Kranggan, Temanggung
Kranggan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Temanggung | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Satria Endra Basuki | ||||
Populasi | |||||
• Total | 42,434 (2.008) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.23.13 | ||||
Kode BPS | 3323050 | ||||
Luas | 5.761 ha | ||||
Kepadatan | 737 jiwa/km² (2008) | ||||
Desa/kelurahan | 12 desa 1 kelurahan | ||||
|
Kranggan (bahasa Jawa: ꦏꦿꦁꦒꦤ꧀) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Kranggan merupakan salah satu kecamatan penghasil tepung tapioka di kabupaten Temanggung, khususnya di desa Sanggrahan. Hasil kebun dari kecamatan ini adalah jeungjing, petai, jengkol. Petai Kranggan sering dikirim ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Sungai Progo adalah sungai yang menjadi perbatasan antara kecamatan Kranggan dengan Temanggung, di mana terdapat monumen Bambang Sugeng di sebelah jembatannya untuk mengenang perjuangan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Dahulu, jembatan itu pernah menjadi tempat pembantaian rakyat sipil oleh tentara Jepang.
Di kecamatan Kranggan terdapat pasar yang lazim disebut Pasar Pon Kranggan, yang menjadi pusat kulakan sayur mayur. Para pedagang dari berbagai daerah, mengambil dagangan dari Kranggan, untuk kemudian dijual ke pasar-pasar lain, seperti Parakan, Temanggung, bahkan sampai ke Yogyakarta. Selain petai, hasil pertanian lain yang didistribusikan ke Jakarta adalah cabai kriting.