Lompat ke isi

Koes Bersaudara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Koes Bersaudara
Koes bersaudara dari majalah Aktuil edisi 4 1967
Koes bersaudara dari majalah Aktuil edisi 4 1967
Informasi latar belakang
Nama lain
  • Koes Brothers
AsalTuban, Jawa Timur, Indonesia
Genre
Tahun aktif
  • 1958–1968
  • 1977
  • 1979–1980
  • 1983
  • 1986–1988
  • 1994
  • 2000
  • 2009
Label
Situs webkoes-plus.com
Mantan anggota

Koes Bersaudara adalah sebuah grup musik yang pernah berdiri di Indonesia yang dibentuk pada tahun 1958. Grup musik ini terdiri dari empat saudara laki-laki anak-anak dari pasangan R. Koeswoyo dan Rr. Atmimi, yang berasal dari Tuban, Jawa Timur dan kemudian pindah ke Jakarta. Penggunaan nama "Koes" dalam grup musik ini sendiri bermakna bahwa semua anggotanya adalah anak-anak dari Koeswoyo. Pada awalnya, pembentukan "Koes Bersaudara" ini disebut-sebut terinspirasi dari grup musik luar negeri yang mengusung konsep duet seperti Kalin Twins dan The Everly Brothers dan pada awalnya juga membawakan lagu-lagu barat. Dalam perkembangannya, Koes Bersaudara kemudian mampu mengarang dan membawakan lagu-lagu karangan sendiri.

Koes Bersaudara kemudian sempat vakum pada akhir era 1960-an karena kesibukan sebagian anggotanya, grup musik ini kemudian berganti nama menjadi Koes Plus yang beranggotakan anak-anak Koeswoyo yang tetap aktif bermusik ditambah orang luar yang bukan keluarga Koeswoyo. Walau begitu, Koes Bersaudara sempat aktif lagi pada tahun 1977 dan era 1980-an, serta pada awal era 2000-an, sampai akhirnya satu-persatu para anggotanya meninggal dunia dan kini tersisa seorang saja, yaitu Koesroyo atau lebih terkenal dengan nama "Yok Koeswoyo", yang paling bungsu diantara saudara-saudaranya.

"Koes Bersaudara" berawal dari lima saudara kakak-beradik laki-laki yang merupakan anak-anak dari pasangan R. Koeswoyo dan Rr. Atmimi yang berasal dari Tuban, Jawa Timur, mereka berlima membentuk sebuah grup musik pada tahun 1958 yang anggotanya terdiri dari mereka sendiri, yaitu:

  1. Koesdjono atau "John Koeswoyo" (meninggal tahun 2022) sebagai pemain kontra-bass atau "bass betot"
  2. Koestono atau "Tonny Koeswoyo" (meninggal tahun 1987) sebagai pemain lead guitar
  3. Koesnomo atau "Nomo Koeswoyo" (meninggal tahun 2023) sebagai pemain drum
  4. Koesjono atau "Yon Koeswoyo" (meninggal tahun 2018) sebagai pemain rythm guitar dan vokalis utama
  5. Koesrojo atau "Yok Koeswoyo" sebagai pemain bass dan backing-vokal

Grup musik mereka awalnya diberi nama "Koes Brothers" dan disebut terinspirasi dari grup musik luar negeri terutama Kalin Twins, Everly Brothers, dan kemudian The Beatles, "Koes Brothers" juga sempat melibatkan personel bukan anggota keluarga seperti Jan Mintaraga dan Tommy Darmo sampai akhirnya keduanya mengundurkan diri pada tahun 1963, lalu disusul John Koeswoyo selaku kakak tertua dan pemain kontra-bass yg mengundurkan diri pada tahun 1964, nama grup musik kemudian diganti menjadi "Koes Bersaudara".[1][2]

Era Orde Lama

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1965, Tonny Koeswoyo dan kedua adiknya, Yon, dan Yok, ditangkap oleh aparat keamanan dan dipenjara, mereka dituduh memopulerkan lagu-lagu bernuansa barat atau oleh rezim Presiden Soekarno disebut "ngak ngik ngok" yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Ketika itu, sentimen anti-barat sedang menguat di Indonesia dan pemerintah mencurigai segala sesuatu yang dianggap kebarat-baratan. Nomo yang baru saja berkelana dan mendengar ketiga saudaranya ditahan pun menyerahkan dirinya sebagai bentuk solidaritas. Akan tetapi, mereka berempat hanya ditahan beberapa waktu sampai akhirnya dibebaskan sehari sebelum terjadinya G30S-PKI tanpa alasan yang jelas. Belakangan ini, terungkap melalui pengakuan Yok Koeswoyo, satu-satunya anggota "Koes Bersaudara" dan "Koes Plus" yang tersisa saat ini, bahwa penahanan mereka sebenarnya hanyalah bagian dari strategi rezim Orde Lama menentang apa yang mereka sebut "Kolonialisme dan Imperialisme Gaya Baru".[3] Setelah dibebaskan dari penjara, Tonny dan ketiga adiknya pun kembali berkarya melanjutkan grup musik mereka dan pada akhirnya mampu menghasilkan lagu-lagu hits seperti "Di Dalam Bui", "Jadikan Aku Dombamu", "To The So Called The Guilties" dan "Balada Kamar 15".

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus

[sunting | sunting sumber]

Walau berhasil bangkit dan sukses menghasilkan lagu-lagu populer, tetapi Koes Bersaudara tetap mengalami kesulitan ekonomi. Nomo Koeswoyo selaku pemain drum dan pendiri band juga menekuni bisnis atau usaha sampingan untuk menunjang kehidupannya, tetapi hal ini ditentang oleh Tonny yang menganggap bahwa musik harus ditekuni secara serius dan totalitas. Tonny tegas memberi 2 pilihan pada Nomo, apakah tetap konsisten bermusik atau mengundurkan diri, Nomo pun memutuskan mengundurkan diri dan memilih berbisnis. Sikap tegas Tonny ini mendapat tentangan keras dari adik bungsunya, Yok Koeswoyo, ia pun memilih keluar juga dari keanggotaan band sebagai bentuk solidaritas terhadap kakaknya, Nomo. Tonny kemudian mencari dan merekrut dua orang dari luar keluarga Koeswoyo untuk mengisi kekosongan pemain bass dan drum, posisi pemain bass kemudian diisi oleh seorang musisi bernama Adji Kartono atau dikenal dengan nama Totok Adji Rachman, yang merupakan pemain gitar, vokalis, pendiri dan pemimpin band Phillon sekaligus adik kandung dari 2 personel grup musik Dara Puspita, Titiek A.R. dan Lies A.R.. Sedangkan posisi pemain drum diisi oleh Kasmuri atau lebih dikenal dengan nama Murry, pemain drum asal Surabaya yang sebelumnya bergabung dalam grup band Patas. Dengan bergabungnya Totok dan Murry sebagai personel dari luar keluarga Koeswoyo, nama grup musik kemudian diubah menjadi Koes Plus dan dalam perkembangannya menjadi salah satu grup musik paling sukses di Indonesia.

Reuni Koes Bersaudara

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1977, Tonny, Yon, dan Yok yang sebelumnya aktif sebagai "Koes Plus" menghidupkan kembali "Koes Bersaudara" bersama Nomo dan sukses menghasilkan album, salah satu lagu ciptaan mereka berjudul "Kembali" pun meledak menjadi salah satu lagu hits paling populer, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu "lagu wajib"nya para penggemar Koes Plus/Bersaudara. Kebersamaan dan kesuksesan Koes Bersaudara era ini juga didukung penuh oleh keluarga, ayah mereka R. Koeswoyo atau juga dikenal sebagai "Koeswoyo Senior" ikut menyumbangkan lagu berjudul "Demi Cinta", kakak tertua John Koeswoyo juga berkontribusi bersama keempat adiknya dalam mengarang lagu berjudul "Haru dan Bahagia". Kesuksesan album reuni pertama ini kemudian berlanjut dengan dirilisnya 4 album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam formasi era ini, seluruh personel menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personelnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Sayangnya, Koes Bersaudara era ini tidak mampu meraih popularitas tinggi seperti Koes Plus sebelumnya, Tonny, Yon, dan Yok lalu membentuk kembali Koes Plus bersama Murry.

Sekitar tahun 1979 - 1980, Koes Bersaudara sempat kembali aktif dan sukses menghasilkan 2 buah album. Dukungan keluarga bahkan terlihat dengan adanya sumbangan beberapa lagu dari adik bungsu mereka yakni Ninoek Koeswoyo. Namun penjualan album-album ini tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Tonny, Yon, dan Yok kembali melanjutkan Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.

Koes Bersaudara kembali aktif sekali lagi pada tahun 1986 dan sukses menghasilkan 6 buah album pada tahun 1987, mereka sempat meraih kesuksesan dengan salah satu lagu berjudul "Kau Datang Lagi" dari salah satu album. Sayangnya kebersamaan ini tidak berlangsung lama karena pada akhirnya, Tonny Koeswoyo selaku penggagas "Koes Bersaudara" maupun "Koes Plus" meninggal dunia pada tahun yang sama. Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat berkarya dan menghasilkan 8 buah album pada tahun 1988, serta 2 buah album pada tahun 2000.

Koes Bersaudara sekarang

[sunting | sunting sumber]

Sepeninggal Tonny Koeswoyo pada tahun 1987, personel aktif Koes Bersaudara hanya terdiri dari Nomo, Yon, dan Yok, mereka masih sempat tampil dalam beberapa kesempatan dan menghasilkan beberapa album, Yon dan Yok sendiri juga tetap aktif di Koes Plus bersama Murry dan personel tambahan yang berganti-ganti. Setelah reformasi, Yok dan Nomo lebih memilih beristirahat dari dunia panggung, Yok sempat bermukim dan menjadi petani di daerah Banten sementara Nomo bermukim di Kota Magelang, Jawa Tengah, adapun John Koeswoyo selaku kakak tertua diketahui tinggal di Surabaya. Diantara kelima saudaranya, Yon Koeswoyo menjadi satu-satunya anggota keluarga yang tetap aktif bermusik sampai akhir hayatnya, bersama formasi terakhir Koes Plus atau disebut "Koes Plus Pembaruan".

Satu-persatu anggota Koes Bersaudara kini telah meninggal dunia, Yon meninggal dunia pada awal Januari 2018, lalu John Koeswoyo selaku kakak tertua meninggal dunia bulan Desember 2022, kemudian disusul Nomo yang meninggal dunia pada bulan Maret 2023. Kini hanya tersisa Yok Koeswoyo sebagai satu-satunya anggota Koes Bersaudara sekaligus Koes Plus yang masih hidup, ia pun mendapat julukan sebagai The Last Man Standing-nya Koes Bersaudara sekaligus Koes Plus.

Anggota Band

[sunting | sunting sumber]
  1. John Koeswoyo (Koesdjono Koeswoyo) - Bass Betot / Kontrabas (1958 - 1963)
  2. Tonny Koeswoyo (Koestono Koeswoyo) - Lead Guitar (1958 - 1962) Bass Guitar (1962 - 1963) Lead Guitar, Bass Guitar, Vokal (1963-1968) Lead Guitar, Bass Guitar, Keyboard, Vokal (1977, 1980, 1983, 1986 - 1987)
  3. Yon Koeswoyo (Koesjono Koeswoyo): Vokal, Rhythm Guitar (1958 - 1968, 1977, 1979-1980, 1983, 1986 - 1987, 1988, 1994, 1999-2000) Vokal (1988, 1994)
  4. Yok Koeswoyo - (Koesrojo Koeswoyo): Vokal, Rhythm Guitar (1958 - 1963) Vokal, Lead Guitar (1962-1968, 1977, 1983, 1986 - 1987, 1999- 2000) Vokal, Bass Guitar (1963-1968, 1977, 1983, 1986 - 1987, 1999- 2000) Vokal (1988, 1994, 2009)
  5. Nomo Koeswoyo - (Koesnomo Koeswoyo): Drum (1958 - 1968) Drum, Vokal (1963-1968, 1977, 1979-1980, 1986 - 1987, 1999-2000) Vokal (1988, 1994, 2009)

Diskografi

[sunting | sunting sumber]

Koes Bersaudara

[sunting | sunting sumber]

1962

  1. Dara Manisku;Jangan Bersedih/Dewi Rindu;Si Kancil (Irama)
  2. Selamat Berpisah/Selalu (Irama)
  3. Harapanku / Kuduslah Tjintamu (7") (Irama NP-31)

1963

  1. Pagi Yang Indah/Oh Kau Tahu (Irama)
  2. Angin Laut/Aku Rindukan Kasihmu (7") (Irama NP-33)
  3. Selalu / Awan Putih (7") (Irama NP-34)
  4. Bus Sekolah / Gadis Puri (7") (Irama NP-35)
  5. Aku Rindu / Sendja (7") (Irama NP-36)
  6. Kus Bersaudara (Dara Berpita;Untuk Ibu/Bintang Ketjil;Dipantai Bali)(Irama EP-61)
  7. Meraju Kalbu (Oh Kau Tahu;Pagi Yang Indah/Aku Rindu;Awan Putih)(EP)
  8. Angin Laut;Aku Rindukan Kasihmu/Bus Sekolah Gadis Puri (EP)
  9. Kus Bersaudara (Irama LPI 17573)

1967

  1. Dara Puspita / Kus Bersaudara - Pesta Pak Lurah;Halo Halo (Dara Puspita)/Ami;Senandung Malam Hari (Kus Bersaudara) EP) Irama EPLN-2)
  2. To The So Called "The Guilties" (Mesra)
  3. Djadikan Aku DombaMu (Mesra MP-41)

1977

  1. Pop Indonesia Volume 1 / Kembali (Remaco)
  2. Pop Indonesia Volume 2 / Semua Sama (Remaco)
  3. Pop Jawa Vol.1 (Remaco)
  4. Pop Keroncong Vol.1 (Remaco)

1979

  1. Boleh Cinta Boleh Benci (Purnama)

1980

  1. Glodok Plaza Biru (Purnama Record)

1983

  1. Garuda Pancasila (AR Record)

1986

  1. Lagi Lagi Kamu

1987

  1. Kau Datang Lagi
  2. Pop Jawa Ora Pelog Ora Slendro
  3. Pop Anak - Anak
  4. Happy Birthday (Kompilasi bersama Artis dan Band Lain dalam lagu "Happy Birthday")
  5. Bossas
  6. Bossas Instrumental
  7. Pop Batak Volume 1

1988

  1. Pop Batak Volume 2
  2. Country Pop

1994

  1. New Product Guess Star Sophia Latjuba
  2. New Product Guess Star Trio Libels

2000

  1. Pop Jawa Kidung Nusantara
  2. Kuda Binal

2009

  1. Pop Jawa 2009

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]