Krisis Rhein
Krisis Rhein adalah sebuah krisis diplomatik yang berlangsung pada tahun 1840 antara Kerajaan Prancis dan Konfederasi Jerman. Krisis ini dipicu oleh gertakan Perdana Menteri Prancis Adolphe Thiers bahwa mereka akan menyerang Jerman.
Wilayah Tepi Kiri Sungai Rhein pernah ditaklukan oleh Prancis pada tahun 1795, tetapi mereka harus merelakan wilayah tersebut seusai Kongres Wina 1815. Setelah mengalami kegagalan dalam Krisis Oriental 1840, Prancis mengalihkan perhatiannya ke wilayah Sungai Rhein, dan pemerintah Prancis kembali mengeklaim kawasan tersebut untuk menjadikan Sungai Rhein sebagai perbatasan alami. Klaim ini semakin memperkuat permusuhan antara Jerman dan Prancis. Lagu-lagu nasionalis digubah di Prancis dan Jerman, dan lagu nasionalis Jerman yang paling terkenal pada masa tersebut adalah "Die Wacht am Rhein", "Der Deutsche Rhein", dan "Lied der Deutschen".
Krisis ini berakhir tanpa adanya perang, tetapi nasionalisme di Jerman semakin menguat dan Konfederasi Jerman juga memperkuat perbentengan di Mainz, Ulm, dan Rastatt, dan Kerajaan Bayern juga mendirikan sebuah benteng di Germersheim.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Gruner, Wolf D. "Der Deutsche Bund, die deutschen Verfassungsstaaten und die Rheinkrise von 1840. Überlegungen zur deutschen Dimension einer europäischen Krise. (The German Confederation, the German constitutional states and the Rhine crisis of 1840. Considerations on the German dimension of a European crisis)." Zeitschrift für bayerische Landesgeschichte, Nr. 53 (1990), S. 51-78.
- Püschner, Manfred. "Die Rheinkrise von 1840/41 und die antifeudale Oppositionsbewegung. (The Rhine crisis of 1840/41 and the anti-feudal opposition movement.)" Schriften des Zentralinstituts für Geschichte, Nr. 50 (1977), S. 102 - 133.
- Müller, Frank Lorenz. "Der Traum von der Weltmacht. Imperialistische Ziele in der deutschen Nationalbewegung von der Rheinkrise bis zum Ende der Paulskirche. (The dream of a world power. Imperialist goals in the German national movement of the Rhine crisis until the end of the Frankfurt Parliament.)" Jahrbuch der Hambach Gesellschaft 6 (1996/97), 99-183.