mutiara (Singapura) SEKETIKA
- Ibnu HS (Kalteng-Indonesia) DONGENG LUKA
- Indah DP (Jawa Timur-Indonesia) MEMOTRET LUSI
- Idrisboi Boiboi (Sarawak-Malaysia) KOSONG
- Isbedy Setiawan ZS (Lampung-Indonesia) DI SAMPING IBU, AKU INGIN TIDUR
- Jaya Ramba (Sarawak- Malaysia) RENUNGAN TAUBAT
- Kahar Al Bahri (Kaltim-Indonesia) CATATAN SATU JAM TIGA PULUH MENIT
- Kamal Ishak (Kedah- Malaysia) BUIH API
- Khairul Arifin Angwa (Jawa Timur-Indonesia) REFLEKSI TANGISANNYA
- Kamaria Bte Buang (Singapura) BICARA HATI
- Kony Fahran (Kaltim-Indonesia)
- Kiki Rukiana (Jawa Tengah-Indonesia) OCEHAN WAYANG
- Ladin Nuawi (Kuala Lumpur-Malaysia) SEBELUM MAGHRIB
- Lailatul Kiptiyah (Jawa Timur – Indonesia) DUKA BANGSA
- Lauh Sutan Kusnandar (Nusa Tenggara Barat-Indonesia) KETIKA MENZIARAHI KOTA
- Lan Fang (Kalimantan Selatan-Indonesia) …. Saat-saat kutulis bagian tengah buku ini di ujung kakinya …
- Mahabbah El-ahmady (Kaltim-Indonesia) TERUNTUK KAU, SUAMIKU
- M Abd Rahim (Jawa Timur-Indonesia) MISKIN
- Mawar Marzuki (Pulau Pinang-Malaysia) DIARI NOVEMBER
- Marsli NO (Malaysia) MAHARAJA LAWAK
- Maya Brunei (Brunei Darussalam) PUISI PERJALANAN
- Meidi Chandra (Banten-Indonesia) KESAKSIAN BATU NISAN DI TANAH PENGUASA NEGERI TERSANDERA
- Mening Alamsyah (Jawa Barat-Indonesia) BERHENTI
- Muhammad Isaac brian (Kalteng-Indonesia) TANAH HARAPAN NEGERI INDONESIA
- Mohd Isa bin Abd Razak (Sabah-Malaysia) TEBARKAN AKSARAMU
- Mukhransyah (Kalimantan Timur – Indonesia) APA YANG KAU CARI?
- Nadirah Junior (Labuan-Malaysia) LAKARAN LENSA CINTA SAMARINDA
- N Athirah Al-Labuani (Labuan-Malaysia) PILIHAN
- Nassury Ibrahim(Sabah, Malaysia) SAJAK KEPADA PENIAGA KECIL KUALA LUMPUR
- Nenny Makmun (Jawa Tengah-Indonesia) AKU INGIN SEKOLAH
- Nia Samsihono (Jakarta-Indonesia) MURUNG PUDAK
- Nina Rahayu Nadea (Jawa Barat-Indonesia) SIAPA YANG HARUS DISALAHKAN
- Nano L Basuki (Kalbar-Indonesia) GURU
- Norman Mohd Yusoff (Malaysia) MATINYA AKU
- Norgadis Labuan (Labuan-Malaysia) BERAPA HARGA DIRI
- Norjannah MA (Malaysia) SI BAJU MERAH DI NEGERI REMBULAN
- Norsiah Kandar (Johor, Malaysia) SEBUAH CERITA HATI
- Novy Noorhayati Syahfida (Jakarta-Indonesia) J A K A R T A
- Nurfirman AS (Sumatera Barat-Indonesia) ANAK JALANAN DAN ASA DI SUDUT SIMPANG
- Nurfarhan Hamzah (Sabah-Malaysia) ILTIZAM
- Phaosan Jehwae (Thailand) ROKOK
- Poul Nanggang (Sarawak-Malaysia) DUSUN LELUHUR
- Praja Rahman (Kalimantan Timur- Indonesia) Senandung Kaum Papa
- R Hamzah Dua (Malaysia) – PUISI BUAT SAHABAT
- Rabeah Mohd Ali (Negeri Sembilan-Malaysia) – AMALAN PENEMAN SEPI DUNIA AKHIRAT
- Rama Putu Barata (Jatim-Indonesia) – SAJAK BURUNG PAGI
- [[Ramlee Jalimin Jaininv (Sabah-Malaysia) IBUKU
- Ratna Dewi (Sumatera Selatan-Indonesia) PAHLAWAN DEVISA MENJUAL NYAWA
- Rahmat Ansyarif (Kalbar-Indonesia) – SEBUAH OPOSISI
- Rahmat Heldy (Banten-Indonesia) – TENTANG HUJAN SUATU PAGI DI RUANG KELAS
- Ramli Jusoh (Sabah-Malaysia) BANGSA MELAYU BANGSA KITA
- Redya Yosianto (Kalbar-Indonesia) LAYANG-LAYANG
- Remmy Novaris DM (Jawa Barat-Indonesia) SEJUMLAH DAFTAR NAMA YANG HILANG
- Rezqie Hidayatullah (Kalsel-Indonesia) MEREKA YANG TAK PERNAH BISA MEMBUNUH TUHAN
- Roma DP (Jawa-Timur-Indonesia) AKU BERDUKA
- Rosnani Ahmad (Malaysia) SEPOHON TUA DAN SEORANG MANUSIA
- Rosmiaty Shaari (Perak-Malaysia) PEREMPUAN IGA BERMAIN UFUK
- Rita Asfiani/Fia Pradita (Kaltim-Indonesia) – BEKU MEMBIRU
- Rizky Mula Saputra (Kaltim-Indonesia) – Gedung Sekolah Anak Pedalaman Indonesia
- Rubiah Dullah (Sabah-Malaysia) PERJALANAN DI LEWAT SENJA
- Sabahuddin Senin (Sabah-Malaysia) PEMBUAL DAN KEDAI KOPI
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Situs wattpad Diarsipkan 2020-06-25 di Wayback Machine., diakses 17 Februari 2016
- ^ a b Situs Goodreads, diakses 17 Februari 2016