Kobold
Kobold | |
---|---|
Makhluk dalam legenda | |
Nama lain | Cobold |
Kelompok | Makhluk mitologis Peri |
Asal | |
Negara | Jerman |
Habitat | rumah, tambang |
Kobold (kadang-kadang cobold) adalah makhluk legendaris supranatural dalam mitologi Jerman dan menjadi bagian dari folklor Jerman.
Meskipun biasanya tidak terlihat, kobold dapat berwujud hewan, api, manusia, dan lilin. Penggambaran kobold paling umum adalah berwujud seperti manusia seukuran anak kecil. Kobold yang hidup di rumah manusia mengenakan pakaian petani, yang hidup di tambang bungkuk dan jelek, dan yang hidup di kapal merokok pipa dan memakai pakaian pelaut.
Menurut legenda, ada tiga jenis kobold. Yang paling umum, sebagai roh rumah dari alam ambivalen. Mereka kadang-kadang melakukan pekerjaan rumah tangga. Mereka melakukan tipu daya yang membahayakan jika dihina atau tidak diacuhkan. Kobold terkenal dari jenis ini antara lain Raja Goldemar, Heinzelmann, dan Hödekin. Di beberapa daerah, kobold dikenal dengan nama lokal, seperti Galgenmännlein di selatan Jerman dan Heinzelmännchen dari Köln. Kobold jenis lain menghantui tempat-tempat di bawah tanah, seperti tambang. Kobold jenis ketiga adalah Klabautermann, tinggal di kapal dan membantu pelaut.
Kobold diyakini adalah bukti dari bertahannya kebiasaan-kebiasan paganisme setelah Kristenisasi Jerman. Kepercayaan pada kobold berasal dari setidaknya abad ke-13 ketika petani-petani Jerman membuat berhala kobold di rumah mereka. Praktik pagan seperti itu pagan mungkin berasal dari kepercayaan akan adanya makhluk jahat berupa kobalos di Yunani kuno, lares dan penates di Romawi kuno, atau kofewalt (nama ini mungkin akar kata dari kobold) dalam masyarakat asli Jerman. Kobold dipercayai merupakan legenda tiruan dari makhluk lain yang serupa di kawasan lain di Eropa dan para ilmuwan berpendapat bahwa nama-nama makhluk seperti goblin dan kabouter diturunkan dari akar yang sama dengan kobold. Ini mungkin menunjukkan kesamaan asal makhluk-makhluk tersebut atau mungkin mewakili peminjaman budaya dan pengaruh dari orang Eropa yang satu dengan lainnya. Demikian pula, kobold bawah tanah mungkin berasal dari sumber yang sama dengan makhluk-makhluk seperti gnome dan kurcaci, serta Klabautermann akuatik sama dengan roh-roh air lainnya yang mirip.
Nama unsur kobalt berasal dari nama makhluk ini karena para petambang abad pertengahan menyalahkan kobold atas sifat beracun dan mengganggu dari biji berarsenik logam tersebut (kobaltit dan smaltit) yang mencemari unsur-unsur tambang lainnya.
Asal usul dan etimologi
[sunting | sunting sumber]Asal usul kobold tidak jelas. Sumber-sumber menyamakan kobold dengan makhluk-makhluk seperti boggart, hobgoblin dan pixy dari Inggris, brownie dari Skotlandia, dan nisse atau tomte dari Skandinavia.[1][2][3][4][5] Kobold bawah tanah disamakan dengan kurcaci Norwegia dan knocker dari Cornwall.[6][7] Sejarawan Irlandia Thomas Keightley berpendapat bahwa kobold Jerman dan nisse Skandinavia lebih dahulu ada daripada peri Irlandia dan brownie Skotlandia, serta dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan pada entitas-entitas tersebut, tapi ahli folklor Amerika Richard Mercer Dorson menganggap argumen itu sebagai cerminan bias pemikiran Celtic Keightley ke arah Gotho-Jerman.[8]
Kepercayaan akan kobold mewakili kebiasaan pagan yang bertahan dalam era Kristen dan modern serta memberikan petunjuk tentang cara orang-orang Eropa menyembah pagan dalam keprivasian rumah mereka.[9] Sejarawan agama Otto Schrader berpendapat bahwa kepercayaan kobold diturunkan dari tradisi pagan menyembah dewa rumah yang diduga berada di api perapian.[10] Pendapat lain, Nancy Arrowsmith dan George Moorse mengatakan bahwa kobold awalnya adalah roh pohon.[11] Pakar mitologi Jerman Jacob Grimm telah menelusuri kebiasaan-kebiasaan pagan hingga zaman Romawi dan berpendapat bahwa pihak yang berwenang atas agama/keyakinan menoleransi hal itu bahkan setelah Jerman mengalami kristenisasi.[6]
Beberapa etimologi kobold telah diusulkan. Pada 1908, Otto Schrader menelusuri kata itu berasal dari kuba-walda, yang berarti "yang menguasai rumah".[10] Menurut teori ini, akar katanya adalah chubisi, kata dalam bahasa Jerman Hulu Kuno untuk rumah, gedung, atau pondok, dan kata itu nirip dengan akar kata bahasa Inggris 'cove' . Akhiran -old berarti "menguasai".[12][13] Ahli klasik Ken Dowden telah mengidentifikasi kofewalt, suatu roh dengan kekuatan atas lebih dari satu ruangan, sebagai anteseden untuk istilah kobold dan makhluk itu sendiri.[14] Ia menyejajarkan kobold dengan lares dan penates Romawi dan cofgodas Anglo-Saxon, "dewa-dewa kamar".[14] Linguis Paul Wexler telah mengusulkan etimologi lain, menelusuri kobold ke akar kata koben ("kandang babi") dan hold ("roh kandang").[15]
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Kobold adalah roh dan, dengan demikian, bagian dari dunia spiritual. Tapi, seperti roh Eropa lain, mereka sering tinggal bersama makhluk hidup.[16][17] Meskipun kobold adalah istilah umum, dongeng-dongeng sering memberikan nama untuk individu-individu dan jenis-jenis kobold. Nama yang umum digunakan adalah Chim[18] dan nama lain yang ditemukan dalam cerita-cerita antara lain Chimmeken, Raja Goldemar, Heinzchen, Heinze, Himschen, Heinzelmann, Hödekin, Kurd Chimgen, Walther, dan Wolterken.[19][20] Nama kokal untuk kobold antara lain Allerünken, Alraune, Galgenmännlein (di selatan Jerman), Glucksmännchen, Heinzelmännchen (di Köln), Hütchen, dan Oaraunle.[21][22][23] Heinzelmännchen adalah kobold dari Köln[23] dan Klabautermann adalah kobold kepercayaan para nelayan dan pelaut Laut Baltik. Banyak dari nama-nama ini adalah modifikasi umum dari nama Jerman, seperti Heinrich (singkatan dari Heinze), Joachim, dan Walther.[24]
Kobolds dapat menjelma menjadi hewan, api, manusia, dan benda.[16] Kobold yang menyala-nyala disebut juga drake, drache, atau puk. Sebuah kisah dari Altmark, dicatat oleh ilmuwan Anglo-Saxon Benjamin Thorpe tahun 1852, menggambarkan kobold dengan "suatu garis menyala dengan kepala lebar, yang biasanya bergoyang dari satu sisi ke sisi lain..."[25] Sebuah legenda dari periode yang sama yang diambil dari Pechüle, dekat Luckenwald, menyebutkan bahwa kobold terbang ke udara seperti garis biru dan membawa biji-bijian. "Jika pisau atau baja api dilempar padanya, ia akan meledak, dan pasti menjatuhkan yang ia bawa."[26] Beberapa legenda menyebutkan kobold api masuk dan keluar rumah melalui cerobong asap.[27] Legenda dari tahun 1852 dari barat Uckermark menggambarkan kobold berwujud manusia dan sosok menyala; ia memakai jaket dan topi merah dan bergerak di udara dalam bentuk garis api.[26] Kobold mungkin memiliki hubungan dengan mitos naga karena ada persamaan terkait api dan nama drake.[27]
Kobold yang tinggal di rumah manusia biasanya digambarkan berwujud manusia, berpakaian seperti petani, dan setinggi anak usia 4 tahun.[28] Sebuah legenda yang dicatat oleh ahli folklor Joseph Snowe dari suatu tempat bernama Alte Burg tahun 1839 menceritakan suatu makhluk berwujud seperti laki-laki dewasa atau anak laki-laki pendek, gemuk, mengenakan surcoat pesta longgar dan topi tinggi.[29] Kobold Hödekin (juga dikenal dengan nama Hüdekin dan Hütchen) dari Hildesheim mengenakan topi kecil menutupi wajahnya (Hödekin berarti "topi kecil").[30][31] Kobold jenis lain yang dikenal sebagai Hütchen dikatakan memiliki tinggi 03–1 m (9,8–3,3 ft), dengan rambut dan janggut merah, mengenakan pakaian merah atau hijau dan memakai topi merah, dan mungkin buta.[32] Cerita lain menggambarkan kobold terlihat seperti gembala yang sedang mencari pekerjaan[33] dan orang tua keriput yang memakai tudung runcing.[19] Beberapa kobold menyerupai anak kecil. Menurut ahli drama dan novelis X. B. Saintine, kobold adalah roh anak-anak yang meninggal dan sering terlihat membawa pisau yang menunjukkan alat yang telah mengakibatkan mereka meninggal.[34] Heinzelmann, kobold dari cerita rakyat di Kastil Hudermühlen di region Lüneburg, berpenampilan seperti seorang anak laki-laki cantik dengan rambut ikal pirang sebahu, memakai mantel sutra merah.[28] Suaranya "halus dan lembut seperti antara suara anak laki-laki dan gadis."[24]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Baring-Gould x.
- ^ Bunce 58.
- ^ Keightley 239.
- ^ Maclaren 223.
- ^ Snowe 99.
- ^ a b Grimm 501.
- ^ Rose 182–3.
- ^ Dorson 54.
- ^ Dowden 229–30.
- ^ a b Schrader 24.
- ^ Arrowsmith and Moorse 135.
- ^ Lurker 103.
- ^ "Cove", Merriam-Webster.
- ^ a b Dowden 229.
- ^ Wexler 289.
- ^ a b Lüthi 4.
- ^ Saintine 289.
- ^ Quoted in Heine 140.
- ^ a b Rose 183.
- ^ Sainteine 288–9.
- ^ Arrowsmith and Moorse 136.
- ^ Arrowsmith and Moorse 248.
- ^ a b Keightley 257.
- ^ a b Keightley 240.
- ^ Thorpe 155–6.
- ^ a b Thorpe 156.
- ^ a b Ashliman 53.
- ^ a b Keightley 253.
- ^ Snowe 105.
- ^ Heine 141.
- ^ Keightley 255.
- ^ Arrowsmith and Moorse 250.
- ^ Ashliman 46.
- ^ Saintine 289–90.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Angus, Charlie, and Brit Griffin (1996). We Lived a Life and Then Some: The Life, Death, and Life of a Mining Town. Between the Lines. ISBN 1-896357-06-7.
- Arrowsmith, Nancy, and George Moorse (1977). A Field Guide to the Little People. London: Pan Macmillan. ISBN 0-330-25425-1.
- Ashliman, D. L. (2006). Fairy Lore: A Handbook. Greenwood Press. ISBN 0-313-33349-1.
- Baring-Gould, S. (2004 [1913]). A Book of Folklore. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-8710-1.
- Britten, Emma Hardinge (2003 [1884]). Nineteenth Century Miracles and Their Work in Every Country of the Earth. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-6290-7.
- Bunce, John Thackray (2004 [1878]). Fairy Tales: Their Origin and Meaning. Kessinger Publishing. ISBN 1-4191-1909-5.
- Commodity Research Bureau (2005). "Cobalt", The CRB Commodity Yearbook 2004. John Wiley and Sons. ISBN 0-471-64921-X.
- "Cove". Merriam-Webster OnLine. Accessed 10 January 2008.
- Daintith, John (1994). "BRANDT, Georg", Biographical Dictionary of Scientists, 2nd ed. Vol. 1. New York: Taylor & Francis Group, L.L.C. ISBN 0-7503-0287-9.
- Dorson, Richard Mercer (1999). History of British Folklore, Volume I: The British Folklorists: A History. Taylor & Francis. ISBN 0-415-20476-3.
- Dowden, Ken (2000). European Paganism: The Realities of Cult from Antiquity to the Middle Ages. London: Routledge. ISBN 0-415-12034-9.
- Eagleson, Mary (1994). "Cobalt", Concise Encyclopedia: Chemistry. Walther de Gruyter. ISBN 3-11-011451-8.
- Ellett, Mrs. (January 1846). "Traditions and Superstitions", The American Whig Review: A Whig Journal, Vol. III. New York: George H. Colton.
- "Fairy of the Mine", The London Encyclopædia, or Universal Dictionary of Science, Art, Literature, and Practical Mechanics, Comprising a Popular View of the Present State of Knowledge, Vol IX. 1829. London: Thomas Tegg.
- Gaultier, Bon (1852). "Influence of Place on Race", Graham's Magazine, Vol 41. G. R. Graham. pp. 360–369.
- Gostwick, Joseph (1849). "Redmantle", German Literature. Edinburgh: William and Robert Chambers.
- Grimm, Jacob (2003 [1883]). Teutonic Mythology, Part 2. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-7743-2.
- Hardwick, Charles (1980 [1872]). Traditions, Superstitions, and Folk-lore. Lancanshire: Ayer Publishing. ISBN 0-405-13333-2.
- Heine, Heinrich, Helen Mustard, trans. (1985 [1835]). "Concerning the History of Religion and Philosophy in Germany", The Romantic School and Other Essays. New York: Continuum. ISBN 0-8264-0291-7.
- "Isaiah 34:14: Parallel Translations", Biblos.com. Accessed 8 November 2007.
- Jameson, Robert (1820). System of Mineralogy: In Which Minerals Are Arranged According to the Natural History Method. A. Constable.
- Jeffrey, David Lyle, ed. (1992). A Dictionary of Biblical Tradition in English Literature. Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co. ISBN 0-8028-3634-8.
- Keightley, Thomas (1850). The Fairy Mythology, Illustrative of the Romance and Superstition of Various Countries. London: H. G. Bohn.
- Kirby, David, and Merja-Liisa Hinkkanen (2000). The Baltic and the North Seas. London: Routledge. ISBN 0-415-13282-7.
- Knapp, Robbin D. (2005). German English Words: A Popular Dictionary of German Words Used in English. Lulu.com. ISBN 1-4116-5895-7.
- Liddell, Henry George, and Robert Scott (1940). A Greek-English Lexicon, revised and augmented throughout by Sir Henry Stuart Jones with the assistance of Roderick McKenzie. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-864226-1. Online version accessed 25 February 2008.
- Lurker, Manfred (2004). The Routledge Dictionary of Gods and Goddesses, Devils and Demons. London: Routledge. ISBN 0-415-34018-7.
- Lüthi, Max (1986). The European Folktale: Form and Nature. Indianapolis: Indiana University Press. ISBN 0-253-20393-7.
- Maclaren, Archibald (1857). The Fairy Family: A Series of Ballads & Metrical Tales Illustrating the Fairy Mythology of Europe. London: Longman, Brown, Green, Longmans, & Roberts.
- Moore, Edward (1847). The Moore Rental. Manchester: Charles Simms and Co.
- Morris, Richard (2003). The Last Sorcerers: The Path from Alchemy to the Periodic Table. Joseph Henry Press. ISBN 0-309-08905-0.
- "Popular Legends and Fictions XII: British Popular Mythology", The Saturday Magazine, Vol. 10. 26 August 1837. London: John William Parker West Strand.
- Rose, Carol (1996). Spirits, Fairies, Leprechauns, and Goblins: An Encyclopedia. New York City: W. W. Norton & Company, Inc. ISBN 0-393-31792-7.
- Saintine, X. B. (1862). La Mythologie du Rhin. Paris: Librairie de L. Hachette et Cie.
- Schrader, Otto (2003 [1908]). "Aryan Religion", Encyclopedia of Religion and Ethics Part 3. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-3671-X.
- Scott, Walter (1845). "Letter IV", Letters on Demonology and Witchcraft. New York: Harber & Brothers.
- Snowe, Joseph (1839). The Rhine, Legends Traditions, History, from Cologne to Mainz. London: F. C. Westley and J. Madden & Co.
- Thorpe, Benjamin (1852). Northern Mythology, Comparing the Principal Popular Traditions and Superstitions of Scandinavia, North Germany, and the Netherlands, Vol III. London: Edward Lumley.
- Weeks, Mary Elvira (2003 [1934]). "Elements Known to the Alchemists", Discovery of the Elements. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-3872-0.
- Wexler, Paul (2002). Trends in Linguistics: Two-tiered Relexification in Yiddish: Jews, Sorbs, Khazars, and the Kiev-Polessian Dialect. Walter de Gruyter. ISBN 3-11-017258-5.
- The Writers of Chantilly (2002). "Knock, Knock, Knock!", We Celebrate the Macabre. Xlibris. ISBN 1-4010-6606-2.