Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran 1964
Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran ke-13 | |
---|---|
Tuan rumah | Britania Raya |
Tanggal | 8–15 Juli 1964 |
Kota | London |
Peserta | 18 |
Ketua | Sir Alec Douglas-Home (Perdana Menteri Inggris) |
Sebelumnya | Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran 1962 |
Selanjutnya | Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran 1965 |
Poin penting | |
Hubungan antar-ras, dekolonisasi, Rhodesia Selatan, Apartheid di Afrika Selatan, Siprus, Sekretariat Persemakmuran, Konfrontasi Indonesia-Malaysia |
Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran 1964 merupakan Konferensi Perdana Menteri Persemakmuran yang ke-13 Kepala Pemerintahan Negara-negara Persemakmuran yang diadakan di Britania Raya pada Juli 1964, diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris Alec Douglas-Home.
Dengan runtuhnya Federasi Rhodesia dan Nyasaland, Persemakmuran memutuskan untuk pertama kalinya mengecualikan rezim minoritas kulit putih Rhodesia Selatan dari konferensi karena bukan negara merdeka. Komunike konferensi menolak Deklarasi Kemerdekaan Unilateral di suatu wilayah koloni dan menyerukan kepada semua pihak untuk menjadi negara multi-rasial. Poin-poin penting dalam konferensi kali ini adalah menegaskan kembali penentangan terhadap apartheid, menyatakan simpati kepada Malaysia dalam konfliknya dengan Indonesia, keprihatinan tentang perselisihan rasial di Guyana Britania dan situasi di Siprus, serta mengusulkan pembentukan Sekretariat Persemakmuran.[1]
Peserta
[sunting | sunting sumber]Negara | Nama | Jabatan |
---|---|---|
Britania Raya | Sir Alec Douglas-Home | Perdana Menteri (Chairman) |
Australia | Robert Menzies | Perdana Menteri |
Kanada | Lester Pearson | Perdana Menteri |
Sri Lanka | Sirimavo Bandaranaike | Perdana Menteri |
Siprus | Spyros Kyprianou | Menteri Luar Negeri |
Ghana | Kwame Nkrumah | Presiden |
India | T. T. Krishnamachari | Menteri Keuangan |
Jamaika | Donald Sangster | Menteri Keuangan |
Kenya | Jomo Kenyatta | Perdana Menteri |
Malawi | Hastings Banda | Perdana Menteri |
Malaysia | Tunku Abdul Rahman | Perdana Menteri |
Selandia Baru | Keith Holyoake | Perdana Menteri |
Nigeria | Sir Abubakar Tafawa Balewa | Perdana Menteri |
Pakistan | Ayub Khan | Presiden |
Sierra Leone | Albert Margai | Perdana Menteri |
Trinidad dan Tobago | Eric Williams | Perdana Menteri |
Uganda | Milton Obote | Perdana Menteri |
Tanzania | Julius Nyerere | Presiden |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-18. Diakses tanggal 2015-06-16.